133 pelatihan atau seminar untuk guru dan karyawan di SMP Budya
Wacana Yogyakarta. Walaupun keadaannya demikian, agen pelaksana yang ada SMP Budya Wacana Yogyakarta tetap
megimplementasikan kebijakan tersebut dengan beberapa program pengembangan, seperti e-learning sebagai model pembelajaran
berbasis elektronik dan komputer, e-payment untuk pembayaran adminstrasi sekolah secara online, dan e-commerce sebagai tempat
atau wadah
bagi seluruh
warga sekolah
yang ingin
mengembangkan kemampuan enterprenuershipnya. Jadi, keenam komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Jika satu komponen berjalan dengan baik dan komponen yang lain masih terdapat kekurangan dan kesalahan, maka implementasi kebijakan tidak
dapat berjalan dengan baik sesuai harapan yang diinginkan. Implementasi kebijakan sekolah berbasis cyberschool tidak akan berhasil jika keenam
komponen di atas belum ada kerjasama yang baik antara satu komponen dengan komponen yang lain.
2. Faktor Pendukung Implementasi Kebijakan
Sekolah Berbasis Cyberschool
Dari uraian tentang faktor yang pendukung implementasi kebijakan sekolah berbasis cyberschool di SMP Budya Wacana Yogyakarta
diperoleh beberapa aspek yang menjadi faktor pendukung kebijakan sekolah berbasis cyberschool tersebut. Faktor pendukung implementasi
kebijakan sekolah berbasis
cyberschool di SMP Budya Wacana
134 Yogyakarta dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.
1 Faktor Internal
a. Sarana dan prasarana sekolah yang memadai Ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah ini sangat memadai
untuk diimplementasikannya
kebijakan sekolah
berbasis cyberschool. Adanya wifi, hotspot dan laboratorium multimedia
serta laboratorium
ICT menjadikan
fasilitas untuk
mengimplementasikan kebijakan sekolah berbasis cyberschool di SMP Budya Wacana Yogyakarta lebih lengkap dan memadai. Di
setiap kelas juga terpasang LCD Projektor, speaker, AC, dan koneksi internet. Di setiap sudut sekolah terpasang CCTV yang
dapat mengontrol aktivitas siswa selama berada di sekolah. b. Minat dan dukungan dari seluruh warga sekolah
Minat dan dukungan dari warga sekolah terhadap adanya implementasi kebijakan sekolah berbasis cyberschool di SMP
Budya Wacana Yogyakarta sangat besar. Semua warga sekolah yang meliputi guru, karyawan dan siswa sangat antusias dalam
mengimplementasikan kebijakan ini. Semua warga sekolah SMP Budya Wacana Yogyakarta menyambut baik dengan adanya
kebijakan ini.
Mereka berusaha
sekuat tenaga
untuk mengimplementasikan kebijakan ini dengan sebaik-baiknya agar
kebijakan ini dapat berjalan dengan lancar. Dukungan tersebut
135 terlihat dengan semua warga sekolah mau untuk memanfaatkan
perangkat komputer dan akses internet dalam semua kegiatan akademik yang berlangsung di sekolah. Banyak manfaat yang
mereka rasakan,
sehingga mereka
mau untuk
mengimplementasikan dan mengembangkan kebijakan ini ke arah yang lebih maju lagi.
c. Keterampilan siswa dalam menggunakan perangkat komputer dan akses internet
Siswa yang bersekolah di SMP Budya Wacana Yogyakarta dari kelas VII umumnya mereka telah mampu untuk mengoperasikan
perangkat komputer dan mengakses internet. Itulah yang menjadi faktor pendukung dari implementasi kebijakan sekolah berbasis
cyberschool di SMP Budya Wacana
Yogyakarta. Dengan demikian, guru atau pendidik tidak perlu susah-susah lagi untuk
mengajarkan para siswa tentang cara dasar menggunakan perangkat internet sampai dengan cara mengakses internet. Karena
para siswa
telah mempunyai
bekal sebelumnya
untuk mengopersikan komputer dan mengakses internet.
2 Faktor Eksternal
Faktor pendukung implementasi kebijakan sekolah berbasis cyberschool di SMP Budya Wacana Yogyakarta yang bersifat
eksternal adalah dukungan ketersediaan sarana dan prasarana dari Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional YPPN Budya Wacana
136 Yogyakarta. Sekolah sangat mudah memperoleh tambahan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan untuk implementasi kebijakan sekolah berbasis cyberschool dari Yayasan Pendidikan dan Pengajaran
Nasional YPPN Budya Wacana Yogyakarta. Yayasan sangat bertanggungjawab terhadap kelengkapan sarana dan prasarana yang
mendukung implementasi kebijakan sekolah berbasis cyberschool di SMP Budya Wacana Yogyakarta. Apabila terjadi kerusakan sarana dan
prasarana sekolah harus segera melapor ke Yayasan untuk selanjutnya ditindak lanjuti.
3. Faktor Penghambat Implementasi Kebijakan Sekolah Berbasis