Persentil Therblig Chart LANDASAN TEORI

Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010.

3.4. Persentil

Persentil merupakan suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut, misalnya 95 populsdi adalah sama dengan lebih rendah dari 95 persentil, 5 dari populasi adalah sama dengan lebih rendah dari 5 persentil. Dalam poko bahasan antropometri, 95 persentil menunjukkan tubuh berukuran besar, sedangkan 5 persentil menunjukkan tubuh berukuran kecil. Jika diinginkan dimensi untuk mengakomodasi 95 populasi, maka 2,5 dan 97,5 persentil adalah batas rentang yang dapat dipakai. Untuk mengetahui letak persentil yang digunakan maka dapat dilihat pada Gambar 3.9. Gambar 3.9. Kurva Distribusi Normal dengan Persentil 95-th Besarnya nilai persentil dapat ditentukan berdasarkan Tabel Probabilitas distribusi normal sehingga perhitungan nilai persentil dapat dilihat pada Tabel 3.1. Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010. Tabel 3.1. Perhitungan Persentil Persentil Perhitungan 1-st X - 2.325 2.5-th X - 1.96 5-th X - 1.645 10-th X - 1.28 50-th X 90-th X + 1.28 95-th X + 1.645 97.5-th X + 1.96 99-th X + 2.325

3.5. Therblig Chart

Peta tangan kiri dan tangan kanan menggambarkan semua gerakan pada saat bekerja ataupun menganggur oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan tugas yang dibebankan diantara keduanya. Peta ini menunjukkan pola-pola gerakan yang tidak efisien, ataupun melihat adanya penyimpanganpelanggaran terhadap prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang terjadi pada saat pekerjaan manual tersebut dilakukan. Therblig menggunakan simbol tertentu untuk masing-masing elemen gerakan. Secara garis besar therblig tersebut didefinisikan sebagai berikut 7 : 1. Mencari Search Merupakan gerakan dasar pekerja untuk menemukan lokasi objek. 2. Memilih Select Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010. Merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang tercampur, tangan dan mata adalah dua bagian badan yang digunakan untuk melakukan kegiatan ini. 3. Memegang Grasp Merupakan gerakan untuk memegang objek, biasanya didahului oleh gerakan menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan membawa. 4. Menjangkau Reach Merupakan gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati atau menjauhi objek. 5. Membawa Move Merupakan gerakan berpindah tempat, hanya dalam gerakan ini tangan dalam keadaan dibebani. 6. Memegang untuk Memakai Hold Merupakan memegang tanpa menggerakkan objek yang dipegang. Perbedaannya dengan memegang hold adalah perlakuan terhadap objek yang dipegang. Pada grasp dilanjutkan dengan gerakan membawa, sedangkan hold tidak dilanjutkan dengan gerakan membawa. 7. Melepas Release Load Terjadi apabila sesorang melepaskan objek yang dipegangnya.; Dimulai saat pekerja mulai melepaskan tangannya dari objek hingga seluruh jarinya sudah tidak menyentuh objek lagi. 8. Pengarahan Position Merupakan gerakan menggerakkan suatu objek pada posisi tertentu. 7 Sutalaksana, 1979. Teknik Tata Cara Kerja......ibid. Hal-92. Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010. 9. Pengarahan Sementara Prepositioning Merupakan elemen gerakan mengarahkan pada suatu tempat sementara yang bertujuan untuk memudahkan pemegangan bila objek tersebut dibutuhkan kembali. 10. Memeriksa Inspection Merupakan pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek telah memenuhi syarat-syarat tertentu. 11. Merakit Assembly Merupakan gerakan untk menggabungkan suatu objek dengan objek yang lain sehingga menjadi satu kesatuan. 12. Lepas Rakit Desassemble Merupakan kebalikan dari perakitan, dua bagian objek dipisahkan dari satu kesatuan. 13. Memakai Use Merupakan gerakan satu tangan atau keduanya dipakai untuk mengguanakan alat. 14. Kelambatan yang tidak dapat dihindarkan unavoidable Delay Merupakan keterlambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi diluar kemampuan pengendalian pekerja. 15. Kelambatan yang Dapat Didihindarkan Avoidable Delay Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010. Merupakan keterlambatan yang disebabkan oleh hal-hal yang ditimbulkan sepanjang waktu kerja oleh pekerja itu sendiri, baik disengaja ataupun tidak disengaja. 16. Merencanakan Plan Merupakan proses mental, operator berfikir untuk menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya. 17. Istirahat untuk Menghilangkan Fatique Merupakan hal yang tidak terjadi pada setiap siklus kerja, akan tetapi secara periode. Waktu untuk memulihkan lagi kondisi badan yang telah sebagai akibat kerja berbeda-beda, tidak saja karena jenis pekerjaannya akan tetapi juga oleh individu itu sendiri.

3.6. Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan