Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

59 Tabel. 2 Kisi-kisi Panduan Wawancara Keaktifan Belajar Siswa dan Langkah Pemberian Reward 3. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan semua dokumen yang berhubungan dengan siswa, guru dan mendukung data penelitian seperti foto aktivitas belajar siswa, foto papan hasil perolehan reward, dan foto saat guru memberikan reward, serta hasil observasi siswa.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif. Sugiyono 2014: 89 analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis sebelum di lapangan, dilakukan No Variabel Komponen Indikator Item Jumlah Item 1. Keaktifan Belajar Ciri Keaktifan Belajar Keberanian 1, 2, 3 3 Berpartisipasi 4, 5 2 Usaha Belajar 6, 7 2 Kemandirian belajar 8, 9 2 Faktor yang Mempengaruhi keaktifan belajar Kemampuan guru dalam pemberian motivasi belajar kepada siswa 10 1 Kemampuan guru dalam memberikan umpan balik 11, 12 2 2. Pemberian Reward Langkah Pemberian Reward Awal 13, 14, 15, 16, 18 5 Kegiatan Inti 18, 19 2 Akhir 20, 21 2 60 terhadap hasil studi pendahuluan atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Analisis selama di lapangan dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles and Huberman dalam Sugiyono, 2014: 91, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Adapun aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawingverification. Berikut adalah langkah-langkah dalam analisis data: Gambar 2. Komponen dalam analisis data interactive model Sugiyono, 2014: 92 Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan dari gambar diatas: a. Data Reduction Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan tentunya akan berjumlah banyak sehingga akan semakin kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya Sugiyono, 2014: 92. 61 Dalam mereduksi data, peneliti mengarah ke tujuan penelitian sehingga apabila peneliti dalam melakukan penelitian menemukan data yang dipandang asing dan tidak sesuai dengan tujuan penelitian maka dilakukan reduksi data. Selain itu, data penelitian ini diklasifikasikan menjadi beberapa tema, pertama yaitu keaktifan belajar siswa tunagrahita kategori sedang, mencakup perilaku-perilaku yang dimunculkan oleh siswa tunagrahita kategori sedang kelas VB sebagai implikasi pemberian reward dan faktor yang mempengaruhi kemunculan keaktifan belajar siswa tunagrahita kategori sedang. Kedua yakni langkah guru dalam memberikan reward agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran mencakup kegiatan awal, kegiatan inti, dan akhir pembelajaran. b. Data Display Penyajian Data Setelah reduksi data selesai, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya Sugiyono, 2014: 95. Dengan menyajikan data yang telah diperoleh akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dari hasil temuan, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Pada tahap ini, data tersebut disusun dalam bentuk paragraf deskriptif dan digabungkan dengan catatan peneliti selama observasi berlangsung. Data yang dideskripsikan adalah subjek penelitian, data deskripsi perilaku keaktifan belajar siswa tunagrahita sedang pada pembelajaran kelas VB yang 62 dilakukan selama penelitian berlangsung dan langkah guru dalam memberikan reward agar siswa terlibat aktif. c. Conclusion Drawing Verivication Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif memungkinkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan. Hasil temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi lebih jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori Sugiyono, 2014: 99. Data penelitian yang telah dibahas keterkaitannya antara tujuan penelitian dengan hasil penelitian. Kemudian diambil kesimpulannya maka dapat diketahui dari keaktifan belajar siswa dan langkah pemberian reward yang sesuai dengan teori pembelajaran. Dengan kata lain dapat menjawab rumusan masalah.

H. Keabsahan Data

Dokumen yang terkait

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TULISAN LABEL BUNGKUS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VI SD DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 29 225

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

EFEKTIVITAS PERMAINAN BUBUR KERTAS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 144

KEBIJAKAN PROGRAM KETERAMPILAN DENGAN SISTEM ROMBONGAN BELAJAR BAGI TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 199

AKHIR Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina

0 0 8

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6