ﺮﺧَﻷﹾﺍ ﻡﻮﻴﹾﻟﺍﻭ َﷲﺍ ﺍﻮﺟﺮﻳ ﹶﻥﺎﹶﻛ ﻦﻤﱢﻟ ﹲﺔﻨﺴﺣ ﹲﺓﻮﺳﹸﺃ ِﷲﺍ ﹺﻝﻮﺳﺭ ﻰﻓ ﻢﹸﻜﹶﻟ ﹶﻥﺎﹶﻛ ﺪﹶﻘﹶﻟ ﺍﺮﻴﺸﹶﻛ َﷲﺍ ﺮﹶﻛﹶﺫﻭ
.
Artinya: ”Sesungguhnya Telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang
mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. QS. Al Ahzab: 21.
Dalam hal ini penulis memberi kesimpulan bahwa hal di atas itu, memberikan pengertian tentang kewajiban berpegang kepada Al-
Quran dan Sunnah Nabi sebagai pedoman hidup manusia dunia dan akhirat serta sekaligus menjalankan apa yang dibawa oleh Rasul,. Yaitu
hadis. Dengan demikian hadis menempati posisi kedua setelah Al- Quran. Keberadaan hadis sebagai sumber hukum kedua setelah Al-
Quran
3. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Pada hakikatnya, pendidikan Islam adalah suatu proses yang berlangsung secara kontiniu dan berkesinambungan. Berdasarkan hal ini,
maka tugas dan fungsi yang perlu diemban oleh pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya dan berlangsung sepanjang hayat. Konsep
ini bermakna bahwa tugas dan fungsi pendidikan memiliki sasaran pada peserta didik yang senantiasa tumbuh dan berkembang secara dinamis,
mulai dari kandungan sampai akhit hayatnya. Secara umum tugas pendidikan Islam adalah membimbing dan
mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik Dari tahap ke tahap kehidupannya sampai mencapai titik kemampuan optimal Sementara
fungsinya adalah menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan berjalan dengan lancar.
Secara struktural, pendidikan Islam menuntut adanya struktur organisasi yang mengatur jalannya proses pendidikan, baik pada dimensi
vertical maupun horizontal. Sementara secara institusional, ia mengandung implikasi bahwa proses pendidikan yang berjalan hendaknya dapat
20
memenuhi kebutuhan dan mengikuti perkembangan zaman yang berkembang. Untuk itu, diperlukan kerjasama berbagai jalur dan jenis
pendidikan, mulai dari sistem pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah.
Bila dilihat secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat dari dua bentuk, yaitu:
a. Alat untuk memelihara, memperluas, dan menghubungkan tingkat- tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial, serta ide-ide
masyarakat dan nasional. b. Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi, dan perkembagan. Pada
garis besarnya, upaya ini dilakukan melalui potensi ilmu pengetahuan dan skil yang dimiliki, serta melatih tenaga-tenaga manusia peserta
didik yang produktif dalam menemukan perubahan sosial dan ekonomi yang demikian dinamis.
24
4. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Dalam pandangan al-Quran, bahwa tujuan pendidikan Islam itu ialah menjadikan hambanya itu beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Sebagai mana Allah SWT berfirman dalam al-Quran yang berbunyi:
ﹶﻥﻮﻤﻠﺴﻣ ﻢﺘﻧﹶﺃﻭ ﱠﻻﹺﺇ ﻦﺗﻮﻤﺗﹶﻻﻭ ﻪﺗﺎﹶﻘﺗ ﻖﺣ َﷲﺍ ﺍﻮﹸﻘﺗﺍﻮﻨﻣﺍَﺀ ﻦﻳﺬﱠﻟﺍﺎﻬﻳﹶﺄﻳ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali
kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam” QS. Ali Imran:102.
Tujuan ini tampaknya didasarkan pada salah satu sifat dasar yang terdapat dalam diri manusia, yakni sifat dasar yang cenderung menjadi
orang yang baik, yakni kecenderungan untuk melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, di samping kecenderungan untuk
menjadi orang yang jahat.
25
Menurut para ulama muslim tujuan pendidikan Islam yaitu:
24
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan ..., h. 33-34
25
Abudin Nata, Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an, Jakarta:UIN Jakarta Press, 2005, Cet. 1, h. 166
21
a. Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah Dalam bukunya “Educational Theory a Qur’anic Outlook”,
bahwa pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah Swt atau sekurang-kurangnya mempersiapkan ke
jalan yang mengacu kepada tujuan akhir. b. Menurut Imam al-Ghazali
Menjelaskan bahwa tujuan pendidikan Islam dapat diklasifikasikan kepada:
1. Membentuk insan purna yang pada akhirnya dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Membentuk insan purna untuk memperoleh kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.
Dari kedua tujuan diatas dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan versi Al-Ghazali tidak hanya bersifat ukhrawi mendekatkan diri kepada
Allah, yang dikenal dengan kesufiannya, tetapi juga bersifat duniawi.
26
c. Menurut al-Syaibani Mengemukakan bahwa tujuan tertinggi pendidikan Islam adalah
mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat. Pendekatan tujuan ini memiliki makna, bahwa upaya pendidikan Islam adalah pembinaan
pribadi muslim sejati yang mengabdi dan merealisasikan “kehendak” Tuhan sesuai dengan syariat Islam, serta mengisi tugas kehidupannya di
dunia dan menjadikan kehidupan akhirat sebagai tujuan utama pendidikannya.
d. Menurut Muhammad Fadhil al-Jamaly Tujuan pendidikan Islam menurut al-Quran meliputi; 1.
