Waktu Baku Penyortiran Grade ukuran

allowance ini disesuaikan dengan jenis dan bobot pekerjaan. Allowance yang dibutuhkan dalam penyortiran warna yaitu : 1. Tenaga yang dikeluarkan wanita : Bekerja dimeja, berdiri = 6 2. Sikap Kerja : Berdiri di atas dua kaki = 1.5 3. Gerakan Kerja : Agak Terbatas = 1 4. Kelelahan Mata : Pandangan terus-menerus = 6 5. Temperatur : Sedang = 5 6. Keadaan Atmosfer : Cukup = 2 7. Keadaan Lingkungan : Berulang-ulang = 1 8. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi : Wanita = 3 Jumlah = 25.5 Maka waktu baku penyortiran warna udang yaitu : Wb = Wn x 1 + allowance = 4.223 x 1 + 0.255 = 5.3 detik

5.2.1.2. Waktu Baku Penyortiran Grade ukuran

Hasil pengukuran grade ukuran diketahui rata-rata penyortiran grade ukuran sebesar 13.8 detik. Dengan kata lain waktu normal penyortiran grade ukuran sebesar 13.8 detik. Pekerja yang memiliki rata-rata pengerjaan sortasi grade ukuran secara normal dipilih operator ke-12 dengan nama Lidya. Waktu siklus yang diperoleh dari pengukuran waktu penyortiran grade ukuran dengan operator Lidya dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Waktu Siklus Penyortiran Grade ukuran dengan Operator Utami Pengamatan ke- Waktu Siklus Rata-rata X detik 1. 14.1 2. 13.8 3. 14.0 4. 13.6 5. 13.5 6. 13.6 7. 13.7 8. 13.8 9. 13.8 10. 13.6 11. 13.8 12. 13.6 13. 13.9 14. 14.0 15. 13.7 16. 13.8 17. 14.0 18. 14.0 19. 14.0 20. 13.9 Total 276.2 Rata-rata X 13.8 Waktu siklus yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan operator Lidya sebagai pusat penelitian kemudian diolah untuk mendapatkan waktu baku dari kegiatan tersebut. Untuk mendapatkan waktu baku pekerjaan, maka dilalui beberapa tahap pengujian yaitu : pengujian keseragaman data, pengujian kecukupan data serta perhitungan waktu baku. 1. Pengujian Keseragaman Data Perhitungan parameter pengujian keseragaman data waktu siklus penyortiran grade dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7. Parameter Pengujian Keseragaman Data Waktu Siklus Penyortiran Grade ukuran Pengamatan ke- Waktu Siklus Rata-rata X detik X 2 X X X i − 2 X X i − 1. 14.1 13.8 198.81 -0.30 0.09 2. 13.8 13.8 190.44 0.00 0.00 3. 14.0 13.8 196.00 0.20 0.04 4. 13.6 13.8 184.96 -0.20 0.04 5. 13.5 13.8 182.25 -0.30 0.09 6. 13.6 13.8 184.96 -0.20 0.04 7. 13.7 13.8 187.69 -0.10 0.01 8. 13.8 13.8 190.44 0.00 0.00 9. 13.8 13.8 190.44 0.00 0.00 10. 13.6 13.8 184.96 -0.20 0.04 11. 13.8 13.8 190.44 0.00 0.00 12. 13.6 13.8 184.96 -0.20 0.04 13. 13.9 13.8 193.21 0.10 0.01 14. 14.0 13.8 196.00 0.20 0.04 15. 13.7 13.8 187.69 -0.10 0.01 16. 13.8 13.8 190.44 0.00 0.00 17. 14.0 13.8 196.00 0.20 0.04 18. 14.0 13.8 196.00 0.20 0.04 19. 14.0 13.8 196.00 0.20 0.04 20. 13.9 13.8 193.21 0.10 0.01 Total 276.2 - 3814.90 - 0.58 Besar standar deviasi σ diperoleh : 1 2 − − = ∑ n X X i σ 1 20 58 . − = σ 17 . = σ Pengujian keseragaman data dilakukan dengan menggunakan peta kontrol contol chart. Untuk mengetahui data yang berada di dalam kontrol in control dan diluar kontrol out of control maka perlu diketahui batas control dalam pemetaan. Batas kontrol dari peta dari pengukuran diatas diperoleh : BKA = σ 2 + X = 13.8 + 20.17 = 14.14 BKB = σ 2 − X = 13.8 – 20.17 = 13.46 Peta kontrol waktu siklus penyortiran warna udang dapat dilihat pada Gambar 5.4. Peta Kontrol Penyortiran Grade ukuran dengan Operator Lidya 13 13.2 13.4 13.6 13.8 14 14.2 14.4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Pengamatan W akt u S ikl u s d et ik BKA Ws BKB Gambar 5.4. Peta Kontrol Waktu Siklus Penyortiran Grade Udang Gambar 5.4 menunjukkan bahwa semua data yang diperoleh berada dalam batas kontrol sehingga dapat dinyatakan bahwa data waktu siklus yang diperoleh seragam. 2. Pengujian Jumlah Data Pengujian jumlah data dilakukan untuk mengetahui apakah jumlah data yang dilakukan telah cukup atau tidak. Apabila jumlah data yang diperoleh belum cukup, maka dilakukan penambahan jumlah data pengamatan. Jumlah data yang dibutuhkan adalah : 2 1 1

