Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

(1)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIS DAN KECURANGAN AKADEMIS

PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Ujian Sarjana Psikologi

Oleh

SITI ANNISA RIZKI

041301005

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

GENAP, 2008/2009


(2)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

SKRIPSI

HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIS DAN KECURANGAN

AKADEMIS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dipersiapkan dan disusun oleh :

SITI ANNISA RIZKI 041301004

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal

Mengesahkan, Dekan Fakultas Psikologi

Prof. Dr. Chairul Yoel, Sp. A(K) NIP. 140 080 762

Tim Penguji 1. Zulkarnain S.Psi, Psi

NIP : 132 285 918 ( )

2. Ferry Novliadi, M.Si

NIP : 132 316 960 ( )

3. Lili Garliah, M.Si


(3)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul:

Hubungan Prokrastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Adalah hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari karya orang lain, telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidan dan etika penulisan.

Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan didalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, Maret 2009

SITI ANNISA RIZKI NIM: 041301005


(4)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Hubungan Prokrastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Siti Annisa Rizki dan Rr. Lita Hadiati, S.Psi, Psikolog

ABSTRAK

Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi tidak akan pernah terlepas dari aktivitas belajar dan keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Salah satu kriteria mahasiswa yang berhasil adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan mengatur waktu secara tepat dan memiliki batas waktu untuk setiap pengerjaan tugas namun kemampuan mengatur waktu ini tidak dimiliki oleh semua mahasiswa, Djamarah (2002) menemukan banyak mahasiswa yang mengeluh karena tidak dapat membagi waktunya dengan tepat kapan harus memulai dan mengerjakan sesuatu sehingga waktu yang seharusnya dapat bermanfaat terbuang dengan percuma. Kecenderungan untuk tidak segera memulai menghadapi suatu tugas merupakan indikasi dari prokrastinasi (Knaus, 1986) dan prokrastinasi dalam mengerjakan tugas-tugas akademis digolongkan kedalam bentuk prokrastinasi akademis. Prokrastinasi akademis dihubungkan dengan berbagai konsekuensi negatif, salah satunya adalah kecurangan akademis.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini melibatkan 205 orang mahasiswa Fakultas Psikologi USU sebagai subjek penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan uji Pearson Correlation. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis yang disusun sendiri oleh peneliti.

Hasil analisa data menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dengan nilai p= .00 dan nilai korelasi sebesar 0.46. Hasil analisa tambahan penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari jenis kelamin dan tidak ada perbedaan signifikan kecurangan akademis ditinjau dari usia dan IPK.


(5)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan nikmat-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Prokrastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara”. Penyusunan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi di Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Chairul Yoel, Sp.A(K) selaku Dekan Psikologi Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Rr. Lita Hadiati, S.Psi, Psikolog selaku dosen pembimbing penulis yang selalu penuh kesabaran dalam membimbing saya serta menyediakan waktu ditengah kesibukannya. Terima kasih Ibu Lita, segala sesuatu yang Ibu berikan sangat berarti bagi saya.

3. Orangtua tercinta, kepada Ayah Makmur Syahputra dan Mama Nurhalifah. Terima kasih atas dukungan dan doa. Semoga Ayah dan Mama selalu dalam lindungan-Nya dan cepat diberikan kesembuhan oleh Allah SWT.

4. Ibu Eka Ervika, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.

5. Untuk teman-teman Psikologi USU angkatan 2004, terima kasih atas kebersamaan dan pengalaman yang telah kita jalani bersama.


(6)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Tanpa bantuan mereka semua mungkin skripsi ini tidak akan pernah selesai dan semoga pengorbanan dan jasa baik yang diberikan kepada peneliti mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Walaupun demikian, semua kekurangan dan kesalahan pada penulisan skripsi ini adalah karena kelalaian peneliti sendiri. Sekali lagi peneliti mohon maaf. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang yang membacanya.

Medan, Maret 2009 Penulis.


