Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010.
4 Penimbangan dan pengepakan awal
Setelah dilakukan pembersihan, selanjutnya dilakukan penimbangan untuk mendapatkan jumlah udang yang tepat sesuai dengan ukuran yang
ditentukan. Setelah penimbangan maka udang-udang disusun dalam polybag yang telah disediakan.
5 Vacum Packing
Untuk mencegah kontaminasi udang CPP dengan udara bebas maka dilakukan proses vacum packing terhadap produk udang yang telah
disusun rapi dalam polybag dengan menggunakan mesin khusus untuk vacum packing. Selanjutnya udang yang telah divakum packing dibekukan
bersama produk udang lainnya.
2.6. Mesin dan Peralatan
Spesifikasi mesin dan peralatan merupakan hal yang penting didalam suatu pabrik,dimana jika terjadi perubahan pada alat maka mudah diadakan
penggantian. Mesin adalah semua peralatan yang memerlukan penggerak power sedangkan peralatan adalah semua peralatan yang memerlukian penggerak
power. Mesin dan peralatan merupakan salah satu faktor utama dalam proses produksi. Pemilihan mesin dan peralatan yang tepat akan dapat meningkatkan
produktifitas kerja. Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi dapat dilihat di lampiran 6.
Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010.
2.7. Utilitas
Utilitas adalah alat perlengkapan yang mendukung pelaksanaan produksi dalam kegiatan perusahaan. Sarana utilitas digunakan untuk meningkatkan mutu,
memelihara peralatan, menjaga keseimbangan dalam proses pengolahan di samping kegunaan pokoknya sebagai penggerak peralatan.
Beberapa utilitas yang digunakan perusahaan antara lain: a.
Air Air memegang peranan penting dalam proses produksi udang. Air
digunakan untuk kebutuhan air pendingin , air boiler dan air proses. Air ini berasal dari sumur bor sebanyak 4 empat buah dengan
menggunakan pompa dan pipa pada kedalaman 200 m di dalam tanah. Untuk memenuhi persyaratan sesuai dengan kebutuhan yang ada maka air sumur bor ini
terlebih dahulu diproses agar tidak merusak instalasi pabrik. Kebutuhan air untuk kantor, kantin dan WC karyawan berasal dari PDAM.
b. Unit Generating Set
Merk : Caterpilar
Fungsi : Sebagai cadangan pensuplai energi listrik
Kapasitas : 590 kVA, 220V380 V, 3 fasa, 50 Hz Jumlah
: 1 unit Model
: 3412 c.
Kompresor Tipe
: GST - 41 Fungsi
: Untuk mengkompresi refrigan dalam proses pendinginan
Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010.
Kapasitas : 275.200 kg uapjam Jumlah
: 4 unit Merk
: GRAM Refrigan : Amonia
Daya : 110 kW
d. Teknologi Refrigasi
Refrigasi adalah pengusahaan dan pemeliharaan tingkat suhu dari suatu bahan atau ruangan pada tingkat yang lebih rendah daripada suhu lingkungan atau
atmosfir sekitarnya dengan cara penarikan atau penyerapan panas yang dilakukan oleh suatu bahan yang disebut refrigerant. Sistem refrigannya amonia, amonia ini
berfungsi sebagai medium pendingin yang akan mengadakan keseimbangan dengan fase uap cair di dalam deretan penekanan yang sempit dan termanpatkan.
Amonia bersifat toksit, mudah terbakar, mudah meledak pada kondisi tertentu. Alasan pemakaian amonia adalah karena mempunyai efek refrigasi yang tinggi
untuk setiap satuan berat. Volume spesifiknua rendah, efesiensinya tinggi dan biaya pemakaiannya rendah.
Pada sistem kompresi amonia cair dalam tangki penerima berada pada tekanan tinggi, sehingga mendorong amonia cair tersebut melaluui pipa cairan dan
kran ekspansi menuju bagian yang bertekanan rendah yang dihasilkan oleh kerja kompresor. Kemudian amonia cair tersebut mendidih dan menguap dalam
evaporator. Panas yang diperlukan untuk penguapan diambil dari sekitarnya atau dari
produk sehingga terjadi pendinginan terhadap ruangan dan produk tersebut.
Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010.
Selanjutnya uap amonia mengalir pada tekanan rendah melalui pipa-pipa uap menuju ke kompresor. Di dalam kompresor karena adanya pendinginan dengan
semprotan air dan udara yang ditiupkan maka amonia menjadi cair kembali karena menyerap panas latennya dari sekitarnya. Kemudian amonia cair mengalir menuju
tangki penerima, selanjutnya mengalir menuju evaporator, demikian seterusnya siklus ini berlangsung.
