Validitas dan Reliabilitas METODE PENELITIAN

menjanjikan kehidupan yang mewah. Lamaran Franlo di terima, pernikahan antara Franlo dan Faxelange terlaksana FU6. Kabar pernikahan mereka terdengar oleh Goé dan memicu kemarahan Goé, konflik menjadi semakin berkembang. Goé meminta kepada Faxelange untuk bertemu dengannya di sebuah tempat rahasia FU7. Di sana lah Goé mengungkapkan kemarahan dan kekecewaannya terhadap Faxelange karena ia telah mengkhianati janji mereka dan mengkhianati cinta mereka. Namun Faxelange tetap memilih Franlo, ia tidak mempunyai pilihan lain selain menuruti kemauan orang tuanya. Di sisi lain Faxelange juga tergiur oleh segala kemewahan yang dijanjikan Franlo untuk dirinya. Faxelange memohon kepada Goé agar Goé melupakan dirinya karena cinta mereka terlarang dan ia telah memilih Franlo sebagai pendamping hidupnya FU8. Goé tidak berdaya, ia menerima keputusan kekasihnya itu, namun ia berjanji akan mencari Franlo sampai ke dasar neraka sekalipun jika suatu hari ia mendengar Faxelange tidak bahagia hidup bersama Franlo FU9. Keeseokan harinya Franlo dan Faxelange berangkat ke Vivarais dengan membawa serta mas kawin 400.000 francs FU10. Cerita kemudian bergerak menuju klimaks ketika Franlo mengakui bahwa dirinya telah menipu Faxelange selama ini. Franlo mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pemimpin dari organisasi bandit yang sadis dan sangat meresahkan FU11. Franlo menceritakan semua perjalanan hidupnya dan semua kegiatan yang dilakukan oraganisasi bandit di bawah pimpinannya kepada Faxelange. Kesadisan Franlo terbukti saat ia menggorok 6 tahanan di depan Faxelange FU12. Untuk pertama kalinya Faxelange menjadi saksi atas kesadisan suaminya. Pemandangan sadis tersebut menjadi familiar di hadapan Faxelange. Faxelange menyesal karena telah meninggalkan Goé dan lebih memilih Franlo yang pada akhirnya membuat hidupnya menderita. Selama hampir 5 bulan hidup bersama Franlo, ia merasakan tekanan batin melihat kesadisan yang dilakukan oleh Franlo kepada korban- korbannya. Permasalahan yang dihadapi Faxelange bergerak menuju penyelesaian saat terjadi penyerbuan markas besar Franlo oleh 200 pasukan berkuda yang dipimpin oeh Goé atas mandat dari Negara FU13. Goé dan pasukannya berhasil merobohkan kekuasaan Franlo sekaligus membebaskan dan membawa pulang kembali Faxelange ke Paris. Setelah peristiwa tersebut Goé memutuskan untuk tidak kembali lagi mencintai Faxelange karena ia sudah terlanjur kecewa atas pengkhianatan yang dilakukan Faxelange kepada dirinya FU14. Cerita ditutup dengan terbunuhnya Goé di medan perang saat ditugaskan Negara berperang melawan tentara Turki di Hongrie FU15, disusul dengan kematian Faxelange yang diakibatkan oleh penyesalan, kesedihan, dan kesakitan yang tiada henti yang menyebabkan kesehatannya menurun dari hari ke hari FU16. Secara umum cerita Faxelange ou Les Torts de L’ambition mempunyai alur lurus progresif karena peristiwa-peristiwa yang ada ditampilkan secara berurutan atau kronologis. Cerita ini memiliki plot tunggal karena cerita dikembangkan dari satu tokoh yaitu Faxelange.