Pendekatan Penelitian Subyek Penelitian

51

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah. Menurut Zainal Arifin 2012: 140 pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif karena penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena- fenomena yang ada, baik bersifat ilmiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan variabel- variabel yang diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya Nana Syaodih, 2011: 73. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku keaktifan belajar siswa tunagrahita kategori sedang kelas VB dalam pembelajaran sebagai implikasi dari pemberian reward dan langkah pemberian reward oleh guru kelas VB SLB N Pembina. Informasi yang diperoleh disusun dengan uraian catatan, direduksi, dirangkum dan dipilih informasi sesuai dengan tujuan penelitian, yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. 52

B. Subyek Penelitian

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Spradley dalam Sugiyono, 2014: 68 bahwa dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis. Subjek dalam penelitian ini dipilih sesuai dengan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti. Pertimbangan tersebut didasarkan pada tujuan penelitian ini. Berdasarkan pertimbangan, bahwa subjek penelitian adalah pihak yang telah menerapkan pemberian reward dalam pembelajaran dan pihak yang memiliki keterbatasan intelektual kategori sedang dan kurang berperilaku aktif saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dengan begitu, maka diperoleh informan yaitu guru kelas VB dan siswa tunagrahita kategori sedang kelas VB. Guru dan siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini dipilih dengan pertimbangan: 1. Siswa cenderung diam apabila diberikan pertanyaan. 2. Siswa sering menunjukkan sifat malas saat mengerjakan tugas. 3. Siswa kurang berani untuk maju ke depan kelas untuk mengkomunikasikan pembelajaran. 4. Siswa kurang dapat berpartisipasi di dalam kelas dan mengikuti instruksi guru. 53 5. Guru telah menerapkan reward pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan kriteria tersebut, dipilih dua orang siswa tunagrahita kategori sedang kelas VB dan seorang guru kelas VB yang menjadi subjek dalam penelitian ini yakni RS 16 tahun, MH 13 tahun, dan SS 45 tahun.

C. Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TULISAN LABEL BUNGKUS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VI SD DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 29 225

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

EFEKTIVITAS PERMAINAN BUBUR KERTAS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 144

KEBIJAKAN PROGRAM KETERAMPILAN DENGAN SISTEM ROMBONGAN BELAJAR BAGI TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 199

AKHIR Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina

0 0 8

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6