Analisis Lingkungan Bisnis Internal

Membina hubungan dengan para mitraklien termasuk tindaklanjut atas penanganan nota pembayaraninvoice maupun kontrak kerja dengan pihak terkait.  Peningkatan kepuasan mitraklien dengan sosialisasi pelayanan yang baik.  Membuat invoice dan kontrak kerja dengan baik.  Sosialisasi pelayanan.  Kebenaran data Invoice.  Kebenaran data kontrak kerja. Mengelola dan mengontrol aktifitas administrasi kantor, dan kepersonaliaan.  Membuat laporan administrasi kantor dengan jujur dan tidak memanipulasi data.  Menyiapkan keperluan rekrutmen pegawai  Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah.  Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan  Kebenaran data administrasi kantor.  Pengelolaan SDM yang baik. rencana kerja yang telah disusun. Tabel 4.3 CSF Bagian Business Development Tujuan Bagian Business Development CSF Measure Melakukan aktivitas pengembangan bisnis.  Mencari klien baru.  Melakukan evaluasi produk baru.  Pemasaran produk  Produk Baru yang up- to-date Menjembatani kepentingan pihak perusahaan sehubungan dengan kerjasama bisnis yang dilakukan.  Aktif dalam menjajaki dan membina hubungan dengan klien.  Kerjasama bisnis. Tabel 4.4 CSF Bagian Project Management Office Tujuan Management Office CSF Measure Mengidentifikasi dan mengembangkan metodologi manajemen proyek, praktik terbaik best practice, dan standar-standar.  Mengelola kebijakan project, prosedur, template, dan dokumentasi lainnya.  Memberikan laporan dan pandangan perusahaan mengenai project yang ada di  Kebenaran dokumentasi Kebijakan prosedur proyek.  Kebenaran data laporan project. bawah kewenangannya. Melakukan launching product sesuai jadwal yang telah ditentukan  Mengoptimalkan penggunaan sumber daya organisasi untuk semua project agar selesai tepat waktu.  Ketepatan waktu penyelesaian project. Tabel 4.5 CSF Bagian Support Tujuan Support CSF Measure Memberikan support atau dukungan untuk memastikan semua sistem IT dan aplikasi produk berjalan dengan baik.  Melakukan test quality control pada produk.  Melakukan dukungan teknis terkait dengan produk kepada klien.  Berkomunikasi dengan klien mengenai masalah dengan produk.  Kualitas produk yang terkontrol  Kepuasan klien