(7)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR……… ii

DAFTAR ISI………... iv

DAFTAR TABEL………... vii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Identifikasi Permasalahan………. 6

C. Tujuan Penelitian……….. 7

D. Manfaat Penelitian……… 7

1. Manfaat teoritis……… 7

2. Manfaat praktis………. 7

E. Sistematika Penulisan………. 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Prokrastinasi Akademis………. 10

1. Pengertian prokrastinasi akademis……….. 10

2. Faktor-faktor prokrastinasi akademis……….. 12

3. Ciri-ciri prokrastinasi akademis……….. 12


(8)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

5. Akibat prokrastinasi………. 15

B. Kecurangan Akademis………... 16

1. Pengertian kecurangan akademis………... 16

2. Faktor-faktor kecurangan akademis……… 17

3. Bentuk-bentuk kecurangan akademis……… 21

C. Mahasiswa 1. Pengertian mahasiswa………... 22

2. Mahasiswa Fakultas Psikologi USU………. 23

D. Hubungan Prokrastinasi dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU……… 24

E. Hipotesis………... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian……….. 28

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian……… 28

1. Prokrastinasi akademis………. 28

2. Kecurangan akademis……….. 29

C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel.... 30

1. Populasi dan sampel... 30

2. Metode pengambilan sampel... 31

3. Jumlah sampel penelitian...32

D. Alat Ukur Yang Digunakan……...……….... ..32


(9)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

2. Skala kecurangan akademis………....34

E. Validitas dan Reliabilitas dan Uji Daya Beda Aitem…... 35

1. Validitas alat ukur……….……… 35

2. Reliabilitas dan Uji Daya Beda Aitem………. 36

F. Hasil Uji Coba……… 37

1. Hasil Uji Coba Skala Prokrastinasi Akademis……. 38

2. Hasil Uji Coba Skala Kecurangan Akademis……... 39

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 42

1. Tahap persiapan... 42

2. Tahap pelaksanaan... 44

3. Tahap pengolahan data... 45

H. Metode Analisa Data………... 45

1. Analisa Hasil Utama Penelitian... 45

2. Analisa Hasil Tambahan Penelitian... 46

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian... 48

1. Penggolongan subjek berdasarkan jenis kelamin... 48

2. Penggolongan subjek berdasarkan usia... 49

3. Penggolongan subjek berdasarkan IPK... 49

B. Hasil Penelitian... 50

1. Hasil uji asumsi penelitian... 50

2. Hasil utama penelitian... 52


(10)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

C. Pembahasan... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 64

B. Saran... 65

1. Saran metodologis... 65

2. Saran praktis... 66

DAFTAR PUSTAKA ...………... 68


(11)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Jumlah Mahasiswa Fakultas Psikologi USU………..…… 24

Tabel 2 Distribusi AitemSkala Prokrastinasi Akademis Sebelum Uji Coba... 33

Tabel 3 Distribusi AitemSkala Kecurangan Akademis Sebelum Uji Coba... 35

Tabel 4 Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Setelah Uji Coba... 38

Tabel 5 Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Untuk Penelitian... 39

Tabel 6 Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Setelah Uji Coba... 40

Tabel 7 Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Untuk Penelitian... 41

Tabel 8 Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin... 48

Tabel 9 Penyebaran Subjek Berdasarkan Usia... 49

Tabel 10 Penyebaran Subjek Berdasarkan IPK... 50

Tabel 11 Hasil Uji Normalitas... 51


(12)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 13 Korelasi Antara Prokrastinasi dan Kecurangan Akademis

Pada MahasiswaFakultas Psikologi USU... 53 Tabel 14 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik

Prokrastinasi Akademis... 54 Tabel 15 Kategorisasi Data Pada Variabel Prokrastinasi Akademis... 55

Tabel 16 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik

Kecurangan Akademis... 56 Tabel 17 Kategorisasi Data Pada Variabel Kecurangan Akademis... 57

Tabel 18 Matriks Hubungan Variabel Kecurangan Akademis dan

Prokrastinasi Akademis... 57 Tabel 19 Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas

Psikologi USU Berdasarkan Jenis Kelamin... 59 Tabel 20 Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas

Psikologi USU Berdasarkan usia... 59 Tabel 21 Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas


(13)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A………. 71

1. Data Mentah Uji Coba Skala Prokrastinasi Akademis... 72

2. Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Skala Prokrastinasi Akademis………. 92

3. Data mentah Uji Coba Skala Kecurangan Akademis……... 98

4. Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Skala Kecurangan Akademis………... 118

