151
reward ketika pembelajaran berlangsung. h Guru memberikan reward seketika. Reward diberikan kepada siswa yang dapat menjawab
pertanyaan dari guru, kepada siswa yang dapat mengikuti instruksi guru, kepada siswa yang menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar,
menunjukkan hasil
karya siswa
di akhir
pembelajaran pada
pembelajaran SBK. i Guru menggabungkan penggunaan penghargaan sosial bersama dengan jenis penghargaan lain. Penghargaan yang
digabungkan oleh guru yaitu penghargaan sosial bersama tanda bintang. j Guru tidak memberikan contoh reward terlebih dahulu kepada siswa
sebelum reward diberikan. Guru hanya menyampaikan secara lisan. k Guru terkadang tidak menyimpulkan hasil belajar pada setiap pertemuan.
Guru menutup pembelajaran dengan melakukan doa secara bersama- sama.
B. Saran
Bersumber pada temuan dan kesimpulan penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Bagi sekolah
a. Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan sebagai pertimbangan
dalam pemilihan strategi pembelajaran bagi anak tunagrahita. 2.
Bagi guru a.
Mengembangkan sikap
keaktifan belajar
siswa agar
dapat terinternalisasi dalam diri siswa, salah satunya dengan cara
memodifikasi strategi
pembelajaran yang
mengarah pada
152
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. b.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan acuan untuk mempermudah guru dalam meningkatkan perhatian dan
motivasi siswa saat pembelajaran, serta membina perilaku yang produktif siswa.
3. Bagi Orangtua
a. Orangtua dapat menggunakan reward sebagai salah satu strategi
pembelajaran dalam menambah motivasi belajar anak.
153
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
American Psychiatric Association. 2013. Diagnostic and Statistical Manual Of Disoders: DSM-5. America: United States of America.
Asep Supena. 2009. Model Pendidikan Inklusi Bagi Anak Tunagrahita di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar.Vol. 1, No. 1 Maret 2009. Dosen
PLB FIP UNJ. Diakses dari https:www.scribd.comdoc211585340
, pada tanggal 10 Desember 2014, Jam 11.30 WIB.
Aunurrahman. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Buchari Alma. 2008. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil
Belajar.Bandung: Alfabeta. Davidson, Gerald, dkk. 2010. Psikologi Abnormal. Jakarta: Rajawali Press
Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Desyana Widhi Kurniawati 2012. Upaya Meningkatkan Motivasi Melalui Pemberian Hadiah Reward pada matapelajaran matematika kelas V SD
Negeri 03 Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Skripsi. PGSD FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana: Salatiga. Diakses dari
http:repository.uksw.edubitstreamhandle1234567892220T1_2920106 16_BAB20II.pdf?sequence=3
, pada tanggal 7 Desember 2014, Jam 13.00 WIB.
Djam‟an Satori dan Aan Komaria. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Edi Purwanto. 2012. Modifikasi Perilaku. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Elnang Finaros. 2012. Efektifitas Kombinasi Metode Demonstrasi dan Latihan
Untuk Meningkatkan
Kemampuan Mencuci
Baju. Jurnal
Ilmiah Pendidikan
Khusus. Vol. 1 No.3 September 2012. Diakses dari
http:ejournal.unp.ac.idindex.phpjupekhu, pada tanggal 22 Oktober 2014,
Jam 11.00 WIB.
154
Emma S. McDonald dan Dyan N. Hersman. 2010. Classroom that Spark Recharge and Revive Your Teaching Second Edition. Terj. Siti Mahyuni.
Jakarta Barat: PT Indeks.
Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja. t. th., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. t. n. kota, Difa Publisher.
Gina Gania. 2011. Panduan Manajemen Perilaku Siswa. Indonesia: PT Penerbit Erlangga.
Imelda Paulina Soko. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Media Flash Berbasis Karakter terhadap Keefektifan Pembelajaran IPA SD. Tesis. Prodi
Teknologi Pembelajaran. Pascasarjana UNY.
Jihad Asep
dan Suyanto.
