disposing of goods and services” Perilaku konsumen dapat didefenisikan sebagasi proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik
yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa.
1. Proses Keputusan Pembelian
Sumber: Sunarto 2004:110 Gambar 2.1
Proses Keputusan Pembelian.
Berikut ini adalah proses keputusan pembelian menurut Sunarto 2004:111: a.
Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian diawali dengan pengenalan kebutuhan need
recognition pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dengan keadaan yang
diingikan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang seperti rasa lapar, haus, sex muncul
ketika pada tingkat yang cukup tinggi untuk menjadi dorongan. Suatu kebutuhan juga dapat dipicu oleh dorongan eksternal. Pada tahap ini
orang pemasaran harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau jenis permasalahan yang akan muncul, apa yang
Pengenalan Produk
Pencarian Informasi
Evaluasi Berbagai
alternatif Keputusan
pembelian Perilaku
pasca Pembelian
memunculkan mereka dan bagaimana kebutuhan atau permasalahan tadi mengarahkan konsumen pada produk tertentu.
b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang merasa tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi. Jika dorongan konsumen begitu kuatnya dan produk
konsumen yang berada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan membelinya. Jika tidak, konsumen mungkin menyimpan kebutuhan
dalam ingatan, atau mungkin melakukan pencarian informasi information research yang berkaitan dengan kebutuhan itu.Pada suatu
tingkat, konsumen mungkin hanya mengalami perhatian yang meningkat jumlah tingkat pencarian yang dilakukan, tergantung pada kuatnya
dorongan jumlah jumlah pencarian yang dimilikainya pada saat memulai, kemudahan memperoleh informasi yang dimilikinya banyak, nilai yang
diberikannya pada tambahan informasi, dan kepuasan yang ia dapatkan melakukan pencarian.
c. Evaluasi berbagai Alternatif
Orang pemasaran perlu tahu mengetahui tentang evaluasi berbagai alternatif alternative evaluation yaitu,bagaimana konsumen memproses
informasi tidak menggunakan suatub proses evaluasi yang sederhana dalam situasi semua pembelian.
d. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat atas merek dan membentuk niat untuk membeli. Biasanya, keputusan pembelian
purchase decision konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, dan keputusan pembelian. Faktor pertama, adalah sikap orang
lain. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan. Konsumen mungkin membentuk niat membeli berdasarkan faktor-faktor seperti
pendapatan yang diperkirakan, harga yang diharapkan. Namun, kejadian- kejadian yang tidak diharapkan mungkin mengubah niat membeli
tersebut. e.
Perilaku Pasca Pembelian Tugas orang pemasaran tidak berakhir ketika produknya dibeli orang.
Setelah membeli produk tersebut, konsumen bisa puas, juga tidak puas dan akan terlihat dalam perilaku pasca pembelian postpurchase
behaviour yang tetap menarik bagi orang pemasaran . Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan
mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali
produk tersebut. Contohnya data pilihan merek mobil menunjukkan korelasi yang tinggi antara perasaan yang sangat puas dengan merek
terakhir yang dibeli dan niat untuk membeli kembali merek tersebut. Para pembeli yang tidak puas, bereaksi sebaliknya. Mereka mungkin
membuang atau mengembalikan produk tersebut. Mereka mungkin mengambil tindakan publik seperti mengajukan keluhan ke perusahaan,
pergi ke pengacara, atau mengadu ke kelompok-kelompok lain. Tindakan pribadi dapat berupa memutuskan untuk berhenti membeli produk
tersebut atau memperingatkan teman-teman. Dalam semua kejadian itu, penjual telah gagal meyakinkan pelanggan Sunarto, 2006:102.
2. Jenis-Jenis Perilaku Keputusan Pembelian