Lampiran B………..…… 127

1. Data Mentah Subjek Penelitian Pada Skala Prokrastinasi Akademis……….….. 128

2. Data Mentah Subjek Penelitian Pada Skala Kecurangan Akademis……….. 140

3. Data Subjek Penelitian dan Ketegorisasi Subjek Penelitian... 155

Lampiran C……… 160

1. Uji Normalitas Sebaran………. 161

2. Uji Linearitas Hubungan……… 162


(14)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Lampiran D……….. 164

1. Deskriptif Statistik Dari Skala Prokrastinasi Akademis…..… 165

2. Deskriptif Statistik Dari Skala Kecurangan Akademis……… 165

3. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan Jenis kelamin………. 166

4. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan Usia………… 167

5. Gambaran kecurangan Akademis berdasarkan IPK…………. 168

Lampiran E………... 169

1. Contoh Aitem Skala Prokrastinasi Akademis……….... 170

2. Contoh Skala Kecurangan Akademis……….... 171


(15)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan menuntun manusia untuk memperoleh pembelajaran dari segala usia baik melalui pendidikan formal, non formal maupun informal. Salah satu tempat dimana pendidikan diberikan secara formal adalah perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting untuk menghasilkan tenaga ahli yang tangguh dan kreatif dalam menghadapi tantangan pembangunan dengan bekal ilmu dan kemampuan yang dimilikinya (Sidjabat, 2008).

Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi tidak akan pernah terlepas dari aktivitas belajar dan keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Salah satu kriteria mahasiswa yang berhasil adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan mengatur waktu yang tepat dan memiliki batas waktu untuk setiap pengerjaan tugasnya (Martin & Osborne dalam Yulistia, 2008). Kemampuan mengatur waktu secara tepat ini tidak dimiliki oleh semua mahasiswa, Djamarah (2002) menemukan banyak mahasiswa yang mengeluh karena tidak dapat membagi waktu kapan harus memulai dan


(16)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

mengerjakan sesuatu sehingga waktu yang seharusnya dapat bermanfaat terbuang dengan percuma.

Kecenderungan untuk tidak segera memulai ketika menghadapi suatu tugas yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan indikasi dari prokrastinasi (Knaus, 1986). Menurut Ziesat, Rosenthal & White (dalam Holmes, 2000) penundaan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh fakultas digolongkan ke dalam bentuk prokrastinasi akademis. Bentuk dari prokrastinasi akademis dapat berupa penundaan mengerjakan tugas mengarang, penundaan belajar menghadapi ujian, penundaan tugas membaca, penundaan kinerja tugas administratif, penundaan menghadiri pertemuan dan penundaan kinerja akademis secara keseluruhan (Solomon & Rothblum, 1984).

Prokrastinasi akademis yang dilakukan oleh mahasiswa banyak terjadi di perguruan tinggi (Solomon & Rothblum dalam Holmes, 2000). Beberapa penelitian yang mendukung hal tersebut diantaranya penelitian Ellis dan Knaus (dalam Holmes, 2000) yang melaporkan 70% mahasiswa Amerika melakukan prokrastinasi. Solomon dan Rothblum juga meneliti hal yang sama terhadap 291 mahasiswa Amerika dengan mendapatkan hasil yang lebih spesifik yaitu lebih dari 40% partisipan selalu melakukan prokrastinasi dalam tugas menulis (dalam Young & Fritzsche, 2002). Prokrastinasi akademis juga diteliti oleh Sari, Putri, Syahputri, Pohan, Atrizka, Arida, Garunia dan Ryantika (2008) kepada 66 mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Hasil penelitian tersebut menunjukkan sebesar 48.5% atau sebanyak 32 mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam tugas mengarang, 78.8% atau sebanyak 52 mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam belajar untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian, 65.2% atau sebanyak 43 mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam tugas membaca, 51.5% atau 34 mahasiswa


(17)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

melakukan prokrastinasi dalam menghadiri pertemuan/diskusi, 40.9% atau sebanyak 27 mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam tugas administratif dan sebanyak 63.6% atau 42 mahasiswa melakukan prokrastinasi secara keseluruhan.

