Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Burka dan Yuen 1983 mengemukakan penundaan yang di kategorikan sebagai prokrastinasi adalah apabila penundaan tersebut sudah merupakan kebiasaan atau pola
menetap yang selalu dilakukan seseorang ketika menghadapi tugas dan penundaan tersebut disebabkan oleh adanya keyakinan-keyakinan yang irasional dalam memandang
tugas. Rothblum, Beswick, dan Mann dalam Larson, 1991 mendefinisikan prokrastinasi
akademis sebagai kecenderungan melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas-tugas akademis dan kecenderungan individu mengalami kecemasan yang berhubungan dengan
penundaan yang dilakukannya. Hal yang serupa juga dikemukakan oleh Solomon dan Rothblum dalam Gufron, 2003 prokrastinasi akademis diartikan sebagai suatu
penundaan yang dilakukan oleh individu terhadap tugas akademis yang dianggap penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja dan menimbulkan perasaan tidak nyaman secara
subyektif yang dirasakan oleh individu yang melakukannya. Ferrari dalam Gufron, 2003 mengemukakan bahwa prokrastinasi akademis adalah jenis penundaan yang
dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademis. Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai prokrastinasi akademis, maka dapat
disimpulkan bahwa prokrastinasi akademis adalah perilaku penundaan yang khusus terjadi didalam konteks tugas-tugas akademis dimana pelakunya lebih memilih
mengerjakan aktivitas-aktivitas yang kurang berguna dan menyenangkan untuk menghindari kecemasan dan perasaan tidak menyenangkan lainnya yang berkaitan
dengan pengerjaan tugas akademis.
2. Faktor-faktor Prokrastinasi Akademis
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Briody dalam Larson, 1991 mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademis dapat dikategorikan menjadi tiga macam. Faktor-faktor tersebut
adalah: 1. Karakteristik tugas yang dipersepsikan mahasiswa sebagai tugas yang
menyenangkan atau membosankan mempengaruhi mahasiswa untuk menunda penyelesaian tugas. Karakteristik tugas yang membosankan pada umumnya
membuat mahasiswa melakukan penundaan terhadap suatu tugas. 2. Faktor kepribadian prokrastinator. Individu yang memiliki kepercayaan diri yang
rendah akan lebih cenderung melakukan prokrastinasi. 3. Pengaruh faktor situasional, gangguan atau distraksi lingkungan mempengaruhi
seseorang untuk menunda pekerjaannya.
3. Ciri-ciri Prokrastinasi Akademis
Ferrari, Johnson dan McCown dalam Gufron, 2003 mengemukakan bahwa sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademis dapat termanifestasikan dalam
indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati ciri-ciri tertentu berupa: 1. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang
dihadapi. Seseorang yang melakukan prokrastinasi tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus segera diselesaikan dan berguna bagi dirinya, akan tetapi dia
menunda-nunda untuk mulai mengerjakannya atau menunda-nunda untuk menyelesaikan sampai tuntas jika dia sudah mulai mengerjakannya sebelumnya.
2. Adanya keterlambatan dalam mengerjakan tugas. Orang yang melakukan prokrastinasi memerlukan waktu yang lebih lama daripada waktu yang
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
dibutuhkan individu lain pada umumnya dalam mengerjakan suatu tugas. Prokrastinator menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk mempersiapkan diri
secara berlebihan maupun melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian suatu tugas, tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang
dimilikinya. Kadang-kadang tindakan tersebut mengakibatkan seseorang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya secara memadai.
3. Adanya kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas. Prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi batas waktu deadline yang
telah ditentukan baik oleh orang lain maupun rencana-rencana yang telah di tentukan sendiri. Seseorang mungkin telah merencanakan untuk mulai
mengerjakan tugas pada waktu yang telah dia tentukan sendiri, akan tetapi ketika saatnya tiba dia tidak juga melakukannya sesuatu dengan apa yang telah
direncanakan, sehingga menyebabkan keterlambatan maupun kegagalan untuk menyelesaikan tugas secara memadai.
4. Adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan. Prokrastinator dengan sengaja tidak
segera melakukan tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan
mendatangkan hiburan, seperti membaca koran, majalah atau buku cerita lainnya, menonton, mengobrol, berjalan-jalan, mendengarkan musik dan
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
sebagainya sehingga menyita waktu yang dia miliki untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.
4. Jenis-jenis Tugas Pada Prokrastinasi Akademis