Prosedur Pengukuran Kerja LANDASAN TEORI

Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010. f. Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga membentuk kondisi yang baik untuk penglihatan. 3. Prinsip-prinsip ekonomi gerkan dihubungkan dengan perancangan perakitan. a. Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan bila penggunaan dari perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan dengan kaki dapat ditingkatkan. b. Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian agar mempunyai lebih dari satu kegunaan. c. Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam memegang dan penyimpanan. d. Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya seperti pekerjaan mengetik, maka beban yang didistribusikan pada jari harus sesuai dengan kekuatan masing-masing jari. e. Roda tangan, palang dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya diatur sedemikian beban dapat melayaninya dengan posisi yang baik dan dengan tenaga yang minimum.

3.7. Prosedur Pengukuran Kerja

Teknik pengukuran kerja dimaksudkan untuk menunjukkan isi kerja dari suatu pekerjaan. Isi kerja biasanya diukur dalam satuan waktu. Waktu yang diambil sebagai dsar pertimbangan adalah waktu yang secara normal diperlukan Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010. oleh seorang pekerja untuk menyelesaikan satu siklus pekerjaan dengan metode kerja terbaik. Waktu ini biasanya disebut dengan waktu baku. Secara garis besar, teknik pengukuran waktu dibagi dalam dua bagian yaitu : 1. Teknik Pengukuran Waktu Kerja Secara Langsung Pengukuran dilakukan dengan secara langsung ditempat dimana pekerjaan yang bersangkutan dijalankan. Ada dua cara yang termasuk ke dalam teknik ini, jam henti stop watch time study dan sampling kerja work sampling. 2. Teknik Pengukuran Waktu Kerja Secara Tidak Langsung Pengukuran waktu kerja dilakukan tanpa sipengamat harus berada ditempat dimana pekerjaan dilaksanakan, yaitu dengan cara membawa table-tabel waktu yang tersedia asalkan mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen- elemen gerakan. Data waktu baku dari data waktu gerakan termasuk ke dalam teknik ini. Penelitian kerja dan analisa metode kerja pada dasarnya akan memusatkan perhatiannya pada bagaimana suatu jenis pekerjaan diselesaikan. Dengan mengaplikasikan prinsip dan teknik pengaturan cara kerja yang optimal dalam sistem kerja tersebut, maka akan diperoleh alternatif metode pelaksanaan kerja yang dianggap memberikan hasil yang paling singkat. Untuk menghitung waktu baku standart time penyelesaian pekerjaan guna memilih alternatif metode kerja yang terbaik, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik pengukuran kerja work measurement. Pengukuran waktu kerja ini akan berhubungan dengan usaha Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010. untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaan. Secara singkat pengukuran kerja adalah metode penetapan keseimbangan antara bagian kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Waktu baku ini diperlukan terutama untuk : a. Man power planning b. Estimasi biaya untuk upah karyawan c. Penjadwalan produksi dan penganggaran d. Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi karyawan e. Indikasi output yang mampu dihasilkan seorang karyawan. Untuk memperoleh hasil yang baik dan dapat dipercaya maka ada beberapa prosuder pengukuran yang perlu dijalankan untuk mendapatkan hasil yang baik. Prosedur tersebut dapat dibagi atas : a. Penetapan Tujuan Pengukuran Jika dikaitkan dengan tujuan pengukuran maka ketelitian dan tingkat keyakinan tentang hasil pengukuran harus tinggi karena menyangkut prestasi dan pendapatan dari pekerja. b. Melakukan Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk memperoleh waktu yang wajar dan memenuhi tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan yang selanjutnya menjadi dasar bagi perhitungan berikutnya. c. Memilih Operator Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010. Operator yang dipilih harus memenuhi persyaratan yaitu memiliki skill atau kemampuan yang normal dan mau diajak bekerja sama dalam kegiatan pengukuran kerja nantinya. d. Memilih Operator Tujuan pelatihan operator adalah agar operator dapat bekerja secara konsisten. Dalam keadaan ini operator harus dilatih terlebih dahulu karena sebelum diukur operator harus terbiasa dengan kondisi dan cara kerja yang telah ditetapkan dan telah dibakukan. e. Mengurai Pekerjaan atas Elemen-elemen Pekerjaan Pekerjaan diuraikan menjadi elemen-elemen pekerjaan yang merupakan gerakan bagian dari pekerjaan yang bersangkutan. Waktu siklusnya adalah jumlah dari waktu setiap elemen ini. Waktu siklus adalah waktu penyelesaian satu satuan produk sejak bahan baku mulai diproses ditempat kerja yang bersangkutan. Ada beberapa alas an yang menyebabkan pentingnya melakukan penguraian pekerjaan atas elemen-elemen pekerjaan yaitu : 1. Untuk memperjelas catatan tentang tata cara kerja yang dibakukan. 2. Untuk memungkinkan melakukan penyesuaian bagi setiap elemen karena keterampilan bekerjanya operator belum tentu sama untuk semua bagian dari gerakan-gerakan kerjanya 3. Untuk memudahkan mengamati terjadinya yang tidak baku yang mungkin saja dilakukan oleh operator. 4. Untuk memungkinkan dikembangkanya Data Waktu Standar pabrik yang akan diukur waktunya. Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010. f. Pengadaan Kebutuhan Alat-alat Pengukuran Kerja Peralatan yang dibutuhkan untuk aktivitas pengukuran kerja dengan jam henti adalah antara lain seperti pada halaman berikutnya : 1. Stop watch 2. Lembar pengamatan 3. Alat-alat tulis seperti pensil dan pena 4. Alat-alat lain yang mendukung pengukuran

3.8. Tahapan Pengukuran Kerja