Prokrastinasi akademis dihubungkan dengan berbagai konsekuensi negatif (Boice, Ferrari, Hewitt, Mittelstead, Woellert, Kennedy, McKean, Roig & deTommaso, Solomon & Rothblum, Burka & Yuen dalam Young & Fritzsche, 2002). Salah satu bentuk konsekuensi negatif dari prokrastinasi akademis adalah kecurangan akademis (Roig & deTommaso dalam Hendricks, 2004). Pelaku prokrastinasi akademis pada umumnya mengerjakan tugas pada menit terakhir batas pengumpulan tugas dan dapat membuat mereka merasa panik, perasaan panik tersebut dapat menyebabkan mahasiswa membuat keputusan buruk seperti berperilaku curang. Salah satu perilaku curang yang dapat terjadi sebagai bentuk ketidaksiapan mahasiswa dalam menghadapi batas waktu adalah tindak plagiat atau tindakan menyalin tugas menulis mahasiswa lain ataupun dari internet. Tindak plagiat tersebut menjadi salah satu cara yang mudah dalam mengerjakan tugas ketika menghadapi batas waktu yang semakin dekat (Westphal, 2004). Penn (2007) juga menambahkan bahwa pelaku plagiarisme menganggap bahwa dengan melakukan tindak plagiat walaupun ia melakukan penundaan pada pengerjaannya, maka tugasnya akan dapat diselesaikan dengan mudah. Selain tindak plagiat, menurut Cizek (2008) perilaku mencontek juga ditemukan sebagai hasil dari penundaan kegiatan belajar.

Mahasiswa Fakultas Psikologi USU sebagai salah satu subjek dalam institusi pendidikan dituntut untuk senantiasa mengatur waktu secara tepat dan harus menerapkan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab nilai-nilai kejujuran dan integritas pengetahuan. Berdasarkan penelitian Sari dkk (2008), prokrastinasi akademis diketahui


(18)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

dialami oleh mahasiswa di Fakultas ini. Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pengamatan yang tidak terstruktur terhadap mahasiswa Fakultas Psikologi USU, kecurangan akademis juga ditemui di Fakultas ini. Berikut ini adalah pemaparan seorang mahasiswa mengenai prokrastinasi dan perilaku curang yang dilakukannya:

“Seringnya aku menunda tugas translit kak. Aku memang nggak suka ngerjainnya, mungkin karena aku nggak pintar bahasa Inggris, jadi kalau ada tugas ngetranslit kalau bisa nanti-nanti ajalah aku kerjakan, trus waktunya kan masih lama kak, ada 2 mingguan gitu kan biasanya...atau kalo udah dekat kali waktunya, cari ajalah translitan kakak kelas yang dulu. Kan biasanya udah ada yang dikerjakan sama kakak kelas yang dulu, kalau memang bahan dari kakak kelas itu udah dapat, aku tinggal copy paste aja atau diketik ulang lagi, paling di

edit dikit-dikit biar nggak ketahuan. Ngapain lah kak ngerjain susah-susah kalo ada cara yang lebih gampang? Toh yang ditranslit dari bahan yang sama”

(Komunikasi personal; Selasa, 12 Agustus 2008)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, mahasiswa berpikir kemampuan berbahasa Inggris yang dimilikinya rendah sehingga mahasiswa tersebut merasa lebih baik untuk menunda menyelesaikan tugasnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Knaus (dalam Young, 2004) yang mengemukakan prokrastinasi dapat disebabkan oleh kurang dimilikinya pengetahuan dalam mengerjakan tugas. Pada pemaparan diatas juga diketahui perkiraan mengenai waktu pengumpulan tugas juga berpengaruh terhadap perilaku penundaan yang dilakukan mahasiswa tersebut, hal ini sesuai dengan pendapat Ferrari (dalam Raboinowitz, 2001) yang mengemukakan perkiraan yang berlebihan mengenai waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas merupakan salah satu bentuk distorsi kognitif yang mendukung seseorang melakukan prokrastinasi. Pada wawancara diatas juga diketahui penundaan yang dilakukan mahasiswa tersebut berhubungan dengan perilaku curang yang dilakukannya yakni tindak plagiat.


(19)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Perilaku curang secara akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU diperkuat oleh pemaparan salah satu pengajar di Fakultas tersebut yang pernah menangani masalah kecurangan akademis yang berbentuk tindak plagiat dikalangan mahasiswa. Berikut ini adalah pemaparan pengajar tersebut:

“Membicarakan kecurangan akademis, yang sering saya perhatikan di kampus ini adalah tindak plagiat. Beberapa waktu yang lalu saya pernah memberikan tugas kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang saya bawakan. Sebenarnya tugas tersebut tidak sulit, hanya meminta penjelasan mengenai pengalaman hidup, berhubung saya suka memperhatikan tugas mahasiswa satu persatu saya bisa melihat ada beberapa mahasiswa yang memiliki jawaban yang sama. Tugas yang saya minta hanyalah menjelaskan tentang kehidupan sendiri-sendiri, bila ada jawabannya yang sama itu kan sudah tidak benar. Kemudian saya meminta beberapa mahasiswa tersebut untuk mengakui kesalahannya dan memperbaiki apa yang telah mereka kerjakan..”

