64
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini berjudul “Implementasi Kebijakan Sekolah Berbasis Cyberschool di SMP Budya Wacana Yogyakarta”. Sesuai dengan judul
tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat proses implementasi dari kebijakan sekolah berbasis cyberschool di SMP Budya Wacana Yogyakarta.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Deskriptif adalah metode
penyajian data dengan menggunakan kata-kata, gambar, dan bukan berupa angka-angka Lexy J. Moleong, 2010: 10. Penelitian kualitatif merupakan
suatu penelitian untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian yang berkaitan dengan perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan
lain-lain secara holistik dengan metode deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus dengan berbagai metode ilmiah Lexy J.
Moleong, 2010: 6. Penelitian kualitatif tidak untuk menguji hipotesa tertentu, tetapi hanya
mendeskripsikan variabel, gejala, dan keadaan secara apa adanya sesuai dengan yang dilihat Suharsimi Arikunto, 2005: 234. Penelitian ini termasuk
dalam penelitian kualitatif sebab penelitian ini dimaksudkan untuk memahami dan mendeskripsikan data yang diperoleh baik data tertulis maupun data lisan
dari hasil wawancara dalam bentuk kata-kata, gambar, dan bukan angka-
65 angka. Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat proses implementasi
kebijakan sekolah berbasis cyberschool di SMP Budya Wacana Yogyakarta.
B. Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini berlokasi di SMP Budya Wacana yang beralamat di Jalan Bung Tardjo Nomor 11 Gayam Yogyakarta. SMP Budya
Wacana Yogyakarta merupakan sekolah yang berada di bawah naungan YPPN Budya Wacana
Yogyakarta dan berstatus sekolah swasta. Dalam
perkembangannya YPPN Budya Wacana Yogyakarta menerapkan kebijakan sekolah berbasis cyberschool dan program pendidikan 5+2. Cyberschool
adalah pembelajaran yang dilakukan secara modern dengan menggunakan teknologi informasi TI. Program 5+2 terdiri dari tiga program yang dijadikan
satu, pertama angka lima 5 yang berarti aktivitas pembelajaran berlangsung selama lima hari Senin-Jumat; kedua tanda plus + berarti menggunakan
kurikulum yang disesuaikan dengan tuntutan globalisasi, yaitu character building, bahasa Inggris, bahasa Mandarin dan pemanfaatan TIKICT; dan
ketiga angka dua 2 yang berarti menciptakan sekolah sebagai rumah kedua yang nyaman bagi siswa dengan sarana prasarana yang menunjang proses
belajar mengajar. Dengan program ini ternyata mampu mendongkrak SMP Budya Wacana Yogyakarta menjadi sekolah yang diminati oleh masyarakat,
terbukti dari sejak diterapkannya program 5+2, pada tahun pelajaran 20042005 sampai tahun pelajaran 20122013 ini, jumlah siswa semakin
meningkat. Tentu saja perkembangan ini tidak terlepas dari peran semua pihak, baik yayasan, guru, karyawan dan peran orangtua maupun komite
66 sekolah. Selain itu program unggulan dari YPPN Budya Wacana adalah
sekolah berbasis cyberschool. Cyberschool merupakan proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan secara modern menggunakan teknologi informasi
TI. Program cyberschool menjadi salah satu unggulan Budya Wacana Yogyakarta dalam beberapa tahun terakhir ini.
Alasanya memilih sekolah ini sebagai tempat dalam melaksanakan penelitian, karena sekolah ini merupakan sekolah berbasis cyberschool yang
ada di Yogyakarta dan sudah mengimplementasikan kebijakan sekolah berbasis cyberschool selama 2 tahun. Selain itu, sekolah ini juga merupakan
sekolah yang sudah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem pembelajaran yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
C. Waktu Penelitian