Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan disimpulkan jawaban-jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini, pada akhir bab akan dikemukakan saran-saran bagi penelitian di masa
mendatang dengan tema yang hampir sama.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian, bahwa:
1. Ada hubungan positif antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU, artinya semakin tinggi prokrastinasi
akademis maka semakin tinggi pula kecurangan akademis, dan sebaliknya semakin rendah prokrastinasi akademis maka semakin rendah pula kecurangan
akademis. 2. Mean dari skor prokrastinasi akademis secara keseluruhan menunjukkan bahwa
prokrastinasi akademis yang dimiliki subjek penelitian berada dibawah rata-rata prokrastinasi akademis pada umumnya. Berdasarkan kategorisasi, menunjukkan
bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk kategori sedang yaitu sebanyak
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
144 orang 70.24, kemudian kategori rendah sebanyak 43 orang 20.97 dan yang paling sedikit berada dikategori tinggi yaitu sebanyak 18 orang 8.78.
3. Mean dari skor kecurangan akademis secara keseluruhan menunjukkan bahwa kecurangan akademis yang dimiliki subjek penelitian berada dibawah rata-rata
kecurangan akademis pada umumnya. Berdasarkan kategorisasi, menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk kategori rendah yaitu sebanyak
83,90 selebihnya 16.09 memiliki kecurangan akademis sedang. Pada penelitian ini, tidak ada subjek penelitian yang termasuk kedalam kategori tinggi.
4. Berdasarkan hasil analisa tambahan diperoleh bahwa ada perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari jenis kelamin. Dimana dilihat dari mean, mahasiswa
memiliki skor yang lebih tinggi daripada mahasiswi.
5. Berdasarkan hasil analisa tambahan diperoleh tidak ada perbedaan kecurangan
akademis ditinjau dari usia dan IPK.
B. SARAN