(Komunikasi personal; Rabu, 13 Agustus 2008)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, pengajar mengakui adanya perilaku curang yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi USU yaitu tindak plagiat. Pada hasil wawancara diatas juga dapat dilihat bahwa mahasiswa yang ditemukan melakukan kecurangan akademis diberikan konsekuensi mengakui perbuatannya dan memperbaiki tugas yang mereka kerjakan.

Kecurangan akademis dapat dilatarbelakangi oleh berbagai alasan, diantaranya adalah (1) beberapa mahasiswa memiliki tujuan untuk lulus tanpa ingin menyelesaikan tugas ataupun pelajarannya dengan nilai baik, (2) mahasiswa mencontoh orang yang pernah melakukan kecurangan, (3) mahasiswa adalah orang yang menginginkan cara singkat untuk mencapai keberhasilan, (4) tugas yang harus diselesaikan tidak menarik, (5) memiliki manajemen waktu yang buruk dan tidak memiliki perencanaan, (6) beberapa mahasiswa mengaku bahwa ia tidak memiliki waktu yang lebih banyak untuk


(20)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

mengerjakan tugas-tugasnya dan belajar, (7) beberapa mahasiswa mengaku tidak percaya diri akan kemampuannya dalam menulis tugas menulis makalah, sehingga ia melakukan tindak plagiat, (8) beberapa mahasiswa melakukan kecurangan untuk kesenangan hati, (9) beberapa mahasiswa melakukan kecurangan ketika mendaftar dalam program pendidikan yang sulit seperti teknik, hukum dan kedokteran, (10) beberapa mahasiswa melakukan kecurangan karena tekanan dari orang tua (Walker, 2008).

Berdasarkan hasil komunikasi interpersonal dengan mahasiswa dan pengajar diketahui terdapat permasalahan di Fakultas Psikologi USU yang berkaitan dengan prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis. Kedua perilaku tersebut diharapkan tidak dilakukan oleh mahasiswa karena dapat menghalangi tujuan pendidikan dalam membentuk sikap serta akhlak mahasiswa, sehingga peneliti menganggap perlu melakukan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU.

B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Identifikasi permasalahan yang didasarkan oleh latar belakang permasalahan diatas adalah: Apakah ada hubungan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan apakah terdapat hubungan positif antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.


(21)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan kajian ilmu Psikologi, khususnya di bidang Psikologi Pendidikan karena menyangkut permasalahan yang terjadi di dalam proses belajar mahasiswa terutama mengenai perilaku penundaan yang dilakukan mahasiswa terhadap tugas-tugas studi dan hubungannya dengan kecurangan yang terjadi di perguruan tinggi khususnya di Fakultas Psikologi USU.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan kajian bagi peneliti selanjutnya yang menaruh perhatian yang sama yaitu mengenai hubungan prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak Fakultas Psikologi USU mengenai hubungan prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis, gambaran tentang tingkat prokrastinasi akademis, gambaran tentang tingkat kecurangan akademis dan perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari jenis kelamin, usia dan IPK.

b. Bagi mahasiswa, diharapkan mendapatkan informasi mengenai hubungan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menghindari perilaku penundaan terhadap tugas-tugas studi


(22)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

sehingga dapat mencegah terjadinya kecenderungan untuk melakukan penyimpangan terhadap tanggung jawab, nilai-nilai kejujuran dan integritas pengetahuan yang dapat terwujud dalam perilaku curang secara akademis.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Skripsi ini terdiri atas lima bab, yaitu:

BAB I : Pendahuluan

Bab I akan menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, identifikasi permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab II akan memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah. Teori-teori yang dimuat adalah teori yang menjabarkan prokrastinasi akademis, kecurangan akademis, hubungan prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dan hipotesis penelitian.

Bab III : Metodologi Penelitian

Bab III akan menjelaskan mengenai identifikasi variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, instrumen atau alat ukur yang digunakan, validitas dan reliabilitas alat ukur, uji daya beda aitem, prosedur pelaksanaan penelitian serta metode analisis data.


