Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
3. Hasil Tambahan Penelitian
Ada beberapa hasil tambahan dalam penelitian ini yang diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian, antara lain perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari
jenis kelamin, usia dan IPK.
a. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan Jenis Kelamin
Untuk melihat gambaran kecurangan akademis berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 19 berikut ini.
Tabel 19. Gambaran Kecurangan Akademis Mahasiswa Fakultas Psikologi USU
Berdasarkan Jenis Kelamin
Variabel Jenis
Kelamin Jumlah
N Mean
SD F
P
Kecurangan akademis
Perempuan 182
76.21 15.34
6.89 .00
Laki-laki 23
85.04 13.81
Jumlah 205
77.20 15.40
Berdasarkan hasil uji Anova pada tabel 19 diatas, maka diperoleh nilai F= 6.89 dengan nilai signifikansi p yaitu .00. Hasil tersebut signifikan karena p.05, dengan
demikian terdapat perbedaan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU ditinjau dari jenis kelamin dimana dilihat dari mean, laki-laki memiliki kecurangan
akademis lebih tinggi yaitu 85.04 daripada perempuan yaitu 76.21.
b. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan Usia
Untuk melihat gambaran kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 20 berikut ini:
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 20. Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU
Berdasarkan Usia
Variabel Usia
Jumlah N
Mean SD
F P
Kecurangan akademis
18 tahun 23
78.21 15.63
1.18 .31
19 tahun 46
78.43 16.18
20 tahun 35
75.45 17.07
21 tahun 50
74.12 13.18
22 tahun 32
77.78 16.56
23 tahun 16
85.00 12.77
24 tahun 3
75.00 8.71
Jumlah 205
77.20 15.40
Berdasarkan hasil uji Anova pada tabel 20 diatas, maka diperoleh nilai F= 1.18 dengan nilai signifikansi p yaitu .31. Hasil tersebut tidak signifikan karena p.05,
dengan demikian tidak ada perbedaan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU berdasarkan usia.
c. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan IPK
Untuk melihat gambaran kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU berdasarkan IPK dapat dilihat pada tabel 21 berikut ini:
Tabel 21. Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU
Berdasarkan IPK
Variabel IPK
Jumlah N
Mean SD
F P
Kecurangan akademis
2.00-2.75 75
79.19 15.40
1.27 .28
2.76-3.50 118
75.73 15.32
3.50 12
79.33 15.74
Jumlah 205
77.20 15.40
Berdasarkan hasil uji Anova pada tabel 21 diatas, maka diperoleh nilai F= 1.27 dengan nilai signifikansi p yaitu .28. Hasil tersebut tidak signifikan karena p.05,
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
dengan demikian tidak ada perbedaan kecurangan akademis pada mahasiswa berdasarkan IPK yang dimilikinya.
C. PEMBAHASAN
Hasil penelitian pada 205 sampel mahasiswa Fakultas Psikologi USU menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara prokrastinasi akademis dan kecurangan
akademis dimana semakin tinggi prokrastinasi akademis maka semakin tinggi pula kecurangan akademisnya, demikian sebaliknya semakin rendah prokrastinasi akademis
maka semakin rendah pula kecurangan akademisnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Roig deTommaso dalam Hendricks, 2004 dimana
prokrastinasi akademis menyebabkan berbagai konsekuensi negatif dan salah satunya adalah kecurangan akademis. Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa pendapat ahli,
diantaranya pendapat Westhpal 2004 yang mengemukakan prokrastinasi akademis dapat menyebabkan kecurangan akademis. Prokrastinasi dapat membuat seseorang
mengerjakan tugas pada menit terakhir batas pengumpulan tugas dan dapat membuat orang tersebut merasakan panik, perasaan panik tersebut dapat menyebabkan mahasiswa
membuat keputusan buruk seperti berperilaku curang. Salah satu perilaku curang yang dapat terjadi sebagai bentuk ketidaksiapan mahasiswa dalam menghadapi batas waktu
adalah tindak plagiat atau tindakan menyalin tugas menulis mahasiswa lain ataupun dari internet. Tindak plagiat tersebut menjadi salah satu cara yang mudah dalam mengerjakan
tugas ketika menghadapi batas waktu yang semakin dekat. Selain Westphal, Cizek 2008 juga berpendapat bahwa prokrastinasi dalam belajar untuk menghadapi ujian
menyebabkan ketidaksiapan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran sehingga