Aspek Keberanian Aspek Berpartisipasi

165 HASIL OBSERVASI PENELITIAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS V B DALAM PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMBERIAN REWARD DI SEKOLAH LUAR BIASA SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA Hasil Observasi pada Siswa Nama Subyek Pertama : RS Nama Subyek Kedua : MH Jenis Kelamin : Laki-laki Waktu Pelaksanaan : 03 Februari - 25 Februari 2015 No Aspek yang Diamati Sub yek Tanggal Hasil 03 Feb 04 Feb 09 Feb 10 Feb 16 Feb 17 Feb 18 Feb 23 Feb 25 Feb

A. Keaktifan Belajar Siswa Tunagrahita Kategori Sedang

1. Aspek Keberanian

Siswa berani menyampaikan pendapat menjawab pertanyaan guru RS KM KM KM TM M DB M DB KM KM M Dari hasil pengamatan, siswa MH lebih mampu mengeluarkan pendapat menjawab pertanyaan dari guru dibandingkan dengan siswa RS. MH sering bercerita ketika sedang MH M TM M TM M SB M SB M SB M SB M DB 166 menjawab. Selain itu, cara menjawab MH sering dilakukan dengan menunjuk dari jawaban yang dimaksudkan. Begitupula dengan RS. RS sekarang mampu menyampaikan. Namun, terkadang juga mengeluarkan suara lirih dan menundukkan kepala. Siswa berani menunjukkan hasil pekerjaannya RS TM TM M M M M M M M Dari hasil observasi pada beberapa pertemuan, nampak bahwa MH dan RS sama-sama cenderung mampu untuk memperbolehkan guru melihat hasil pekerjaannya. Dan menyodorkan hasil pekerjaannya. MH TM TM M M M M M M M 167 Siswa berani memimpin doa di awal dan akhir pembelajaran RS - - - - - M TM TM TM Berdasarkan hasil observasi sebanyak sembilan kali pertemuan, ada lima kali pertemuan pada awal dan akhir pembelajaran berdoa dilakukan secara bersama-sama. Sedangkan empat kesempatan lainnya dilakukan secara bergiliran. Dari empat kesempatan tersebut, dapat diketahui bahwa siswa MH dan RS tidak mampu untuk berani memimpin doa, walaupun guru telah memberikan pujian untuk memotivasinya. MH - - - - - M M DB TM M DB Siswa berani menyelesaikan soal yang diberikan di papan tulis RS M KM M M M M SB M M M Kedua siswa memiliki kemampuan yang hampir sama. Dari sembilan pertemuan hanya satu kali MH dan RS kurang mampu 168 untuk berani maju kedepan menyelesaikan soal di papan tulis. RS mampu menyelesaikan soal di papan tulis jika ia diberikan reward sedangkan jika MH, ia mampu untuk berani maju kedepan jika kedaan moodnya baik. MH M KM M M M DB M SB M M M

2. Aspek Berpartisipasi

Siswa dapat mengikuti instruksi guru. RS KM M KM M SB KM KM M DB M DB M SB Siswa MH dan RS mampu mengikuti instruksi dari guru tanpa bantuan jika instruksi itu sederhana. Bentuk instruksi sederhana contohnya, “gunting gambar tersebut”. Untuk instruksi yang rumit maka keduanya membutuhkan bantuan. MH M KM TM KM M SB M SB M DB M DB M DB 169 Siswa bertanya kepada guru ketika ada kesulitan RS TM TM KM M DB TM TM M TM TM MH lebih sering mengeluarkan pertanyaan ketika pembelajaran berlangsung, dibandingkan dengan RS. Pertanyaan disini masih bersifat sederhana. Pada RS lebih cenderung untuk diam ketika ia tidak jelas. MH TM TM M M M M M M M Siswa menyelesaikan tugas yang telah disediakan oleh guru RS M M M M SB M SB M SB M M SB M SB Kedua siswa dapat menyelesaikan tugas dengan bantuan guru. Bantuan yang diberikan misalnya, mengarahkan letak penulisan, tahap yang dilakukan. Siswa RS lebih mampu menanggapi tugas dengan cepat dibandingkan dengan MH. MH KM KM KM M M DB M DB M DB M SB M SB Siswa RS KM M KM M M M M M M Berdasarkan hasil 170 mengkomunikasikan kembali informasi yang telah didapat DB DB SB DB DB pengamatan, pada kemampuan ini kedua siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Pada siswa RS tampak lebih mampu untuk mengkomunikasikan kembali dibandingkan dengan MH. MH terkadang menolak tidak mau. Ia juga sering menunjukkan sifat kemalasannya. MH TM TM TM TM M DB M DB M SB M DB M DB

3. Aspek Usaha Belajar

Dokumen yang terkait

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR TULISAN LABEL BUNGKUS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VI SD DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 29 225

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

EFEKTIVITAS PERMAINAN BUBUR KERTAS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 144

KEBIJAKAN PROGRAM KETERAMPILAN DENGAN SISTEM ROMBONGAN BELAJAR BAGI TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 199

AKHIR Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina

0 0 8

Efektivitas model pembelajaran “rombel” terhadap kompetensi keterampilan vokasional siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyaka

0 0 6