(23)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab ini dipaparkan mengenai gambaran umum dan karakteristik dari subjek penelitian serta bagaimana analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik. Kemudian pada bab ini juga dibahas mengenai interpretasi data dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows

yang kemudian data-data tersebut akan diuraikan didalam pembahasan Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini membahas mengenai kesimpulan peneliti mengenai hasil penelitian dilengkapi dengan saran-saran bagi pihak lain berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh.

BAB II


(24)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

A. PROKRASTINASI AKADEMIS

1. Pengertian Prokrastinasi Akademis

Milgram, Mey tal dan Levison mengungkapkan prokrastinasi akademis adalah salah satu tipe prokrastinasi dari lima tipe prokrastinasi yang ada, empat prokrastinasi lainnya adalah prokrastinasi umum atau prokrastinasi rutinitas kehidupan, prokrastinasi dalam membuat keputusan, prokrastinasi neurotis, dan prokrastinasi kompulsif atau disfungsional. Karakteristik prokrastinasi akademis yang membuat prokrastinasi ini berbeda dari prokrastinasi lainnya adalah prokrastinasi ini khusus terjadi pada konteks tugas-tugas akademis (dalam Charlebois, 2007).

Noran (dalam Akinsola, Tella & Tella, 2007) mendefinisikan prokrastinasi akademis sebagai bentuk penghindaran dalam mengerjakan tugas yang seharusnya diselesaikan oleh individu. Individu yang melakukan prokrastinasi lebih memilih menghabiskan waktu dengan teman atau pekerjaan lain yang sebenarnya tidak begitu penting daripada mengerjakan tugas yang harus diselesaikan dengan cepat. Selain itu, individu yang melakukan prokrastinasi juga lebih memilih menonton film atau televisi daripada belajar untuk kuis atau ujian.

Gufron (2003) menyebutkan bahwa seseorang yang mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai batas waktu yang telah ditentukan, sering mengalami keterlambatan, mempersiapkan sesuatu dengan sangat berlebihan dan gagal dalam menyelesaikan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan dikatakan sebagai seseorang yang melakukan prokrastinasi sehingga prokrastinasi dapat dikatakan sebagai salah satu perilaku yang tidak efisien dalam penggunaan waktu dan adanya kecenderungan untuk tidak segera memulai pekerjaan ketika menghadapi suatu tugas.


(25)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Burka dan Yuen (1983) mengemukakan penundaan yang di kategorikan sebagai prokrastinasi adalah apabila penundaan tersebut sudah merupakan kebiasaan atau pola menetap yang selalu dilakukan seseorang ketika menghadapi tugas dan penundaan tersebut disebabkan oleh adanya keyakinan-keyakinan yang irasional dalam memandang tugas.

Rothblum, Beswick, dan Mann (dalam Larson, 1991) mendefinisikan prokrastinasi akademis sebagai kecenderungan melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas-tugas akademis dan kecenderungan individu mengalami kecemasan yang berhubungan dengan penundaan yang dilakukannya. Hal yang serupa juga dikemukakan oleh Solomon dan Rothblum (dalam Gufron, 2003) prokrastinasi akademis diartikan sebagai suatu penundaan yang dilakukan oleh individu terhadap tugas akademis yang dianggap penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja dan menimbulkan perasaan tidak nyaman secara subyektif yang dirasakan oleh individu yang melakukannya. Ferrari (dalam Gufron, 2003) mengemukakan bahwa prokrastinasi akademis adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademis.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai prokrastinasi akademis, maka dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademis adalah perilaku penundaan yang khusus terjadi didalam konteks tugas-tugas akademis dimana pelakunya lebih memilih mengerjakan aktivitas-aktivitas yang kurang berguna dan menyenangkan untuk menghindari kecemasan dan perasaan tidak menyenangkan lainnya yang berkaitan dengan pengerjaan tugas akademis.


(26)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Briody (dalam Larson, 1991) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademis dapat dikategorikan menjadi tiga macam. Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Karakteristik tugas yang dipersepsikan mahasiswa sebagai tugas yang menyenangkan atau membosankan mempengaruhi mahasiswa untuk menunda penyelesaian tugas. Karakteristik tugas yang membosankan pada umumnya membuat mahasiswa melakukan penundaan terhadap suatu tugas.