2 1

2 40                     − = ∑ ∑ ∑ = = = N j j N j N j j j X X X N N 2 2 2 , 276 2 , 276 9 , 3814 20 40         − × = N 2 2 , 276 56 , 11 40       = N sehingga, 5 . = N Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa N N 0.5 20. Ini menunjukkan bahwa jumlah data yang diperoleh telah cukup. 3. Penentuan Waktu Baku Waktu baku diperoleh dengan mengetahui terlebih waktu normal operator dalam melaksanakan kegiatan. - Waktu Siklus n X W i s ∑ = 20 2 , 276 = s W 8 . 13 = s W detik - Waktu Normal Waktu normal ditentukan dengan mengamati rating factor penyesuaian operator dalam melaksanakan kegiatan. Dilihat dari pekerjaannya, penyortiran grade udang tidak jauh beda dengan penyortiran warna sehingga faktor penyesuaian diberikan sama dengan pekerjaan penyortiran warna. Rating factor dengan cara Westinghouse : Keterampilan : Average D = 0.00 Usaha : Good C2 = +0.02 Kondisi Kerja : Good D = 0.00 Konsistensi : Good C = +0.01 Jumlah = 0.03 Rating factor yang diperoleh p = 1 + 0.03 = 1.03 Maka waktu normalnya adalah : Wn = Ws x p = 13.8 x 1.03 = 14.214 detik - Waktu Baku Waktu baku diperoleh dengan memperhatikan allowance kelonggaran yang dibutuhkan oleh operator dalam melaksanakan pekerjaan. Penentuan allowance ini disesuaikan dengan jenis dan bobot pekerjaan. Dilihat dari pekerjaannya, pekerja dan kebutuhan pribadi penyortiran grade udang tidak jauh beda dengan penyortiran warna sehingga allowance diberikan sama dengan pekerjaan penyortiran warna. Allowance yang dibutuhkan dalam penyortiran grade yaitu : 1. Tenaga yang dikeluarkan wanita : Bekerja dimeja, berdiri = 6 2. Sikap Kerja : Berdiri di atas dua kaki = 1.5 3. Gerakan Kerja : Agak Terbatas = 1 4. Kelelahan Mata : Pandangan terus-menerus = 6 5. Temperatur : Sedang = 5 6. Keadaan Atmosfer : Cukup = 2 7. Keadaan Lingkungan : Berulang-ulang = 1 8. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi : Wanita = 3 Jumlah = 25.5 Maka waktu baku penyortiran warna udang yaitu : Wb = Wn x 1 + allowance = 14.214 x 1 + 0.255 = 17.8 detik

5.2.2. Pengolahan Data Antropometri Pekerja