Alur Cerpen Florville et Courval ou Le Fatalisme Karya Marquis de Sade
menolak cinta Senneval, dan akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. Mme de Verquin memberikan mereka kebebasan untuk memadu kasih setiap malam di
rumahnya. Enam bulan berlalu dan tiba saatnya Florville mendapati dirinya hamil FU7. Mme de Verquin tidak mengizinkan Florville melahirkan di rumahnya. Ia
mengirim Florville dan Senneval ke Metz. Di sana lah lahir seorang bayi laki-laki buah cinta Senneval dan Florville FU8. Senneval bermaksut ingin membebaskan
Florville dari kekejaman Mme de Verquin. Ia menyuruh Florville untuk tidak kembali lagi ke Nancy FU9. Senneval juga meminta kepada Florville untuk
meninggalkan anak mereka. Senneval berjanji akan selalu mencintai Florville dan merawat bayi itu dengan penuh kasih sayang FU10.
Florville kembali ke Paris menemui M. de Saint-Prât dan menceritakan kemalangan yang telah menimpa dirinya selama hidup bersama Mme de Verquin
yang sangat kejam. M. de Saint-Prât merasa iba, namun ia tetap teguh untuk tidak tinggal satu rumah dengan Florville. Ia mengirim Florville kepada orang tuanya,
Mme de Lérince FU11. Hidup Florville pun membaik selama 17 tahun hidup bersama Mme de Lérince FU12. Mme de Lérince adalah seorang wanita yang
sangat bermoral dan religius. Konflik berkembang ketika Florville diperkenalkan dengan seorang pria
bernama Saint-Ange FU13. Rasa trauma muncul dalam diri Florville. Kehadiran Saint-Ange mengingatkan dirinya atas masa lalunya bersama Senneval. Florville
tidak ingin tejatuh pada lubang yang sama. Cinta Saint-Ange kepada Florville ditolak karena Florville tidak ingin menderita lagi FU14. Penolakan Florville
terhadap Saint-Ange membuat Saint-Age geram. Cerita mencapai klimaks saat
nafsu Saint-Ange yang tidak tertahankan ingin memiliki Florville tidak terpenuhi membuat dirinya berniat untuk melakukan pelecehan seksual kepada Florville
pada suatu malam FU15. Florville berusaha menyelamatkan diri dan malangnya ia lepas kendali dan menusuk Saint-Ange dengan gunting yang berhasil diraihnya
FU17. Florville sangat menyesal karena telah membunuh Saint-Ange, namun apa boleh buat, Saint-Ange pantas mendapatkan itu. Setelah peristiwa
pembunuhan tersesbut, Florville kembali ke Paris dan menceritakan semuanya kepada M.de Saint-Prât. Lelaki tua itu kembali menangis atas nasib malang yang
berkali-kali menimpa anak angkatnya itu, namun ia tetap meminta Florville untuk kembali tinggal bersama Mme de Lérince . Kemanapun Florville pergi, ia terus
dihantui rasa bersalah karena telah membunuh Saint-Ange. Suatu ketika datanglah surat dari Mme de Verquin yang meminta kepada
Florville untuk sesekali menjenguk dirinya di Nancy. Ia sangat ingin bertemu dengan Florville. Florville berangkat ke Nancy dan tiba di rumah Mme de
Verquin, namun di sana ia mendapati Mme de Verquin dalam keadaan sekarat. Di detik-detik terakhir kematiannya, Mme de Verquin memohon maaf atas segala
kesalahannya kepada Florville, ia juga mengakui jalan hidupnya selama ini mencari kepuasan, kesenangan, dan kenikmatan itu salah dan tidak patut untuk di
contoh. Kematian Mme de Verquin membuat Florville semakin sedih karena dengan begitu ia tidak akan tahu lagi keberadaan kekasihnya, Senneval dan anak
mereka FU17. Selama di Nancy, Florville menginap di sebuah apertemen, dan lagi-lagi
nasib malang menimpa dirinya. Ia menjadi saksi atas pembunuhan yang dilakukan
wanita tua terhadap musuhnya FU18. Ia kembali teringat akan pembunuhan yang ia lakukan kepada Saint-Age dan ia masih beruntung tidak sampai masuk
penjara dan dihukum mati seperti wanita tersebut. Florville memutuskan untuk meninggalkan Nancy dan tidak akan pernah kembali lagi ke kota terkutuk itu.
Cerita tentang perjalanan hidup Florville selesai, namun hal itu tidak menyurutkan niat M. de Courval untuk menikahi Florville FU19. M.de Courval ingin menjadi
pelindung untuk Florville dan berjanji tidak aka ada lagi hal-hal buruk bila Florville bersedia menikah dengan M.de Courval. Niat baik M.de Courval
mendapatkan restu dari M. de Saint-Prât. Florville resmi menjadi istri M.de Courval dan mereka berdua hidup bahagia.
