Oleh karena itu peran orang tua penting sekali dimana orang tua harus bisa menciptakan keadaan yang kondusif agar anak bisa
berkembang dalam suasana, ikhlas, jujur dan kerjasama yang diperlihatkan masing-masing anggota keluarga dalam hidup mereka
setiap hari dan melarang terhadap perbuatan-perbuatan yang tidak baik atau menganjurkan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik secara
terus-menerus sehingga akan terwujud keluarga yang bahagia dan harmonis.
b. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah juga merupakan pengaruh perkembangan perilaku anak. Corak hubungan antara guru dengan murid atau antara
murid dengan murid akan banyak mempengaruhi aspek-aspek kepribadian, termasuk nilai-nilai moral yang masih mengalami
perubahan. Ajaran Islam secara tegas menyuruh orang untuk menuntut ilmu,
guna mengembangkan potensi-potensi yang ada, karena Allah SWT telah memberikan seperangkat alat yang dapat mendukung pendidikan.
sebagaimana telah diterangkan dalam firman Allah SWT dalam surat An- Nahl ayat 78 yang berbunyi:
ﺭﺎﺼﺑ َﻷﹾﺍﻭ ﻊﻤﺴﻟﺍ ﻢﹸﻜﹶﻟ ﹶﻞﻌﺟﻭ ﺎﹰﺌﻴﺷ ﹶﻥﻮﻤﹶﻠﻌﺗ ﺎﹶﻟ ﻢﹸﻜﺗﺎﻬﻣﹸﺃ ﻥﻮﹸﻄﺑ ﻦﻣ ﻢﹸﻜﺟﺮﺧﹶﺃ ُﷲﺍﻭ ﹶﻥﻭﺮﹸﻜﺸﺗ ﻢﹸﻜﱠﻠﻌﹶﻟ ﹶﺓﺪﺌﹾﻓَﻷﹾﺍﻭ
ﻞﺤﻨﻟﺍ :
۷۸
:
١٦
.
Artinya: “Dan Allah SWT mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.
34
Fungsi sekolah itu sendiri dalam kaitannya dengan pembentukan jiwa keagamaan pada anak, antara lain sebagai pelanjut pendidikan agama
di lingkungan keluarga atau membentuk jiwa keagamaan pada diri anak yang tidak menerima pendidikan agama dalam keluarga. Dalam konteks
34
Slamet, Belajar dan Faktor-faktor yang ..., h. 192
27
ini guru agama harus mampu mengubah sikap anak didiknya agar menerima pendidikan agama yang diberikannya.
Dengan demikian, pengaruh kelembagaan pada anak sangat tergantung dari kemampuan para pendidik untuk menimbulkan adanya
perhatian, pemahaman, dan penerimaan. Dalam hal ini pendidikan agama yang diberikan harus dapat menarik perhatian peserta didik dan para guru
agama harus mampu memberikan pemahaman kepada anak didik tentang materi pendidikan yang diberikannya.
35
Sebab sekolah adalah suatu masyarakat atau kelompok ilmiah yang mampu berkembang dari berbagai kelompok asal dan dari segala
macam jenis. Jika si anak, pada periode yang menentukan ini, di bawa pada kehidupan social seperti sekarang ini, kemungkinan besar ia akan
tetap berorientasi dalam cara seperti ini sepanjang hidupnya. Jika ia mengembangkan
kebiasaan untuk
mengekspresikan minat
dan aktivitasnya dalam berbagai kelompok, ia akan tetap mempunyai
kebiasaan ini dalam kehidupan selanjutnya setelah tamat sekolah.
36
Lingkungan sekolah hendaknya dipandang tidak hanya sebagai tempat untuk menambah ilmu guna dipergunakan sebagai modal hidup
dikemudian hari, akan tetapi juga sebagai tempat pembinaan sikap mental dan perilaku sosial yang baik.
c. Lingkungan Masyarakat