n
2
: Jumlah sampel kelas kontrol. S
1 2
:Varians kelompok eksperimen. S
2 2
:Varians kelompok kontrol. 2 Jika varian populasi heterogen:
Rumus t
=
̅ ̅
√
Keterangan : t
hitung
: Harga uji statistik. ̅
: Skor rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen. ̅
: Skor rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol. S
1 2
: Varian kelompok eksperimen. S
2 2
: Varian kelompok kontrol. n
1
: Jumlah sampel kelas eksperimen. n
2
: Jumlah sampel kelas kontrol. d. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi yang diambil dalam penelitian adalah dengan derajat bebas
α = 0,05. e. Menentukan kriteria pengujian
Untuk menentukan kriteria pengujian pada pengolahan data dilakukan dengan operasi perhitungan, pengujiannya dengan melihat perbandingan antara t
hitung
dan t
tabel
. f. Pengambilan kesimpulan
Jika hasil operasi perhitungan pada poin 3 ternyata : a
t
hitung
harga t
tabel
, maka terima Ho. b
t
hitung
harga t
tabel
, maka tolak Ho.
Apabila data populasi tidak berdistribusi normal atau tidak homogen, maka pengujian hipotesis selanjutnya menggunakan analisis statistik non parametrik.
40
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di MI I’anatul Huda Tangerang Selatan yang
dilakukan sebanyak delapan kali pertemuan pembelajaran. Peneliti mengambil dua kelas untuk dijadikan sebagai kelas penelitian. Sampel yang digunakan
sebanyak 68 peserta didik, 34 peserta didik kelas eksperimen dan 34 peserta didik kelas kontrol. Pada penelitian ini kelas IV-B sebagai kelas eksperimen yang diajar
dengan menggunakan metode penemuan terbimbing, sedangkan IV-A sebagai kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar matematika
siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode penemuan terbimbing dan hasil belajar matematika siswa kelas kontrol yang tanpa menggunakan metode
penemuan terbimbing. Data diambil dengan menggunakan instrumen berupa tes hasil belajar yang terdiri dari 11 soal berbentuk essai yang diberikan setelah kedua
kelas mempelajari mata pelajaran yang sama. Sebelum soal tersebut digunakan, soal-soal tersebut telah di uji coba untuk
memenuhi persyaratan tes yaitu uji validitas, reliabilitas, daya kesukaran dan daya pembeda soal. Materi matematika yang diajarkan pada penelitian ini adalah luas
dan keliling segitiga dan jajargenjang. Untuk mengetahui hasil belajar ke dua kelas, setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol lalu ke dua kelas tersebut diberikan tes akhir posttest yang sama.
1. Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen
Hasil tes indikator hasil belajar matematika yang terdiri dari lima indikator telah diberikan kepada kelompok eksperimen yang menggunakan metode
penemuan terbimbing. Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil belajar matematika, dari 34 peserta didik yang dijadikan sampel diperoleh
nilai terendah 68 dan nilai tertinggi 92. Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil belajar matematika kelas eksperimen dapat di lihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Statistik Kelompok Eksperimen
Banyak sampel 34
Rata-rata 82,22
Median 83
Modus 88,91
Maksimum 92
Minimum 68
Simpangan baku 6,91
Varians 47,80367
Kemiringan -0,97
Berdasarkan data Tabel 4.1 terlihat bahwa banyak sampel pada kelas ekperimen yaitu sebanyak 34 peserta didik. Selisih nilai tertinggi dan nilai
terendah hasil belajar peserta didik adalah 24, dengan nilai terendah yaitu 68 sedangkan nilai tertinggi yaitu 92. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai
rata-rata 82,22, median 83, dan modus 88,91. Varians kelompok eksperimen sebesar 47,80367 berarti penyebaran data kelompok eksperimen merata, dengan
simpangan baku 6,91. Sebagai rincian data hasil belajar matematika kelas eksperimen yang
diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika
Kelas Eksperimen
No Nilai
f
i
X
i
f
i
X
i
X
i 2
f
i
X
i 2
Frekuensi 1.
68 - 71 4
69,5 278
4830 19321
11,76 2.
72 - 75 3
73,5 220,5
5402 16206,75
8,82 3.
76 - 79 3
77,7 233,1
6037 18111,87
8,82 4.
80 - 83 8
81,5 652
6642 53138
23,52 5.
84 - 87 5
85,5 427,5
7310 46551,25
14,70 6.
