Metode dan Desain Penelitian Instrumen Penelitian

∑ Keterangan: = Reliabilitas yang di cari = Banyaknya item soal. ∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item. = Varians total. Klasifikasi reliabilitas yang digunakan menurut Subana dan Sudrajat mengacu 8 pada klasifikasi interpetasi kolerasi yaitu sebagai berikut: Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Korelasi Reliabilitas Nilai Korelasi Interpretasi r11 ≤ 0,20 0,20 r11 ≤ 0,40 0,40 r11 ≤ 0,70 0,70 r11 ≤ 0,90 0,90 r11 ≤ 1,00 r11 = 1,00 Tidak ada korelasi Korelasi rendah Korelasi sedang Korelasi tinggi Korelasi sangat tinggi Korelasi sempurna Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen, diperoleh nilai 0,78. Maka instrumen penelitian tersebut dapat disimpulkan memiliki kriteria korelasi reliabilitas yang tinggi, dan memenuhi persyaratan instrumen yang memiliki ketetapan jika digunakan.

3. Uji Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan sebuah soal untuk membedakan antara siswa yang menjawab dengan benar berkemampuan tinggi dengan siswa yang 8 Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung, Pustaka Setia, 2005,h. 132 menjawab salah berkemampuan rendah. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus: 9 D = – = P A - P B Keterangan : D = Indeks daya pembeda suatu butir soal. B A = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar. B B = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar . J A = Banyaknya siswa pada kelas atas. J B = Banyaknya siswa pada kelas bawah. P A = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar. P B = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar. Tolok ukur untuk menginterpretasi daya pembeda tiap butir soal digunakan kriteria sebagai berikut: 10 Tabel 3.4 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda Nilai D P Interpretasi 0,00 D P ≤ 0,20 0,20 D P ≤ 0,40 0,40 D P ≤ 0,70 0,70 D P ≤ 1,00 Jelek Cukup Baik Sangat baik Dari hasil perhitungan daya beda soal, ditemukan bahwa dari 15 soal yang diujikan, 7 soal memiliki daya pembeda “cukup”, dan 8 soal memiliki daya pembeda “ baik”. 9 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009, h. 213. 10 Ibid, h. 218.

4. Uji Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran untuk setiap item soal menunjukan apakah butir soal itu tergolong sukar, sedang atau mudah. Dalam penelitian ini, untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal berbentuk pilihan ganda digunakan rumus berikut: 11 P = Keterangan: P = Indeks kesukaran. B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar. JS = Jumlas seluruh siswa peserta tes. Tolok ukur untuk menginterpretasikan taraf kesukaran tiap butir soal digunakan kriteria sebagai berikut: 12 Tabel 3.5 Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran Nilai DP Interpretasi 0,00 IK ≤ 0,30 0,30 IK ≤ 0,70 0,70 IK ≤ 1,00 Soal sukar Soal sedang Soal mudah Berdasarkan hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes terdapat 3 soal yang mempunyai tingkat kesukaran mudah dan 12 soal dengan kriteria sedang.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif, yaitu suatu teknik analisis yang dilakukan dengan perhitungan, karena berhubungan dengan angka, yaitu skor tes hasil belajar matematika yang diberikan kepada kedua kelompok sampel. 11 Ibid, h.223. 12 Ibid, h.225.

Dokumen yang terkait

Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan terbimbing (guided discorvery lesson) untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

1 9 95

Pengaruh metode penemuan dengan menggunakan teknik Scaffolding terhadap hasil belajar Matematika siswa

2 13 153

IMPLEMENTASI METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIKA DITINJAU DARI Implementasi Metode Penemuan Terbimbing Terhadap Kemampuan Representasi Matematika Ditinjau Dari Keaktifan Belajar Siswa.

0 2 18

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA Peningkatan Kemandirian dan Prestasi Belajar Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok (PTK Pembelajaran Matematika pada

0 1 15

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA Peningkatan Kemandirian dan Prestasi Belajar Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok (PTK Pembelajaran Matematika pada

0 1 1

STUDI PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR Studi Perbandingan Penerapan Metode Demonstrasi dan Metode Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas V SD Muhammadiyah 10 Tipes Suraka

0 1 9

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERH

0 0 9

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 0 11

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

0 0 5

PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 1 9