Menjelaskan posisi peserta didik sebagai manusia di antara makhluk Allah lainya dan tanggung jawabnya dalam kehidupan ini. 2.
Menjelaskan hubungannya sebagai makhluk sosial dan tanggung jawabnya dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. 3. Menjelaskan
hubungan manusia dengan alam dan tugasnya untuk mengetahui hikmah penciptaan dengan cara memakmurkan alam semesta. 4. Menjelaskan
hubungannya dengan khaliq sebagai pencipta alam semesta.
e. Menurut Muhammad Athiyah al-Abrasyi Menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam terdiri atas lima
sasaran, yaitu: 1. Membentuk akhlak mulia. 2. Mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat. 3. Mempersiapkan untuk mencari rizki
26
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, Cet. 1, h, 19-22
22
dan memelihara segi kemanfaatannya. 4. Menumbuhkan semangat ilmiah di kalangan peserta didik. 5. Mempersiakan tenaga professional
yang terampil.
f. Menurut Muhammad Munir Mursi Tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya akhlak mulia yang
dengannya dapat tercapai kebahagiaan hidup manusi di dunia dan akhirat.
27
Berdasarkan rumusan di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan Islam merupakan proses membimbing dan membina fitrah peserta didik
secara maksimal dan bermuara pada terciptanya pribadi peserta didik yang demikian, peserta didik diharapkan akan mampu memadukan fungsi iman,
ilmu, dan amal, secara integral bagi terbinanya kehidupan yang harmonis, baik dunia maupun akhrat.
28
Timbulnya rumusan pendidikn Islam yang diarahkan pada upaya membentuk manusia yang beribadah kepada Allah ini berdasarkan pada
tuga pokok manusia dalam kehidupannya di dunia, yakni sebagai makhluk yang harus beribadah kepada Allah sebagaimana yang diamanatkan
tersebut di atas, hal ini sejalan dengan prinsip Islam yang tidak memisahkan antara urusan dunia dan akhirat.
Selanjutnya dijumpai pula rumusan tujuan pendidikan Islam yang diarahkan pada upaya menyempurnakan akhlak manusia atau membentuk
akhlak yang mulia, sebagaimana akhlak yang dimiliki oleh Rasulullah SAW. Hal ini dipahami dari firman Allah yang berbunyi:
ﹴﻢﻴﻈﻋ ﹴﻖﹸﻠﺧ ﻰﹶﻠﻌﹶﻟ ﻚﻧﹺﺇﻭ
Artinya: “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.QS.Qalam:4.
Selanjutnya di dalam hadisnya, Rasulullah SAW menyatakan bahwasanya aku diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlak.
Dengan demikian tujuan pendidikan Islam ini muncul didasarkan pada tugas kerasulan Nabi Muhammad SAW, yakni menyempurnakan
27
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001, Cet. IV, h. 53
28
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan ..., h. 38
23
akhlak. Hal ini dapat dipahami, karena Akhlaklah yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa tersebut mulia, sebaliknya suatu bangsaakan
hancur dan terhina jika akhlak bangsa tersebut buruk dan hancur. Dikalangan para ahli pendidikan Islam, banyak dijumpai
pendapat yang merumuskan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah membina manusia agar memiliki akhlak yang mulia.
29
Penulis simpulkan bahwa inti dari tujuan pendidikan Islam tersebut berfokus kepada:
a. Terbentuknya kesadaran terhadap hakikat dirinya sebagai manusia hamba Allah yang diwajibkan menyembah kepadanya. Melalui
kesadaran ini pada akhirnya ia akan berusaha agar potensi dasar keagamaan fitrah yang ia miliki dapat tetap terjaga kesuciannya
sampai akhir hayatnya, sehingga ia hidup dalam keadaan beriman dan meninggal juga dalam keadaan beriman muslim.
b. Terbentuknya kesadaran akan fungsi dan tugasnya sebagai khalifah Allah di muka bumi dan selanjutnya dapat ia wujudkan dalam
kehidupannya sehari-hari. Melalui kesadaran ini seseorang akan termotivasi
untuk mengembangkan
potensi yang
ia miliki,
meningkatkan sumber daya manusia, mengelola lingkungannya dengan baik , sehingga pada akhirnya ia akan mampu memimpin diri dan
keluarganya, masyarakat dan alam sekitarnya. c. Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan
akhirat. d. Mengarahkan manusia untuk berakhlak mulia.
C. Perilaku
1. Pengertian perilaku
Perilaku dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dapat dikatakan juga dengan kata tingkah laku. Secara terminologi perilaku artinya apa yang
dilakukan seseorang. Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa mengatakan bahwa: “Perilaku adalah setiap cara reaksi atau respon manusia, makhluk hidup
terhadap lingkungannya. Perilaku adalah aksi, reaksi terhadap rangsangan dari luar”.
30
29
Abudin Nata, Pendidikan Dalam ...., h. 179
30
Singgih D. Gunarsa, Psikologis Praktis Anak, Remaja dan Keluarga, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995, h. 5
24