4.2.1.2. Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis perusahaan yang mana terdiri dari kekuatan Strengths, kelemahan Weaknesses, peluang Opportunities, dan ancaman Threats. Dibawah ini adalah hasil analisis SWOT berdasarkan hasil observasi, dan wawancara pada PT Sasmita Wikrama Nusantara: 1. Kekuatan Strength a. Memiliki core engine yarg dapat diterapkan di berbagai produk yang dikembangkan. b. Leadership top management yang sudah berpengalaman. c. Karyawan yang berdedikasi tinggi terhadap tugasnya. d. Perusahaan bersifat kekeluargaan menciptakan loyalitas pegawai yang tinggi terhadap perusahaan. 2. Kelemahan Weakness a. Struktur Organisasi IT yang belum lengkap. b. HR General Affair masih tergabung sehingga kekurangan fokus untuk fungsi HR dalam pengelolan SDM. c. Nama PT Sasmita Wikrama Nusantara belum banyak dikenal sebagai konsultan IT. 3. Peluang Opportunity a. Pesatnya laju perkembangan Teknologi Informasi TI membuat banyak perusahaan mencari jasa Konsultan IT. b. Perkembangan Teknologi Informasi membawa banyak perubahan dari setiap perusahaan sejalan dengan kebutuhannya untuk memberi kemudahan dalam memperoleh, menciptakan, mengolah, dan mendistribusikan data. 4. Ancaman Threat a. Banyak Konsultan IT lain yang sudah memiliki nama besar. b. Sistemaplikasi produk tidak selesai tepat waktu dan perubahan teknologi software memaksa untuk meng-update solusi cukup sering. Hasil dari analisis SWOT ini berupa alternatif pilihan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi PT Sasmita Wikrama Nusantara yang tercakup dalam empat kategori strategi yaitu: 1. Strategi SO a. Melakukan IT Research untuk produk IT yang selalu up-to-date. S2+O1 b. Meningkatkan penawaran dengan menonjolkan keunggulan produk yang dimiliki kepada klien baru. S1+O1 c. Memberikan support atau dukungan untuk memastikan produk sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan klien. S3+O2 d. Membuat unit khusus untuk fokus dalam production atau menghasilkan poduk yang sesuai dengan perkembangan IT kebutuhan klien S1+T2 2. Strategi WO a. Membuat sebuah website yang menarik untuk memperkenalkan PT. Sasmita Wikrama Nusantara beserta informasi produk-produk yang up-to- date. W3+O1 b. Pemisahan fungsi job HR agar memiliki fokus dalam pengelolan SDM untuk dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM dalam memenuhi kebutuhan klien. W2+O2 3. Strategi ST a. Meningkatkan kinerja karyawan agar dapat mencapai target waktu penyelesaian. S3+T2 b. Task Management yang baik terarah sehingga aplikasi dapat selesai tepat waktu. S2+T2 4. Strategi WT 1. Membuat sebuah website yang menarik untuk memperkenalkan PT.Sasmita Wikrama Nusantara beserta informasi produk-produk yang up- to-date. W3+O1 2. Pemisahan fungsi job HR agar memiliki fokus dalam pengelolan SDM untuk dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM. W2+T2 Tabel 4.6 Matrix Identifikasi SWOT PT Sasmita Wikrama Nusantara Matriks SWOT Kekuatan S Kelemahan W 1. Memiliki core engine yang dapat diterapkan di berbagai produk yang dikembangkan. 2. Leadership top management yang sudah berpengalaman. 3. Pegawai yang berdedikasi tinggi terhadap tugasnya. 4. Perusahaan bersifat kekeluargaan menciptakan loyalitas pegawai yang tinggi terhadap perusahaan. 1. Struktur Organisasi IT yang belum lengkap. 2. HR General Affair masih tergabung sehingga kekurangan fokus untuk fungsi HR dalam pengelolan SDM. 3. Nama PT.Sasmita Wikrama Nusantara belum banyak dikenal sebagai konsultan IT. Peluang O Strategi SO Strategi WO 1. Pesatnya laju perkembangan Teknologi Informasi TI membuat banyak perusahaan mencari jasa Konsultan IT. 2. Perkembangan Teknologi Informasi membawa banyak perubahan dari setiap perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan memberi kemudahan dalam memperoleh, membuat, dan mengolah data. 1. Melakukan IT Research untuk produk IT yang selalu up-to-date. S2+O1 2. Meningkatkan penawaran dengan menonjolkan keunggulan produk yang dimiliki kepada klien baru. S1+O1 3. Memberikan support atau dukungan untuk memastikan produk sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan klien S3+O2 4. Membuat unit khusus untuk fokus dalam production atau menghasilkan poduk yang sesuai dengan perkembangan IT kebutuhan klien S1+T2 1. Membuat sebuah website yang menarik untuk memperkenalkan PT.Sasmita Wikrama Nusantara beserta informasi produk-produk yang up-to-date. W3+O1 2. Pemisahan fungsi job HR agar memiliki fokus dalam pengelolan SDM untuk dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM dalam memenuhi kebutuhan klien. W2+O2 Ancaman T Strategi ST Strategi WT 1. Banyak Konsultan IT lain yang sudah memiliki nama besar. 2. Sistemaplikasi produk tidak selesai tepat waktu dan perubahan teknologi software memaksa untuk meng-update solusi cukup sering. 1. Meningkatkan kinerja karyawan agar dapat mencapai target waktu penyelesaian. S3+T2 2. Task Management yang baik terarah sehingga aplikasi dapat selesai tepat waktu. S2+T2 1. Melakukan kerjasama dengan perusahaan yang sudah memiliki nama besar. W3+T1 2. Pemisahan fungsi job HR agar memiliki fokus dalam pengelolan SDM untuk dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM. W2+T2

