89 suara, dan akses wifi sekolah. Sekolah ini mempunyai Laboratorium
IPA, Laboratorium
IPS, Laboratorium
KomputerICT, dan
Laboratorium Multimedia. Selain itu, sekolah ini juga mempunyai Aula yang cukup besar yang biasa digunakan untuk kegiatan siswa dan
rapat Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP tingkat SMP kota Yogyakarta. SMP Budya Wacana Yogyakarta juga menyediakan
ruangan khusus untuk siswa mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki dengan adanya ruang musik dan ruang keterampilan.
B. Profil Kebijakan Sekolah Berbasis Cyberschool
Berdasarkan wawancara yang mendalam dengan Direktur Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional YPPN Budya Wacana Yogyakarta
selaku penanggungjawab kebijakan sekolah berbasis cyberschool diketahui bahwa kebijakan sekolah berbasis cyberschool mulai digagas pada tahun 2009
dan diimplementasikan pada tahun 2012 serentak di semua sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional
YPPN Budya Wacana Yogyakarta. Kebijakan sekolah berbasis cyberschool ini dibuat sebagai tindakan nyata Yayasan Pendidikan dan Pengajaran
Nasional YPPN Budya Wacana Yogyakarta dalam mempersiapkan peserta didik untuk memasuki era digital yang sedang berkembang saat ini, agar
peserta didik dapat mengetahui cara penggunaan dan tindakan yang baik dalam menggunakan Information and Communication Technologies ICT.
Hal tersebut sesuai dengan pertanyaan Direktur Yayasan Pendidikan dan
90 Pengajaran Nasional YPPN Budya Wacana Yogyakarta yang mengatakan
bahwa: “Yang melatarbelakangi adanya kebijakan sekolah cyberschool ini
adalah perkembangan zaman dengan munculnya era digital, sehingga yayasan menginginkan di era digital sekolah harus menyiapkan siswa
untuk masuk ke era tersebut, yaitu dengan menjadikan sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Budya Wacana Yogyakarta
menjadi sekolah berbasis IT atau yang dikenal dengan nama cyberschool itu.”HWY652015
Kebijakan sekolah berbasis cyberschool merupakan kebijakan yang dirumuskan dan diputuskan oleh Yayasan Budya Wacana Yogyakarta bersama
dengan petinggi sekolah atau kepala sekolah dan perwakilan insan karyawan. Sebelum kebijakan ini dirumuskan terlebih dahulu dilakukan rapat koordinasi
Yayasan Budya Wacana Yogyakarta bersama dengan petinggi sekolah atau kepala sekolah beserta perwakilan insan karyawan untuk melihat masalah-
masalah pendidikan yang sedang merebak atau yang sedang menjadi trending topik, kemudian dilanjutkan dengan pemetaan masalah yang disertai dengan
alternatif-alternatif kebijakan pada setiap masalah yang ditemukan dan yang terakhir memilih satu di antara beberapa permasalahan yang ada yang
dianggap penting dan harus segera dipecahkan. Akhirnya, kebijakan yang dipilih dan disetujui bersama yaitu kebijakan sekolah berbasis cyberschool.
Kebijakan sekolah berbasis cyberschool adalah kebijakan yang mengharuskan seluruh
kegiatan akademik sekolah terintegrasi pada penggunaan perangkat komputer dan akses internet. Sedangkan yang
dimaksud dengan sekolah berbasis cyberschool adalah sekolah yang semua kegiatan akademiknya berkaitan dengan penggunaan Information and
91 Communication Technologies ICT dan koneksi internet. Sekolah berbasis
cyberschool yang sangat erat kaitannya dengan perangkat Information and Communication Technologies ICT dan koneksi internet mengharuskan
seluruh kegiatan akademik sekolah memanfaatkan perangkat komputer dan koneksi internet. Direktur Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional
YPPN Budya Wacana Yogyakarta menjelaskan bahwa: “Cyberschool adalah sekolah yang semua kegiatan akademik baik
pembelajaran, adminstrasi, dan kegiatan lain menggunakan perangkat komputer yang terhubung dengan koneksi internet dimana semua
kegiatan tersebut dapat dilakukan dimana saja dan tidak tertutup kemungkinan adanya pembelajaran jarak jauh.”HWY652015
Semua sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Budya Wacana Yogyakarta
wajib mengimplementasikan kebijakan
sekolah berbasis cyberschool ini. Pada wawancara dengan Direktur Yayasan Pendidikan dan
Pengajaran Nasional YPPN Budya Wacana Yogyakarta juga terungkap bahwa tujuan dari adanya kebijakan sekolah berbasis cyberschool adalah
untuk meningkatkan mutu dan kualitas sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Budya Wacana Yogyakarta.
Dalam implementasi kebijakan sekolah berbasis cyberschool, Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional YPPN Budya Wacana Yogyakarta
memiliki beberapa indikator keberhasilannya. Direktur Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional YPPN Budya Wacana Yogyakarta menjelaskan
bahwa: “Indikator keberhasilan pelaksanaan kebijakan ini meliputi 4 hal, yaitu:
1 berkurangnya penggunaan kertas, 2 pembelajaran selalu menggunakan bantuan perangkat komputer, 3 semua keputusan dapat
92 dibuat cepat dengan bantuan komputer dan internet, 4 siswa dapat
belajar dengan komputer dan akses internet.”HWY652015
Meskipun sudah memiliki indikator keberhasilan implementasi kebijakan
sekolah berbasis
cyberschool, namun
untuk penilaian
keberhasilannya Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional YPPN Budya Wacana Yogyakarta belum memiliki. Kegiatan rutin dan teratur yang selalu
dilakukan Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional YPPN Budya Wacana Yogyakarta adalah melakukan monitoring terhadap implementasi
kebijakan sekolah berbasis cyberschool ini untuk melihat sejauh mana proses implementasi kebijakan sekolah berbasis cyberschool. Monitoring dilakukan
setiap enam bulan sekali atau setiap satu semester sekali. Monitoring dilakukan oleh pihak Yayasan bersama Kepala Sekolah dan insan karyawan.
Monitoring hanya dilakukan dengan wawancara baik secara lisan maupun tertulis kepada seluruh stakeholder yang berada di sekolah tanpa ada panduan
monitoring secara khusus dari Yayasan Budya Wacana Yogyakarta.
C. Hasil Penelitian