Pemahaman Sekolah terhadap Kebijakan Sekolah Berbasis Cyberschool

93 mengimplementasikan kebijakan sekolah berbasis cyberschool di SMP Budya Wacana Yogyakarta.

1. Implementasi Kebijakan Sekolah Berbasis Cyberschool

a. Pemahaman Sekolah terhadap Kebijakan Sekolah Berbasis Cyberschool

Sekolah berbasis cyberschool merupakan kebijakan yang dibuat dan diputuskan oleh Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional YPPN Budya Wacana Yogyakarta. Kebijakan sekolah berbasis cyberschool mulai diimplemetasikan pada tahun 2012. Pemahaman warga sekolah terhadap kebijakan sekolah berbasis cyberschool sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana warga sekolah memahami apa yang dimaksud dengan sekolah berbasis cyberschool. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Direktur Yayasan, Kepala sekolah, 8 orang guru, karyawan dan 5 orang siswa dapat diketahui mengenai pemahaman warga sekolah terhadap kebijakan sekolah berbasis cyberschool. Direktur Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional YPPN Budya Wacana Yogyakarta menjelaskan bahwa: “Cyberschool adalah sekolah yang semua kegiatan akademik baik pembelajaran, adminstrasi, dan kegiatan lain menggunakan perangkat komputer yang terhubung dengan koneksi internet dimana semua kegiatan tersebut dapat dilakukan dimana saja dan tidak tertutup kemungkinan adanya pembelajaran jarak jauh.”HWY652015 Hal ini berarti bahwa cyberschool sangat erat kaitannya dengan perangkat komputer dan koneksi internet. Dimana perangkat komputer 94 dan koneksi internet harus dimanfaatkan di setiap kegiatan akademik yang akan berlangsung. Kegiatan akademik tersebut meliputi proses belajar mengajar, adminstrasi sekolah, dan kegiatan lain yang menunjang peningkatan mutu sekolah. Hal ini sesuai pernyataan Ibu EP selaku guru Bahasa Jawa yang mengemukakan bahwa: “Cyberschool adalah sekolah yang menerapkan pembelajaran dengan menggunakan ICT dan internet untuk pembuatan materi, administrasi guru atau siswa dan tugas-tugas siswa.” HWEP2942015 Dari pernyataan beliau tersebut jelas bahwa cyberschool itu tidak hanya pada proses belajar mengajarnya saja, tetapi juga menyeluruh di semua kegiatan sekolah yang berkaitan dengan peningkatan mutu akademik sekolah. Namun konsep ini kebanyakan diterapkan dalam secara maksimal pada proses belajar mengajar dan kegiatan akademik lain hanya sebatas sebagai inovasinya saja. Pada proses belajar mengajar, perangkat komputer dimanfaatkan sebagai media untuk memperoleh sumber belajar dari internet selain buku pelajaran. Dalam hal ini internet mempunyai peranan yang cukup penting sebagai sumber belajar peserta didik atau siswa. Hal ini senada dengan pemahaman ibu RTU tentang cyberschool, beliau mengatakan bahwa: “Cyberschool adalah sekolah yang menggunakan internet sebagai sumber pembelajaran.”HWRTU2742015 Internet menjadi pemegang kendali paling penting dalam penerapan kebijakan sekolah berbasis cyberschool ini, sebab guru 95 dapat mencari materi pelajaran secara mudah dan cepat. Begitu juga dengan siswa dapat memperoleh materi pelajaran yang diinginkan secara cepat. Namun yang menjadi penghambat adalah apabila terjadi gangguan kelistrikan secara otomatis proses belajar mengajar akan terhenti. Bapak Kepala Sekolah SMP Budya Wacana Yogyakarta menjelaskan bahwa: “Cyberschool adalah sekolah yang memanfaatkan ICT dan akses internet dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas serta mutu sekolah.”HWSYE3042015 Sekolah yang akan menerapkan konsep sekolah berbasis cyberschool harus mempunyai perangkat Information and Communication Technologies ICT dan koneksi internet yang memadai serta memiliki sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan sekaligus memanfaatkan perangkat tersebut dalam kegiatan belajar mengajar. Sebab pada dasarnya semua kegiatan sekolah sangat tergantung pada perangkat Information and Communication Technologies ICT dan koneksi internet. Sekolah yang menerapkan konsep sekolah berbasis cyberschool ini akan mampu meningkatkan kualitas dan mutu sekolahnya. Perangkat Information and Communication Technologies ICT yang digunakan untuk menerapkan konsep sekolah berbasis cyberschool juga tidak hanya pada penggunaan komputer atau laptop saja, tetapi juga dapat memanfaatkan penggunaan handphone dan 96 tablet PC. Hal tersebut sesuai dengan pemahaman salah seorang siswa kelas 8B GK yang mengatakan bahwa: “Cyberschool adalah sekolah yang menggunakan gadget untuk pembelajaran.” HWGK2842015 Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman dari warga sekolah SMP Budya Wacana Yogyakarta terkait dengan kebijakan sekolah berbasis cyberschool adalah sekolah yang memanfaatkan perangkat Information and Communication Technologies ICT dan akses internet untuk melakukan seluruh kegiatan akademik guna meningkatkan mutu dan kualitas sekolah. Kegiatan akademik yang dimaksud meliputi kegiatan belajar mengajar KBM, administrasi sekolah, dan kegiatan akademik lain yang menunjang kegiatan belajar mengajar KBM. Sekolah berbasis cyberschool ini diharapkan mampu meningkatkan mutu dan kualitas sekolah yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa.

b. Pelaksanaan Kebijakan Sekolah Berbasis Cyberschool