2. Faktor kepribadian prokrastinator. Individu yang memiliki kepercayaan diri yang rendah akan lebih cenderung melakukan prokrastinasi.

3. Pengaruh faktor situasional, gangguan atau distraksi lingkungan mempengaruhi seseorang untuk menunda pekerjaannya.

3. Ciri-ciri Prokrastinasi Akademis

Ferrari, Johnson dan McCown (dalam Gufron, 2003) mengemukakan bahwa sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademis dapat termanifestasikan dalam indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati ciri-ciri tertentu berupa:

1. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang

dihadapi. Seseorang yang melakukan prokrastinasi tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus segera diselesaikan dan berguna bagi dirinya, akan tetapi dia menunda-nunda untuk mulai mengerjakannya atau menunda-nunda untuk menyelesaikan sampai tuntas jika dia sudah mulai mengerjakannya sebelumnya.

2. Adanya keterlambatan dalam mengerjakan tugas. Orang yang melakukan


(27)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

dibutuhkan individu lain pada umumnya dalam mengerjakan suatu tugas. Prokrastinator menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk mempersiapkan diri secara berlebihan maupun melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian suatu tugas, tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya. Kadang-kadang tindakan tersebut mengakibatkan seseorang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya secara memadai.

3. Adanya kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas. Prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi batas waktu (deadline) yang telah ditentukan baik oleh orang lain maupun rencana-rencana yang telah di tentukan sendiri. Seseorang mungkin telah merencanakan untuk mulai mengerjakan tugas pada waktu yang telah dia tentukan sendiri, akan tetapi ketika saatnya tiba dia tidak juga melakukannya sesuatu dengan apa yang telah direncanakan, sehingga menyebabkan keterlambatan maupun kegagalan untuk menyelesaikan tugas secara memadai.

4. Adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan. Prokrastinator dengan sengaja tidak segera melakukan tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan mendatangkan hiburan, seperti membaca (koran, majalah atau buku cerita lainnya), menonton, mengobrol, berjalan-jalan, mendengarkan musik dan


(28)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

sebagainya sehingga menyita waktu yang dia miliki untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.

4. Jenis-jenis Tugas Pada Prokrastinasi Akademis

Solomon dan Rothblum (1984) mengemukakan prokrastinasi pada dunia pendidikan terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:

1. Tugas mengarang

Tugas mengarang meliputi penundaan melaksanakan kewajiban atau tugas-tugas menulis misalnya menulis makalah, laporan atau tugas mengarang lainnya.

2. Belajar menghadapi ujian

Tugas belajar menghadapi ujian mencakup penundaan belajar untuk menghadapi ujian misalnya ujian tengah semester, akhir semester atau ulangan mingguan.

3. Membaca

Tugas membaca meliputi adanya penundaan untuk membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademis yang diwajibkan.

4. Kinerja tugas administratif

Berupa penundaan untuk menyalin catatan, mendaftarkan diri dalam presensi kehadiran, daftar peserta praktikum dan sebagainya.

5. Menghadiri pertemuan

Berupa penundaan maupun keterlambatan dalam menghadiri pelajaran, praktikum dan pertemuan-pertemuan lainnya.


(29)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

6. Kinerja akademis secara keseluruhan

Yaitu penundaan dalam mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas akademis secara keseluruhan.

5. Akibat Prokrastinasi

Prokrastinasi menyebabkan berbagai hal yang dapat merugikan bagi orang yang melakukannya. Menurut Solomon dan Rothblum (1984) beberapa kerugian akibat kemunculan prokrastinasi adalah tugas tidak terselesaikan, terselesaikan tetapi hasilnya tidak memuaskan disebabkan karena individu terburu-buru dalam menyelesaikan tugas tersebut untuk mengejar batas waktu (deadline), menimbulkan kecemasan sepanjang waktu sampai terselesaikan bahkan kemunculan depresi, tingkat kesalahan yang tinggi karena individu merasa tertekan dengan batas waktu yang semakin sempit disertai dengan peningkatan rasa cemas sehingga individu sulit berkonsentrasi secara maksimal, waktu yang terbuang lebih banyak dibandingkan dengan orang lain yang mengerjakan tugas yang sama dan pada pelajar dapat merusak kinerja akademik seperti kebiasaan buruk dalam belajar, motivasi belajar yang rendah serta rasa percaya diri yang rendah.

