PEMBAHASAN ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 dengan demikian tidak ada perbedaan kecurangan akademis pada mahasiswa berdasarkan IPK yang dimilikinya.

C. PEMBAHASAN

Hasil penelitian pada 205 sampel mahasiswa Fakultas Psikologi USU menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dimana semakin tinggi prokrastinasi akademis maka semakin tinggi pula kecurangan akademisnya, demikian sebaliknya semakin rendah prokrastinasi akademis maka semakin rendah pula kecurangan akademisnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Roig deTommaso dalam Hendricks, 2004 dimana prokrastinasi akademis menyebabkan berbagai konsekuensi negatif dan salah satunya adalah kecurangan akademis. Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa pendapat ahli, diantaranya pendapat Westhpal 2004 yang mengemukakan prokrastinasi akademis dapat menyebabkan kecurangan akademis. Prokrastinasi dapat membuat seseorang mengerjakan tugas pada menit terakhir batas pengumpulan tugas dan dapat membuat orang tersebut merasakan panik, perasaan panik tersebut dapat menyebabkan mahasiswa membuat keputusan buruk seperti berperilaku curang. Salah satu perilaku curang yang dapat terjadi sebagai bentuk ketidaksiapan mahasiswa dalam menghadapi batas waktu adalah tindak plagiat atau tindakan menyalin tugas menulis mahasiswa lain ataupun dari internet. Tindak plagiat tersebut menjadi salah satu cara yang mudah dalam mengerjakan tugas ketika menghadapi batas waktu yang semakin dekat. Selain Westphal, Cizek 2008 juga berpendapat bahwa prokrastinasi dalam belajar untuk menghadapi ujian menyebabkan ketidaksiapan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran sehingga Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 mereka melakukan perilaku mencontek yang merupakan salah satu bentuk kecurangan akademis. Pada penelitian ini juga diteliti perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari jenis kelamin, usia dan IPK. Berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa terdapat perbedaan kecurangan akademis dimana mahasiswa memiliki kecurangan akademis yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswi. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Hendricks 2004 yaitu mahasiswa lebih banyak melakukan kecurangan akademis daripada mahasiswi. Penjelasan utama dari pernyataan ini dapat di jelaskan oleh teori sosialisasi peran gender dimana wanita dalam bersosialisasi lebih mematuhi peraturan daripada pria. Berbeda dengan jenis kelamin, kecurangan akademis yang ditinjau dari usia dan IPK menunjukkan tidak terdapat perbedaan kecurangan akademis. Hasil ini tidak sejalan dengan pendapat Hendricks 2004 yang mengungkapkan usia dan prestasi akademis berkorelasi secara negatif dengan kecurangan akademis yang dilakukan oleh mahasiswa. Perbedaan ini bisa saja disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti faktor variabel kepribadian mahasiswa yang mencakup: 1 moralitas mahasiswa dimana mahasiswa yang memiliki level kejujuran yang rendah akan lebih sering melakukan perilaku curang.; 2 variabel yang berkaitan dengan pencapaian akademis seperti motivasi, pola kepribadian dan pengharapan terhadap kesuksesan; 3 impulsivitas, afektivitas dan variabel kepribadian yang lain. Selain faktor variabel kepribadian mahasiswa, faktor lain yang dapat menyebabkan kecurangan akademis menurut Hendricks 2004 adalah faktor konstektual yang mencakup: 1 keanggotaan perkumpulan mahasiswa dapat membuat mahasiswa yang tergabung didalamnya melakukan perilaku curang. Pada perkumpulan mahasiswa Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 diajarkan norma, nilai dan kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan mudahnya perpindahan perilaku curang. Penyediaan catatan ujian yang lama, tugas-tugas, tugas laboratorium, dan tugas akademis lain mudah untuk dicari dan didapatkan; 2 perilaku teman sebaya; 3 penolakan teman sebaya terhadap perilaku curang yang merupakan salah satu faktor penentu yang penting dan dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku curang pada siswa dan mahasiswa. Faktor lain yang berhubungan dengan kecurangan akademis yaitu faktor situasional, yang mencakup 1 belajar terlalu banyak, kompetisi dan ukuran kelas. Mahasiswa yang belajar terlalu banyak dan menganggap dirinya berkompetisi dengan mahasiswa lain lebih cenderung melakukan kecurangan dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak belajar terlalu banyak. Ukuran kelas juga menentukan kecenderungan perilaku curang mahasiswa dimana mahasiswa akan lebih berperlaku curang jika berada didalam ruangan kelas yang besar; 2 Lingkungan ujian dimana mahasiswa lebih cenderung melakukan kecurangan jika mahasiswa tersebut berpikir bahwa hanya ada sedikit resiko ketahuan ketika melakukan kecurangan. Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disimpulkan jawaban-jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini, pada akhir bab akan dikemukakan saran-saran bagi penelitian di masa mendatang dengan tema yang hampir sama.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian, bahwa: 1. Ada hubungan positif antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU, artinya semakin tinggi prokrastinasi akademis maka semakin tinggi pula kecurangan akademis, dan sebaliknya semakin rendah prokrastinasi akademis maka semakin rendah pula kecurangan akademis. 2. Mean dari skor prokrastinasi akademis secara keseluruhan menunjukkan bahwa prokrastinasi akademis yang dimiliki subjek penelitian berada dibawah rata-rata prokrastinasi akademis pada umumnya. Berdasarkan kategorisasi, menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk kategori sedang yaitu sebanyak

Dokumen yang terkait

Gambaran E-Readiness Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 44 156

Pola Pemanfaatan Internet Oleh Mahasiswa Program Magister llmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

0 23 77

Pengaruh self-efficacy dan kecemasan akademis terhadap self-regulated dan learning mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta

8 30 138

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PROKRASTINASI DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Prokrastinasi Dalam Penyusunan Skripsi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PROKRASTINASI DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Prokrastinasi Dalam Penyusunan Skripsi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 18

DINAMIKA PSIKOLOGIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIS PADA SISWA Dinamika Psikologis Perilaku Kecurangan Akademis Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 12

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Psychological Well Being dengan Prestasi Akademis pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana

0 1 3

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN MAHASISWA DENGA

0 0 14