Cerita kemudian bergerak ke arah penyelesaian ketika datang seorang pemuda ke rumah M. de Courval dan mengaku bahwa dirinya adalah putra dari
M. de Courval yang menghilang sejak berumur 15 tahun FU20. Pemuda ini memberikan pengakuan-pengakuan yang mencengangkan. Ia menceritakan
perjalanan hidupnya sejak ia berpisah dengan M.de Courval. Ia mengatakan bahwa dirinya adalah Senneval, kekasih sekaligus ayah dari anak yang dilahirkan
oleh Florville FU21. Ia juga mengatakan bahwa Florville adalah kakak perempuannya yang selama ini menghilang yang tak lain adalah putri dari M.de
Courval FU22. Kenyataan yang lebih mengejutkan lagi dari Senneval bahwa ia bertemu dengan ibu kandungnya sesaat sebelum kematian ibunya. Wanita itu
adalah Mme de Desbarres, wanita tua yang membunuh musuhnya di sebuah apartemen di Nancy FU23. Florville tidak kuasa mendengar kenyataan-
kenyataan yang diungkapkan adik laki-lakinya itu. Kesedihan, kepedihan,
kengerian semakin mendera di batinnya, dan akhirnya ia menghabisi nyawanya sendiri dengan menembak kepalanya dengan pistol yang dibawa Senneval saat itu
FU24. Berdasarkan pengklasifikasian tipe akhir cerita, cerpen Florville et
Courval karya Marquis de Sade ini merupakan sebuah cerita yang memiliki akhir yang tragis dan tidak ada harapan fin tragique sans espoir hal ini dibuktikan
pada akhir cerita. Florville adalah putri dari M.de Courval yang menghilang sejak usianya masih sangat muda. Ia menjalin cinta dengan adik laki-lakinya sendiri
yaitu Senneval yang kemudian mereka mempunyai seorang anak laki-laki. Setelah itu Florville menikah dengan ayah kandungnya sendiri yaitu M.de Courval.
Florville tidak kuasa menerima kenyataan tersebut dan akhirnya ia menghabisi nyawanya sendiri dengan menembak kepalanya di depan ayah dan adik laki-
lakinya. Secara umum cerpen Florville et Courval ou Le Fatalisme mempunyai
alur campuran karena peristiwa-peristiwa-peristiwa yang ditampilkan bersifat progresif ataupun regresif namun juga terdapat adegan sorot-balik di dalamnya.
Cerita ini memiliki plot tunggal karena cerita dikembangkan dari satu tokoh yaitu Florville.
Adapun skema force agissante yang ada dalam cerpen Florville et Courval ou Le Fatalisme sebagai berikut :
Destinateur Objet Destinataire
keinginan Florville untuk M. de Courval M.de Courval menguji seberapa besar
ketulusan M.de Courval ingin menikahi dirinya
Sujet Florville
Adjuvant Opposant
M de Saint-Prât - Mme. de Verquin
- Senneval - Saint-Ange
Gambar 3 : Skema Force Agissante Cerpen Florville et Courval ou Le Fatalisme karya Marquis de Sade
Berdasarkan skema di atas, M. de Courval berperan sebagai objet objek. Florville yang berperan sebagai subjet subjek ingin menguji seberapa besar
ketulusan niat M. de Courval ingin menikahi dirinya destinateur dengan menceritakan semua perjalanan hidupnya kepada M. de Courval. Dukungan dari
M. de Saint-Prât adjuvant membuat Florville semakin mudah mendapatkan M. de Courval. Namun ada juga penghalang yang menghalangi Florville
mendapatkan M. de Courval yaitu trauma masa lalunya ketika ia hidup bersama Mme de Verquin opposant dengan gaya hidup yang sangat bebas, jauh dari
moral dan agama sampai pada akhirnya ia mempunyai anak dengan Senneval di
luar nikah. Tidak hanya itu, pertemuannya dengan Saint-Ange membawa malapetaka untuk Florville. ia menjadi seorang pembunuh karena ia membunuh
Saint-Age yang ingin mencoba melakukan pelecehan seksual kepada dirinya. Mme de Verquin, Senneval, dan Saint-Ange opposant adalah penghalang yang
menghalangi Florville mendapatkan M.de Courval, karena Florville merasa dirinya tidak pantas untuk dinikahi M. de Courval.
Sedangkan menurut tujuan penulisannya, tempat dan waktu terjadinya peristiwa, keadaan psikologis, dan intensitas kemunculan tokoh dalam cerita
Florville et Courval ou Le Fatalisme karya Marquis de Sade ini merupakan cerita realis le récit réaliste, karena pengarang memberikan keterangan yang
menggambarkan keadaan seperti kenyataannya, seperti tempat, waktu dan keadaan sosialnya. Seperti latar tempat yang berada di Paris dan Nancy. Latar
tempat yang tertulis dalam cerita Florville et Courval ou Le Fatalisme merupakan lokasi yang benar-benar ada di dunia nyata