88 - 92 11
89,5 984,5
8010 88112,75
32,35 JUMLAH
34 2795,6
38232,54 231441,6
100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat diketahui bahwa nilai terbanyak terdapat pada interval 88-92 sebanyak 11 peserta didik dengan presentase sebesar
32,35 dan peserta didik yang memperoleh nilai terendah berada pada interval 68-71 sebanyak 4 peserta didik dengan presentase sebesar 11,76. Dengan rata-
rata 82,22, nilai di atas rata-rata hasil belajar matematika peserta didik mencapai 31 orang 1 peserta didik pada interval 68-71, 3 peserta didik pada interval 72-75,
3 peserta didik pada interval 76-79, 8 peserta didik pada interval 80-83, 5 peserta didik pada interval 84-87, dan 11 peserta didik pada interval 88-92 dengan
presentase 91,18, sedangkan peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata sebanyak 3 orang 3 peserta didik pada interval 68-71 dengan presentase
8,82. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik kelompok eksperimen atau kelompok yang diajarkan dengan metode penemuan terbimbing
mendapat nilai di atas rata-rata. Nilai KKM pada tempat penelitian yaitu sebesar 70 untuk mata pelajaran
matematika, maka sebanyak 31 peserta didik kelompok eksperimen mendapat nilai di atas KKM. Sedangkan peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM
sebanyak 3 peserta didik. Secara visual, penyebaran data hasil post test kelas eksperimen dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dapat dilihat
pada Gambar 4.1 sebagai berikut:
Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Post test Kelas Eksperimen
Berdasarkan Gambar 4.1 terlihat bahwa skor interval 88-92 merupakan skor yang paling banyak diperoleh peserta didik kelas eksperimen, yaitu sebanyak 11
2 4
6 8
10 12
68-71 72-75
76-79 80-83
84-87 88-92
F re
kue nsi
Nilai
peserta didik. Skor rata-rata hitung yang diperoleh pada kelompok eksperimen yaitu 82,22. Dengan modus 88,91 dan median sebesar 83. Dari gambar di atas,
median dan modus berada di atas rata-rata. Ini menunjukkan bahwa
X
Me Mo.
Gambar hasil post test kelas eksperimen di atas memiliki koefisien -0,97 negatif. Hal ini menggambarkan bahwa data menyebar pada nilai-nilai di atas rata-rata.
Sehingga peserta didik yang memeperoleh nilai di atas rata-rata lebih banyak dibandingkan peserta didik yang memperoles nilai di bawah rata-rata.
2. Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol.
Hasil tes indikator hasil belajar yang terdiri dari lima indikator telah diberikan kepada kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.
Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil belajar matematika, dari 34 peserta didik yang dijadikan sampel diperoleh nilai terendah 48 dan nilai
tertinggi 76. Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil belajar matematika kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Hasil Belajar Kelas Kontrol
Statistik Kelompok Kontrol
Banyak sampel 34
Rata-rata 65,14
Median 65,35
Modus 61,38
Maksimum 76
Minimum 48
Simpangan baku 7,12
Varians 50,7353
Kemiringan 0,52
Berdasarkan data Tabel 4.3 terlihat bahwa banyak sampel pada kelas kontrol yaitu sebanyak 34 peserta didik. Selisih nilai tertinggi dengan nilai terendah pada
kelompok kontrol adalah 28, dengan nilai terendah kelompok kontrol yaitu 48, sedangkan nilai tertinggi kelompok kontrol yaitu 76. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh nilai rata-rata sebesar 65,14, median sebesar 65,35 dan modus sebesar 61,38. Varians kelompok kontrol sebesar 50,7353, berarti
penyebaran data merata dengan simpangan baku sebesar 7,12. Tingkat kemiringan di kelas kontrol sebesar 0,52. Karena bernilai positif, maka kecendrungan data
mengumpul di bawah nilai rata-rata. Sebagai rincian data hasil tes hasil belajar matematika peserta didik kelas
kontrol yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika
Kelas Kontrol
No Nilai
f
i
X
i
f
i
X
i
X
i 2
f
i
X
i 2
Frekuensi 1.
48 – 52
2 50
100 2500
5000 5,88
2. 53
– 57 2
55 110
3025 6050
5,88 3.
58 – 62
9 60
540 3600
32400 26,47
4. 63
– 67 7
65 455
4225 29575
20,58 5.
68 – 72
8 70
560 4900
39200 23,52
6. 73
– 77 6
75 450
5625 33750
17,64 JUMLAH
34 2215
23875 145975
100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat diketahui bahwa nilai terbanyak terdapat pada interval
58 – 62
sebanyak 9 peserta didik dengan presentase sebesar
26,47
dan peserta didik yang memperoleh nilai terendah berada pada interval
48 – 52
sebanyak 2 peserta didik dengan presentase sebesar
5,88
. Dengan rata-rata
65,14
, nilai di atas rata-rata hasil belajar matematika peserta didik mencapai 11 orang 5 peserta didik pada interval 68-72 dan 6 peserta didik pada interval 73-77
dengan presentase 32,35, sedangkan peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata sebanyak 23 orang 2 peserta didik pada interval
48 – 52,
2 peserta didik pada interval
53 – 57,
9 peserta didik pada interval
58 – 62,
7 peserta didik pada interval
63 – 67 dan
3 peserta didik pada interval
68 – 72
dengan presentase 53,49. Hal ini nilai peserta didik yang di atas rata-rata pada kelompok
eksperimen sama dengan nilai peserta didik yang di bawah rata-rata pada kelompok kontrol.
Nilai KKM pada tempat penelitian yaitu sebesar 70 untuk mata pelajaran matematika, maka sebanyak 11 peserta didik kelompok eksperimen mendapat