2013. Menjadi
Guru Profesional:
Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Jakarta:
Erlangga. Diakses
dari https:books.google.co.idbooks?id=nMEVBQAAQBAJpg=PA64dq=
keaktifan+belajar+siswahl=id, pada tanggal 07 Januari 2015, Jam 09.00
WIB. Kemis dan Ati Rosnawati. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Tunagrahita. Jakarta Timur: PT Luxima Metro Media. Lumbantobing S. M. 2001. Neurogeriatri. Ed
1
th. Jakarta: BP FK-UI. Martinis Yamin. 2007. Profesionalisasi Guru danImplementasi KTSP. Jakarta:
Gaung Persada _______________. 2013. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: GP Press.
Moh. Amin. 1995. Ortopedagogik Anak Tungrahita. Jakarta:Depdikbud Muhammad
Imam Majid.
2012. Survei
Keaktifan Anak
Tunagrahita DalamMengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SDLB Jepara Tahun
2012. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Fakultas IlmuKeolahragaan. Universitas Negeri Semarang.
Mulyadi. 2009. Classroom Management Mewujudkan Suasana Kelas Yang Menyenangkan Bagi Siswa. Malang: UIN Press.
Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mumpuniarti. 2007.
Pendekatan Pembelajaran
Bagi Anak
Hambatan Mental.Yogyakarta: Kanwa Publisher.
155
M Tri Mulyani. 2000. Strategi Pembelajaran. FIP:UNY. Nana Syaodih Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Ngalim, Purwanto. 2011. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Novi Maisaroh. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
Siswa Kelas VA SD SD N Panembahan Tahun Ajaran 2012-2013. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan, UNY.
Ns. Roymond H. Simamora. 2009. Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Anggota IKAPI.
Nuraeni. 1997. Intervensi Dini Bagi Anak Bermasalah. Jakarta: Rineka Cipta. Payne, James.S, dkk. 1983. “Exceptional Children in Focus Third Edition”.
Colombus, Ohio: Bell Howell Company. Reeta Peshawaria dan S. Venkatesan. 1992. Behavioral Approach In Teaching
Mentally Retarded Children: A Manual For Teachers. India: National Institute
For The
Mentally Handicapped.
Diakses dari
http:www.nimhindia.org, pada tanggal 2 Februari 2015, Jam 10.00 WIB.
Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Setya Norma Sulistyani. 2012. Peningkatan keaktifan belajar siswa dengan penerapan metode guided note taking pada mata diklat memilih bahan baku
busana di SMK N 4 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Teknik Busana, Fakultas Teknik UNY.
Sugandi, Achmad. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UNNES Press. Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Susi Andriani. 2013. Penerapan Reward Sebagai Upaya Meningktkan Motivasi
Belajar siswa kelas III A di MIN Tempel, Ngaglik, Sleman. Skripsi. Yogkayarta: Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu
Tarbiyah.
156
Tejo Nurseto. 2009. Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Pendekatan Aktif Learning Dalam Pelajaran Ekonomi Pada SMU Negeri Di Yogyakarta. J
urnal Ekonomi Pendidikan,Volume 6 Nomor 2, November 2009.
Tin Suharmini. 2009. Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Kanwa Publisher.
Umi Mahmudah, Abdul Wahab Rosyidi. 2008. Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:UIN Press.
Vaughn, Sharon Candace, S., Bos. 2009. Strategies for Teaching Student with Learning and Behavior Problems. United States of America: Pearson
Education, Inc.
Wahyudindan M. Fauzil. 2003. Menuju Kreativitas. Jakarta:Gema Insani Press. Winastwan, Gora. Dan Sunarto. 2010. PAKEMATIK Strategi Pembelajaran
Inovatif Berbasis TIK.Jakarta : Elex Media Komputindo. Yusmiati, Rini. 2010. Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Belajar di
Kelas Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII SMP N 7 Semarang tahu ajaran 20092010. Skripsi. Universitas Negeri
Semarang.
Zainal Arifin. 2012. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Zulaeha Hidayati. 2010. Anak saya tidak nakal kok. Yogyakarta: B First.
LAMPIRAN
157
LAMPIRAN. 1 PANDUAN OBSERVASI
158
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari tanggal :
Jam :
Pelajaran :
Kelas :
Observer :
A. Identitas Subjek