Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar

23 belajar yang diperoleh dari hasil penelitian oleh Muhamad Imam Majid, bahwa siswa tunagrahita dapat merespon apa yang diintruksikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung, anak mau bergerak terlibat langsung, namun terkadang respon dalam menangkap materi memang lebih lambat dan di dalam proses pembelajaran anak hanya berdiam diri atau pasif saat pembelajaran berlangsung. Dalam menanggapi siswa yang kurang aktif, penulis Muhamad Imam Majid, 2012: 45 dari hasil penelitiannya mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran tidak lupa guru memberikan reward atau penghargaan untuk memotivasi anak. Berdasarkan pendapat ahli di atas maka penulis mengadaptasi indikator keaktifan siswa bagi anak tunagrahita sedang sebagai berikut: 1 keberanian untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, keinginan dan kemauannya serta menampilkan berbagai usaha dalam kegiatan belajar; 2 berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar serta mengkomunikasikan hasil belajar; 3 menampilkan berbagai usaha belajar untuk mencapai keberhasilan; dan 4 mempelajari, memiliki motivasi belajar tanpa tekanan pihak lain kemandirian belajar.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat berlatih untuk berpikir kritis. Menurut Martinis Yamin 2007: 84 faktor-faktor yang dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu: 24 a. Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. b. Menjelaskan tujuan instruksional kemampuan dasar kepada siswa c. Memberikan stimulus masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari d. Memberi petunjuk siswa cara mempelajarinya e. Memunculkan aktifitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran f. Memberi umpan balik feed back g. Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur h. Menyimpulkan setiap materi yang akan disampaikan diakhir pembelajaran. Mendukung pernyataan di atas, Kemis dan Ati Rosnawati 2013: 88 menyatakan memberikan umpan balik bagi siswa atas perilakunya dapat mengendalikan perilaku siswa yang negatif menjadi positif. Memberikan motivasi dapat menimbulkan semangat dan keaktifan pada diri siswa sehingga ia benar-benar bersedia untuk belajar Suyanto dan Asep Jihad, 2013: 64. Muhamad Imam Majid 2012: 45, menambahkan bahwa faktor intern yang mempengaruhi keaktifan dapat terjadi karena anak tunagrahita adalah anak lemah dalam berfikir, sehingga dalam menangkap informasi anak sedikit terlambat. Disamping itu antusias anak mengikuti pembelajaran tergantung dengan minat anak tersebut terhadap materi yang akan disampaikan oleh guru. Dorothy Rich dalam Novi Maisaroh, 2013: 255 bahwa rasa percaya diri akan mempengaruhi perilaku siswa. Pada anak-anak dapat memuncak ketika apa yang telah dilakukannya diterima dan dihargai oleh orang lain, demikian pula sebaliknya ketika apa yang telah dilakukannya tidak diterima dan cenderung mendapat respon yang tidak baik, siswa cenderung akan 25 semakin menutup diri untuk mencoba lagi karena takut akan mendapatkan respon yang tidak baik lagi. Dari pernyataan beberapa ahli di atas, dapat ditegaskan bahwa faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa digolongkan menjadi dua yaitu kemampuan guru dalam memberikan motivasi dan kemampuan guru dalam memberikan feed back umpan balik kepada siswa. Kemampuan guru dalam memberikan motivasi dapat mendorong perilaku untuk lebih produktif sedangkan dengan kemampuan guru dalam memberikan umpan balik dapat memunculkan perasaan siswa bahwasannya permasalahan yang dihadapi siswa ditanggapi oleh guru sehingga siswa dapat menimbulkan interkasi dengan guru.

C. Kajian Tentang Reward 1.

Dokumen yang terkait

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TULISAN LABEL BUNGKUS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VI SD DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 29 225

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

EFEKTIVITAS PERMAINAN BUBUR KERTAS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 144

KEBIJAKAN PROGRAM KETERAMPILAN DENGAN SISTEM ROMBONGAN BELAJAR BAGI TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 199

AKHIR Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina

0 0 8

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6