Bila terjadi kebocoran amonia dalam sistem pendinginan dapat diketahui dengan mendeteksi dari baunya, selain itu juga dipakai batang belerang yang
dibakar hingga keluar asapnya, apabila asap belerang tersebut berpapasan dengan aminia maka akan terbentuk asap yang berwarna putih.
Komponen-komponen utama penyusun sistem pendingin kompresor adalah tangki penerima, klep ekspansi, evaporator, kompresor dan kondensor.
- Tangki penerima liquid receiver Tangki penerima berfungsi menampung amonia cair yang berasal dari
kondensor dan dialirkan masuk ke evaporator melalui klep ekspansi. -
Klep Ekspansi Klep ini mempunyai dua fungsi, pertama yaitu mengatur kecepatan aliran
amonia cair. Apabila amonia cair yang mengalir evaporator terlalu banyak, maka sebagian tidak dapat menguap tetapi mengalir ke kompresos sehingga dapat
merusak kompresor. Fungsi kedua adalah untuk menjaga perbedaan tekanan antara kondesor yang bertekanan rendah.
Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010.
- Evaporator Evaporator merupakan bagian dari sistem pendingin dimana zat pendingin
mendidih, menguap dan menyerap panas. Evaporator biasanya berupa pipa yang berkelok-kelok berupa koil yang bahannya terbuat dari baja. Pipa-pipa tersebut
berisi amonia yang menguap dengan mengambil panas dari ruangan serta bahan udang yang didinginkan, sehingga suhu udang menjadi turun atau rendah. Uap
amonia ini kemudian dihisap oleh kompresor secara terus menerus -
Kompresor Kompresor mempunyai dua fungsi, pertama yaitu menghisap uap dingin
dari evaporator sehingga tekanan dalam evaporator dapat dipertahankan tetap rendah dan yang kedua untuk memompa uap zat pendingin amonia ke kondensor
untuk dicairkan kembali pada tekanan tertentu dengan pendinginan yang menggunakan air.
Kompresor harus dapat menghisap seluruh uap yang berasal dari evaporator, karena setiap lb zat pendingin mempunyai volume tertentu, banyaknya
gas yang dapat dipompa kompresor tersebut menentukan kapasitas sistem pendinginannya.
Prinsip kerja: Pada bagian dalam kompresor terdapat suatu bagian yang disebut piston
yang dapat bergerak naik turun di dalam silinder oleh adanya es yang diputar oleh motor penggerak. Pada saat terjadi penghisapan suction, piston bergerk ke
bawah sehingga terjadi tekanan rendah dalam ruangan antara puncak piston dengan kepala silinder, dengan demikian uap amonia akan terhisap ke ruangan
Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010.
tersebut memlalui klep penghisapan yang terdapat pada kepala silinder. Pada saat itu klep pengeluaran atau pemampatan menutup secara otomatis. Kemudian piston
naik sehingga uap amonia termampatkan. Apabila tekanan tertentu yang dikehendaki, maka klep pemampatan kan terbuka secara otomatis sehingga uap
amonia yang telah termampatkan akan menjadi panas dan akan mengalir ke kondensor. Pada saat itu klep penghisapan akan menutup. Setelah semua uap
amonia termampatkan, maka piston akan bergeraak naik turun kembali ke posisi semula.
- Kondensor Fungsi kondensor adalah mendinginkan uap amonia dan mengubahnya
menjadi cairan, uap amonia tersebut berasal dari kompresor. Prinsip kerjanya:
Uap amonia mula-mula dikompresikan ke kondensor, uap amonia yang bersuhu dan bertekanan tinggi ini mengalir melalui koil-koil atau pipa-pipa
kondensor. Air berfungsi sebagai pendingain dipompa dari tangki air dan disemprotkan melaluui sprayer secara terus-menerus di atas pipa kondensor,
sehingga uap amonia melepaskan panasnya dan mencairkan kembali. Titik-titik air yang menerima panas dari uap amonia selanjutnua didinginkan oleh udara
yang dihembuskan oleh fan atau blower. Adanya kontak antara titik air dengan udara tersebut menyebabkan terjadinya perpindahan panas dari titik-titik cair ke
udara, sehinga titik-titik air menjadi dingin. Amonia cair tersebut kemudian ditampung dalam liquid receiver amonia.
Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010.
2.8. Safety and Fire Protection