Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
yang menjadi anggota populasi, peneliti menggunakan cara-carateknik tertentu untuk memilihnya Hadjar, 1996. Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan Simple
random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dianggap
homogen dan dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada didalam populasi tersebut. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode undian, dimana
setiap anggota populasi diberi nomor dari 1 sampai 517, kemudian dilakukan pengundian untuk mendapatkan sampel sesuai dengan jumlah yang diinginkan Santoso dan Tjiptono,
2002.
3. Jumlah Sampel Penelitian
Pada penelitian ini akan diambil sampel sebanyak 205 orang. Pengambilan jumlah sampel mengacu pada tabel Nomogram Herry King yang melakukan perhitungan ukuran
sampel yang didasarkan atas kesalahan 5. Jadi sampel yang diperoleh mempunyai kepercayaan 95 Sugiyono, 2007.
D. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi. Skala psikologi adalah suatu prosedur pengambilan data yang mengungkapkan
konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu Azwar, 2004. Skala psikologi yang digunakan didalam penelitian ini adalah Skala
Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis.
1. Skala Prokrastinasi Akademis
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Prokrastinasi Akademis yang disusun oleh peneliti berdasarkan indikator prokrastinasi yang
dikemukakan oleh Ferrari, Johnson dan McCown dalam Gufron, 2003 yang terdiri dari penundaan dalam memulai menyelesaikan kinerja dalam menghadapi tugas, adanya
keterlambatan dalam mengerjakan tugas, adanya kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas dan adanya kecenderungan untuk melakukan
aktifitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan. Model skala yang digunakan adalah penskalaan model likert dengan
menggunakan empat pilihan jawaban yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, Sangat Tidak Sesuai STS. Untuk aitem yang mendukung, pilihan SS akan
mendapatkan skor empat, pilihan S akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan mendapatkan skor dua, dan pilihan STS akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk
aitem yang tidak mendukung pilihan SS akan mendapatkan skor satu, pilihan S mendapatkan skor dua, pilihan TS akan mendapatkan skor tiga dan pilihan STS akan
mendapatkan skor empat. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka semakin tinggi prokrastinasi akademis.
Tabel 2. Distribusi Aitem-Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Sebelum Uji Coba
Indikator Pernyataan yang
mendukung Pernyataan yang
tidak mendukung
Total
Penundaan dalam memulai maupun menyelesaikan kerja
pada tugas yang dihadapi. 1, 8, 16, 26, 30, 46,
55, 58 5, 11, 19, 23, 37,
48, 53 15
Keterlambatan dalam mengerjakan tugas
7, 10, 12, 20, 25, 33, 36, 45
4, 27, 40, 43, 49, 52, 59
15 Kesenjangan waktu antara
rencana dengan kinerja aktual 2, 13, 18, 29, 38,
42, 50, 54 9, 15, 21, 32, 34,
47, 56 15
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
dalam mengerjakan tugas Kecenderungan untuk
melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih
mendatangkan hiburan dan kesenangan
6, 14, 17, 22, 35, 39, 44, 60
3, 24, 28, 31, 41, 51, 57
15
Total 32
28 60
2. Skala Kecurangan Akademis