4.2.1.3. Analisis Value Chain

Analisis value chain untuk perusahaan PT Sasmita Wikrama Nusantara dilakukan berdasarkan hasil wawancara yang mana menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja PT Sasmita Wikrama Nusantara, dan juga pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja yang terjadi di masing-masing unit kerja Berdasarkan value chain, aktivitas internal dibagi menjadi dua, yaitu aktifitas utama primary activities dan aktivitas penunjang support activities. Uraian tentang seluruh aktivitas adalah sebagai berikut. 1. Aktivitas Utama Berikut ini adalah aktivitas-aktivitas utama dalam value chain PT Sasmita Wikrama Nusantara: a. Requirement Product Mengidentifikasi kebutuhan dan tujuan dari aplikasi produk yang ingin di kembangkan, dengan berorientasi pada pemecahan masalah bisnis. Dalam tahap ini perusahaan mengumpulkan informasi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. b. Development Setelah requirement produk sudah terkumpul maka aplikasi sudah mulai dapat di develop. Aktivitas ini merupakan pengembangan produk sampai aplikasi cukup siap untuk dikostumisasi dan diimplementasikan. c. Project Implementation Mengimplementasikan produkaplikasi yang sudah dikostumisasi sesuai dengan kebutuhan klien. d. Sales Marketing Melakukan penawaran dengan mempresentasikan produk dengan baik kepada calon klien baru. Memberikan informasi mengenai spesifikasi produk secara jelas dan benar terhadap produk sampai dengan tahap penjualan. e. Product Warranty. Perusahaan memberikan garansi jaminan produk sesuai dengan waktu garansi yang sudah disepakati, selama masa garansi ini perusahaan masih melakukan pemeliharaan tanpa dikenai biaya pemeliharaan. Dan juga perusahaan akan melakukan trainingpelatihan untuk menggunakan produk Aplikasi. 2. Aktivitas Pendukung Berikut ini adalah aktivitas-aktivitas pendukung dalam value chain PT Sasmita Wikrama Nusantara: a. Human Resource Management Aktivitas Human Resource Management seperti perekrutan, kepegawaian, dan kinerja SDM adalah aktivitas pendukung perusahaan yang dilakukan agar karyawan dapat meningkatkan kemampuan penguasaan bidang tugas kerjanya. b. Finance Pada aktivitas keuangan yang dilakukan meliputi pembayaran gaji karyawan, membuat invoice penjualan produk, dan pembayaran lainnya. Serta membuat laporan keuangan bulanan tahunan yang baik, benar, dan akurat. c. General Affair Pada aktivitas General Affair yang dilakukan meliputi administrasi dan pengadaan fasilitas. Human Resourch Management: perekrutan, kepegawaian, kinerja SDM Finance: penggajian, invoice, laporan keuangan General Affair: Administrasi, pengadaan fasilitas Inbound Logistic Product Requirement Operation Development Outbund Logistic Project Implementation Sales Marketing Pemasaran, Presentasi, Penjualan Produk Servicing Product Warranty: Maintenance, Training Profit margin Gambar 4.2 Analisis Value Chain PT Sasmita Wikrama Nusantara

4.2.2. Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal

Analisis linkungan eksternal organisasi diperlukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor dari luar organisasi yang mempengaruhi kelangsungan bisnis PT Sasmita Wikrama Nusantara. Untuk menganalisis lingkungan bisnis eksternal PT Sasmita Wikrama Nusantara digunakan beberapa metode, diantaranya analisis PEST dan analisis Porter’s five competitive forces. Di bawah ini adalah hasil-hasil analisis dari metode-metode di atas.

4.2.2.1. Analisis PEST

Analisis PEST merupakan analisis terhadap kekuatan eksternal yang dapat mempengaruhi proses bisnis. Faktor-faktor eksternal tersebut antara lain Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi. Dengan mengenali dan mengevaluasi peluang dan ancaman eksternal, perusahaan akan mampu mengembangkan visi dan misi sebagai dasar strategi yang tepat untuk mencapai sasaran jangka panjang. Berdasarkan hasil wawancara, analisis PEST untuk PT Sasmita Wikrama Nusantara dapat dipaparkan seperti di bawah ini. a. Politik Secara tidak langsung kondisi lingkungan politik kerapkali berdampak pada proses bisnis, seperti pergantian pimpinan negeri ini disertai dengan pergantian menteri yang terkait dengan Teknologi Informatika, dan beberapa proyek terkait pemerintahan menunggu pemilu untuk proses tender. b. Ekonomi Perkembangan bisnis dan persaingan usaha memaksa perusahaan untuk lebih efisien, sehingga menambah belanja IT untuk efisiensi proses bisnis. c. Sosial Perubahan sosial budaya masyarakat yang semakin modern meningkatkan ketergantungan kepada teknologi informasi dan komunikasi. d. Teknologi Teknologi informasi khususnya internet dan mobilephone semakin murah sehingga membuka peluang besar bagi idividu perusahaan untuk semakin memenfaatkannya termasik belanja IT.

4.2.2.2. Analisis Porter’s Five Competitives Forces

Analisis ini digunakan untuk mengakaji posisi PT Sasmita Wikrama Nusantara dibandingkan dengan kekuatan eksternal yang mempengaruhi jalannya proses bisnis pada PT Sasmita Wikrama Nusantara Berikut ini adalah paparan analisis Porter’s five competitives forces, yang mengacu dari hasil wawancara dengan PT Sasmita Wikrama Nusantara. 1. Competitive Rivery kompetitor lama Persaingan di dunia IT dipengaruhi oleh beberapa faktor yg dimiliki seperti harga, inovasi produk, kualitas produk dan garansi, dan juga imej merek dari suatu perusahaan. Saat ini perusahaan konsultan IT yang sudah berkembang maju antara lain IBM Maxima, Data On, Admedika. 2. New Entrants pesaing baru Seiring meningkatnya perkembangan Teknologi Informasi, tak terbebas dari munculnya persaingan baru di perusahaan konsultan IT. Banyaknya perusahaan konsultan IT yang memiliki kualitas yang sama membuat persaingan antar perusahaan konsultan IT semakin ketat. Teknologi baru yang