Pemanenan Buah-buahan 1 Mangga Melakukan penanganan panen yang baik

235  kulit buah menjadi kuning untuk jenis nenas yang me- nguning;  mengeluarkan bau harum spesifik nenas. Apabila tujuan pengiriman nenas cukup jauh, pemetikan pada waktu ¼ kulit buah nenas menunjukkan tanda kemasakan, jadi buah masih mengkal. Pemetikan buah nenas dikerjakan dengan pisauparang dengan jalan memotong tangkai buah. Buah nenas, yang telah dipetik dimasukkan ke dalam keranjang bambu. 236

b. Pemanenan Sayuran 1 Tomat

Buah tomat sudah dapat dipanen apabila sudah kelihatan warna kemerah-merahan. Pemetikan dapat dilakukan dengan gunting buah atau langsung dipetik dengan tangan. Buah yang telah dipetik dimasukkan ke dalam bakul atau wadah. 2 Kubis Kubis dapat dipanen bila sudah membentuk krop. Saat panen selain dapat ditentukan dengan cara menghitung umur tanaman ± 129 hari juga dengan menilai kepadatan krop yaitu bila ± 80 dari seluruh kubis yang ditanam telah membentuk krop besar, penuh, dan cukup padat. Panen yang terlambat dapat menyebabkan krop pecah dan busuk. Panen kubis dilakukan pada pagi hari. Alat yang digunakan adalah sabit atau parang. Kubis dipotong ± 10 cm di atas permukaan tanah, atau dipotong di atas 2 buah daun yang terbawah. Kubis yang telah dipotong tersebut dibiarkan di ladang dengan posisi terbalik untuk menghilangkan air yang mungkin ada, kemudian dibalik dan dibiarkan sampai air menguap semua. Daun-daun yang sudah tua dan terbawa pada waktu dipanen tidak dihilangkan, sebab berguna untuk pelindung krop pada waktu pengangkutan dari kebun. Tempat untuk mengangkut kubis dari kebun berupa keranjang- keranjang terbuat dari bambu. 237

c. Pemanenan Umbi-umbian 1 Ketela pohon

Panen ketela pohon dilakukan setelah umbi tua. Untuk ketela jenis genjah dapat dipanen umur 7 bulan, sedangkan jenis dalam bukan genjah lebih dari 10 bulan. Panen dikerjakan apabila kadar zat tepung sudah tinggi, hal ini dapat dikerjakan dengan merasakan umbinya atau dengan cara analis kimia. Penentuan tingkat kemasakan sangat menentukan mutu gaplek yang diperoleh. Bila terlalu muda kadar pati masih sangat rendah, tetapi bila terlalu tua umbi banyak berserat kayu. Panen dikerjakan dengan membongkar tanah memakai cangkul atau sekop. Untuk tanah yang ringan dan gembur dapat mencabutnya dengan tangan. Apabila pencabutan sulit dilakukan dengan tangan, dapat dikerjakan dengan mengguna- kan tongkat bambu atau kayu dan seutas tali. Caranya ialah tali diikatkan atau dibeIitkan pada pangkal batang, kemudian tongkat dimasukkan ke dalam kalungan tali tersebut. Ujung tongkat yang satu diletakkan di atas tanah sedang ujung lainnya diangkat tinggi-tinggi sampai umbi tercabut. Apabila akan terus diproses maka umbi dipisahkan dari batangnya dengan pisau. Tetapi bila tidak langsung diproses pada hari itu maka lebih baik pemisahan ditangguhkan. Umbi yang telah dipisahkan dari batangnya akan cepat mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi disebut kepoyoan yaitu umbi menjadi berwarna kecoklat-coklatan atau biru. Umbi yang telah dipisahkan dari batangnya bisa tetap baik 4-5 hari, sedang yang belum dipisahkan dapat sampai 2 minggu belum mengalami kepoyoan.