4. Tidak khawatir dalam mencoba merek baru atau berbeda.
5. Jika merek produk tersedia dalam sejumlah variasi, pasti akan
mencobanya. 6.
Menikmati peluang membeli merek yang tidak familiar demi mendapatkan variasi dalam suatu pembelian.
2.2 Penelitian terdahulu
Tabel 2.1
NamaTahun Judul penelitian
Tekhnik Analisis
Hasil Ishadi2012
Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen,
Iklan Pesaing dan Perilaku Mencari Variasi terhadap
PerilakuPerpindahan Merek pada Konsumen
Sampo Sunsilk Analisis
regresi linear
berganda Hasiluji t
menunjukkan bahwa variabel
ketidakpuasan konsumen
dan perilaku mencari
variasi berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap perilaku perpindahan
merek. Sedangkan variabel iklan pesaing
berpengaruh tidak signifikan terhadap
perilaku perpindahan merek.
Wardani, Hafizha
Pramuda 2010
Analisis Pengaruh
Ketidakpuasan Konsumen, Kebutuhan
Mencari Variasi Produk, Harga
Produk dan Iklan Produk Pesaing
terhadap Keputusan Perpindahan
Merek dari Sabun
Pembersih Wajah Biore Analisis
regresi linear
berganda Uji t menunjukkan
bahwa keempat variabel independen
yang diteliti terbukti secara signifikan
mempengaruhi variabel dependen
keputusan perpindahan merek.
NamaTahun Judul penelitian
Tekhnik Analisis Hasil
Arianto, Anandhitya
Bagus2013 Pengaruh Atribut
Produk, Harga,Kebutuhan
Mencari Variasi danKetidakpuasan
Konsumen terhadap
Keputusan Perpindahan
Merek dari Samsung
Galaxy Series di Kota Malang
Analisis regresi
linear berganda
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa atribut produk dan
hargaberpengaruh negatif dan
signifikan terhadap
keputusan perpindahan
merek, sedangkan
kebutuhan mencari variasi
dan ketidakpuasan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan
perpindahan merek.
Oktariko, Tristiana
2011 Analisis Pengaruh
Kualitas Produk dan
Persepsi Harga
terhadap Keputusan
Berpindah Merek Pada Konsumen
Pembalut Wanita Kotex di
Semarang Analisis regresi
linear berganda Hasil penelitian
ini adalah kualitas produk dan
persepsi
harga berpengaruh pada
keputusan berpindah merek
dan signifikan.
2.3 Kerangka Konseptual
Brand switching behavior adalah perilaku perpindahan merek yang dilakukan oleh konsumen karena alasan-alasan tertentu atau dapat diartikan juga
sebagai kerentanan konsumen untuk berpindah ke merek lain Dharmmesta,1999:83. Ada beberapa faktor penyebab perpindahan merek yang
dilakukan oleh konsumen yaitu ketidakpuasan, perilaku mencari variasi, dan iklan pesaing.
Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan menunjukkan
kepuasan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut. Para pelanggan yang tidak puas, bereaksi sebaliknya. Mereka mungkin membuang atau
mengembalikan produk tersebut. Mereka mungkin mencari produk yang mengkonfirmasikan nilai produk yang tinggi tersebut Sunarto, 2006:102
Pembelian yang bersifat mencari variasi didorong oleh adanya ketidakpuasan atas pembelian yang dilakukan, tetapi sifatnya lebih kepada reaksi
belanja yang bertujuan mengurangi kebosanan dengan membeli merek-merek baru dari suatu produk Sutisna, 2003:17.
Menurut Swastha dan Irawan 2001 : 349 periklanan advertising, yaitu suatu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan
untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang ditawarkan, menambah
pengetahuan konsumen akan jasa yang ditawarkan serta membedakan diri perusahaan dengan para kompetitornya. Jadi, dari banyaknya iklan yang
ditampilkan di berbagai media memungkinkan konsumen untuk dapat membandingkan satu merek dengan merek lain, serta nilai tambah yang
konsumen dapat dari produk tersebut bila dibandingkan dengan produk lain. Hal
ini memperbesar kemungkinan konsumen untuk berpindah dari satu merek ke merek lain semakin besar.
Berdasarkan pemikiran diatas maka kerangka konseptual dapat dibuat secara sistematis sebagai berikut:
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis