Uji asumsi Klasik METODE PENELITIAN

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan bahwa, alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen penelitian tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0, dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r hitung r tabel , maka pertanyaan dinyatakan valid. b. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukurannya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kaliuntuk mengukur objek yang sama menghasilkan data yang sama Situmorang, dkk 2008:30. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan program SPSS 16.0. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kritera sebagai berikut: a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari r tabel maka pertanyaan dinyatakan reliabel. b. Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak reliabel.

3.9 Uji asumsi Klasik

Agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisien, maka sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik.

1. Uji Normalitas

Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal, digunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal, digunakan statistik non-parametrik atau lakukan treatment agar data normal. Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal Erlina, 2011:100. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bisa digeneralisasikan pada populasi Situmorang dan Lufti, 2012:101

2. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi yang penting dari model regresi linear adalah varians residual bersifat homoskedastisitas atau bersifat konstan. Umumnya heteroskedastisitas sering terjadi pada model yang menggunakan data cross section silang waktu daripada data time series runtut waktu. Hal ini bukan berarti model yang menggunakan data runtut waktu bebas dari heteroskedastisitas Erlina, 2011:105. Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuahgrup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas Situmorang dan Lufti, 2012:108.

3. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita sebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel- variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol Erlina, 2011:102. 3.10 Metode Analisis Data Metode analisis data penelitian ini adalah:

1. Metode Analisis Deskriptif Statistik

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Model Analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut: Y 1 =a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e Keterangan. Y= Perilaku perpindahan merek A = Konstanta. b 1-3 = koefisien regresi berganda. X 1 = Ketidakpuasan X 2 = Iklan pesaing X 3 = Perilaku mencari variasi. e= Standar Eror

3.11 Pengujian Hipotesis