Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

57 yang mengarah ke keaktifan, guru dalam memberikan reward dalam pembelajaran dan papan hasil perolehan pemberian reward.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan komponen kunci dalam suatu penelitian. Artinya kualitas instrumen sangat berpengaruh pada mutu data yang digunakan dalam penelitian. Sugiyono 2014: 59 dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Hal tersebut sejalan dengan Djam‟an Satori dan Aan Komarian 2011: 61 menyatakan instrumen dalam penelitian kualitatif adalah yang melakukan penelitian itu sendiri, yaitu peneliti. Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan jenis instrumen observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen tersebut digunakan untuk mengetahui keaktifan belajar siswa tunagrahita kategori sedang kelas VB dalam pembelajaran dan langkah pemberian reward oleh guru dalam pembelajaran. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian. 1. Pedoman Observasi Dalam penelitian ini, pedoman observasi mendeskripsikan keaktifan belajar siswa tunagrahita kategori sedang kelas VB dalam pembelajaran dan langkah pemberian reward oleh guru dalam pembelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas mengenai komponen-komponen yang akan diobservasi, maka di bawah ini akan dijelaskan mengenai instrumen penelitian observasi keaktifan siswa tunagrahita kategori 58 sedang dalam pembelajaran menggunakan pemberian reward pada kelas VB di SLB N Pembina Yogyakarta. Tabel.1 Kisi-kisi Panduan Observasi Keaktifan Belajar Siswa dan Langkah Pemberian Reward 2. Pedoman Wawancara Dalam penelitian ini, pedoman wawancara berisi pertanyaan tentang keaktifan belajar siswa tunagrahita kategori sedang kelas VB pada pembelajaran dan langkah pemberian reward oleh guru dalam pembelajaran. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun instrumen berawal dari mendefinisi variabel penelitian. Selanjutnya menjabarkan variabel ke komponen. No Variabel Sub Variabel Indikator Item Jumlah Item 1. Keaktifan Belajar Ciri Keaktifan Belajar Keberanian 1, 2, 3, 4 4 Berpartisipasi 5,6, 7 3 Usaha Belajar 8, 9, 10, 11, 12 5 Kemandirian belajar 13, 14, 15, 16, 17 5 Faktor yang Mempengaruhi keaktifan belajar Kemampuuan guru dalam pemberian motivasi belajar kepada siswa 18, 19, 20, 21, 22 5 Kemampuan guru dalam memberikan umpan balik 23, 24, 25 3 2. Pemberian Reward Langkah Pemberian Reward Awal 26, 27,28, 29, 30, 31, 32, 33, 34 9 Kegiatan Inti 35, 36, 37, 38, 39 5 Akhir 40, 41, 42 3 59 Tabel. 2 Kisi-kisi Panduan Wawancara Keaktifan Belajar Siswa dan Langkah Pemberian Reward 3. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan semua dokumen yang berhubungan dengan siswa, guru dan mendukung data penelitian seperti foto aktivitas belajar siswa, foto papan hasil perolehan reward, dan foto saat guru memberikan reward, serta hasil observasi siswa.

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TULISAN LABEL BUNGKUS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VI SD DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 29 225

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

EFEKTIVITAS PERMAINAN BUBUR KERTAS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 144

KEBIJAKAN PROGRAM KETERAMPILAN DENGAN SISTEM ROMBONGAN BELAJAR BAGI TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 199

AKHIR Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina

0 0 8

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6