53
5. Guru telah menerapkan reward pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung. Berdasarkan kriteria tersebut, dipilih dua orang siswa tunagrahita
kategori sedang kelas VB dan seorang guru kelas VB yang menjadi subjek dalam penelitian ini yakni RS 16 tahun, MH 13 tahun, dan SS 45 tahun.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas VB Sekolah Luar Biasa SLB N Pembina Yogyakarta yang beralamat di Jalan Imogiri Timur No. 224
Giwangan, Umbulharjo,Yogyakarta, berdasarkan pertimbangan: 1. Peneliti sudah melakukan observasi dan tertarik untuk meneliti di SLB N
Pembina Yogyakarta. 2. Guru kelas VB di SLB N Pembina Yogyakarta sudah menerapkan
pemberian reward. 3. Peneliti mempertimbangkan waktu, biaya dan tenaga karena tempat
tersebut terjangkau oleh peneliti.
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 27 Januari- 27 Februari 2015. Kegiatan yang dilaksanakan dalam waktu tersebut yaitu mengamati keaktifan belajar
yang meliputi perilaku yang dimunculkan oleh siswa dan faktor yang mempengaruhi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung
sebagai implikasi dari pemberian reward oleh guru, langkah memberikan reward serta melakukan wawancara dengan guru kelas.
54
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu penelitian. Dengan melaksanakan pengumpulan data maka akan diperoleh
data yang akan mengetahui hasil penelitian yang dilakukan. Pengumpulan data dapat dilakukan berbagai cara, setting, dan sumber. Dalam penelitian
kualitatif, teknik pengumpulan data yang sering digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk mengetahui lebih lanjut, ketiga teknik
tersebut akan dipaparkan sebagai berikut: 1.
Metode Observasi Marshall dalam Sugiyono, 2014: 64 menyatakan bahwa “through
observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior”. Pernyataan tersebut menerangkan bahwa
melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Nasution dalam Sugiyono, 2014: 64 menambahkan
bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Ada tiga macam observasi menurut Sugiyono 2014: 65 dari segi proses pelaksanaan
pengumpulan data, yakni: Observasi partisipatif, observasi terus terang dan tersamar,
serta observasi tak terstruktur. Dalam observasi partisipatif dapat digolongkan menjadi empat, yaitu partisipasi pasif,
partisipasi moderat, observasi yang terus terang dan tersamar, dan observasi yang lengkap.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partispasipasi moderat. Artinya dalam observasi ini peneliti ikut observasi partisipatif
dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui keaktifan belajar siswa tunagrahita kategori sedang
55
dalam proses pembelajaran di kelas. Bagian-bagian yang akan diamati adalah perilaku siswa tunagrahita kategori sedang dalam proses
pembelajaran yang mengarah
ke keaktifan belajar dan langkah
pemberian reward oleh guru dalam proses pembelajaran. 2.
Metode Wawancara Menurut
Susan Stainback
dalam Sugiyono,
2014: 72
mengemukakan bahwa“interviewing provide the researcher a means to gain a deeper understanding of how the participant interpret a situation
or phenomenon than can be gained through observation alon”. Artinya, bahwa dengan wawancara maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang
lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui
observasi. Esterberg dalam Sugiyono, 2014: 73 mengemukakan beberapa
macam wawancara,
yaitu wawancara
terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
Dalam penelitian ini yang melakukan wawancara adalah peneliti sendiri dan dilakukan di Sekolah Luar Biasa SLB N Pembina
Yogyakarta dan menggunakan wawancara semiterstruktur. Dengan jenis wawancara ini, pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan
wawancara terstruktur. Wawancara ini digunakan untuk menemukan permasalahan secara terbuka, peneliti dapat juga menambah pertanyaan
di luar pedoman wawancara untuk mengungkap pendapat dan ide-ide responden.
56
Selain itu, dengan wawancara jenis ini dapat menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara
diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam
melakukan wawancara, peneliti mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
dikemukakan oleh informan. Sebelum melakukan wawancara peneliti terlebih dahulu membuat
pedoman wawancara agar dapat terfokus dengan konteks yang menjadi tujuan utama peneliti. Wawancara dilakukan kepada guru kelas VB yang
telah memberikan reward. Wawancara dilakukan disela-sela pelajaran olahraga dan pada jam istirahat. Wawancara memuat topik tentang
keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran di kelas, dan langkah pemberian reward yang diterapkan oleh guru.
3. Metode Dokumentasi
Menurut Djam’an
dan Aan
Komariah 2011:
149 studi
dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen-dokumen dan data-data mengenai yang diperlukan dalam penelitian lalu ditelaah secara intens
sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Sugiyono 2014: 82 dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, ceritera, gambar foto, atau karya-
karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan peneliti adalah
catatan lembar observasi, hasil observasi subyek dari sekolah. Selain itu, peneliti menggunakn foto untuk melihat aktivitas belajar siswa di kelas
57
yang mengarah ke keaktifan, guru dalam memberikan reward dalam pembelajaran dan papan hasil perolehan pemberian reward.
F. Instrumen Penelitian