Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
kecurangan akademis pada mahasiswa psikologi USU. Menurut Hadjar 1996 penelitian korelasional bertujuan untuk memahami suatu fenomena dengan cara menentukan tingkat
atau derajat hubungan di antara variabel-variabel tersebut Hadjar, 1996
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah: a. Variabel X
: Prokrastinasi akademis b. Variabel Y
: Kecurangan akademis
B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Prokrastinasi Akademis
Prokrastinasi akademis adalah perilaku penundaan dalam memulai maupun menyelesaikan tugas yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan
tugas akademis. Prokrastinasi akademis dapat diketahui dengan menggunakan Skala Prokrastinasi Akademis yang disusun oleh peneliti berdasarkan indikator prokrastinasi
menurut Ferrari, Johnson dan McCown dalam Gufron, 2003 yaitu 1 adanya penundaan dalam memulai dan menyelesaikan tugas, 2 adanya keterlambatan dalam
mengerjakan tugas, 3 adanya kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas, 4 adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain
yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan. Tingkat prokrastinasi akademis dilihat dari besarnya skor yang diperoleh dari
skala. Adapun skala yang digunakan adalah skala model likert dan diberikan kepada
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Semakin tinggi skor total yang diperoleh, semakin tinggi pula prokrastinasi akademisnya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh,
menunjukkan semakin rendah pula prokrastinasi akademisnya.
2. Kecurangan Akademis
Kecurangan akademis adalah berbagai bentuk perilaku yang mendatangkan keuntungan bagi mahasiswa secara tidak jujur termasuk di dalamnya mencontek,
plagiarisme, mencuri dan memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan akademis. Kecurangan akademis dapat diketahui dengan menggunakan Skala Kecurangan
Akademis yang disusun oleh peneliti berdasarkan bentuk-bentuk kecurangan akademis yang dikemukakan oleh Hendricks 2004 yaitu penggunaan catatan pada saat ujian,
menyalin jawaban orang lain ketika ujian, menggunakan metode-metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujiankan, menyalin jawaban ujian dari orang lain
tanpa sepengetahuan orang tersebut, membantu orang lain untuk berlaku curang, berlaku curang dengan berbagai cara, menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengaku
sebagai pekerjaan sendiri, memalsukan daftar pustaka, melakukan kerja sama dengan pengajar untuk menyelesaikan tugas individu, menyalin beberapa kalimat termasuk dari
internet tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka, membeli karya ilmiah dari orang lain dan menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang
pengumpulan tugas. Tingkat kecurangan akademis dilihat dari besarnya skor yang diperoleh dari skala.
Adapun skala yang digunakan adalah skala model likert dan diberikan kepada mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Semakin tinggi skor total yang diperoleh, semakin tinggi pula
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
kecurangan akademisnya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, menunjukkan semakin rendah pula kecurangan akademisnya.
C. POPULASI, SAMPEL DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL 1. Populasi dan Sampel