B. KECURANGAN AKADEMIS

1. Pengertian Kecurangan Akademis

Kecurangan akademis dapat diartikan sebagai perilaku yang dilakukan oleh mahasiswa dengan sengaja meliputi: (1) pelanggaran terhadap peraturan-peraturan dalam menyelesaikan ujian atau tugas, (2) memberikan keuntungan kepada mahasiswa lain didalam ujian atau tugas dengan cara yang tidak jujur, (3) pengurangan keakuratan yang


(30)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

diharapkan pada performansi mahasiswa (Cizek, 2003). Sementara menurut Hendricks (2004) kecurangan akademis didefinisikan sebagai berbagai bentuk perilaku yang mendatangkan keuntungan bagi mahasiswa secara tidak jujur termasuk didalamnya mencontek, plagiarisme, mencuri dan memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan akademis. Von Dran, Callahan dan Taylor (dalam Money, 2008) memandang kecurangan akademis sebagai perilaku tidak etis yang dilakukan dengan sengaja.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai kecurangan akademis maka dapat disimpulkan bahwa kecurangan akademis adalah perilaku tidak etis yang dilakukan oleh mahasiswa meliputi pelanggaran terhadap peraturan-peraturan dalam menyelesaikan ujian atau tugas, memberikan keuntungan kepada mahasiswa lain didalam ujian atau tugas dengan cara yang tidak jujur, pengurangan keakuratan yang diharapkan dari performansi mahasiswa dengan penekanan terhadap tindak mencontek, plagiarisme, mencuri serta memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan akademis

2. Faktor-faktor Kecurangan Akademis

Kecurangan akademis dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Hendricks (2004) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecurangan akademis. Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Faktor individual

Terdapat berbagai variabel-variabel yang mampu mengidentifikasikan karakteristik personal yang dapat digunakan untuk memprediksi perilaku curang. Variabel-variabel tersebut adalah:


(31)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Mahasiswa yang berusia lebih muda lebih banyak melakukan kecurangan akademis daripada mahasiswa yang lebih tua.

b. Jenis kelamin

Mahasiswa lebih banyak melakukan kecurangan akademis daripada mahasiswi. Penjelasan utama dari pernyataan ini dapat dijelaskan oleh teori sosialisasi peran jenis gender yakni wanita dalam bersosialisasi lebih mematuhi peraturan daripada pria.

c. Prestasi akademis

Hubungan antara kecurangan akademis dan prestasi akademis tidak seperti hubungan kecurangan akademis dengan usia ataupun jenis kelamin, hubungan antara kecurangan akademis dengan prestasi akademis bersifat konsisten. Mahasiswa yang memiliki prestasi akademis rendah lebih banyak melakukan kecurangan akademis daripada mahasiswa yang memiliki prestasi yang lebih tinggi. Mahasiswa yang memiliki prestasi akademis yang rendah berusaha memperoleh prestasi akademis yang lebih tinggi dengan cara berperilaku curang dan lebih mau mengambil resiko daripada mahasiswa yang memiliki prestasi akademis yang tinggi.

d. Pendidikan orangtua

Mahasiswa dari keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi akan lebih baik dalam mempersiapkan diri dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh fakultas. Selain itu, mahasiswa tersebut juga akan memiliki komitmen yang cenderung tinggi didalam pendidikan yang dijalaninya.


(32)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Komitmen yang tinggi ini dapat menjadi faktor pencegah kecurangan akademis.

e. Aktivitas ekstrakulikuler

Banyak mahasiswa yang memiliki tingkat kecurangan akademis yang tinggi dilaporkan terlibat didalam aktivitas ekstrakurikuler. Mahasiswa yang tergabung didalam kegiatan ekstrakurikuler memiliki komitmen yang lebih rendah berkaitan dengan pendidikan. Dua aktivitas yang telah di teliti secara ekstensif adalah mahasiswa yang tergabung di dalam perkumpulan mahasiswa dan kegiatan olahraga.

2. Variabel kepribadian mahasiswa a. Moralitas

Mahasiswa yang memiliki level kejujuran yang rendah akan lebih sering melakukan perilaku curang, namun penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perkembangan moral dengan menggunakan tahapan moral Kohlberg menunjukkan hanya ada sedikit hubungan diantara keduanya. Selain itu, mahasiswa yang memiliki tingkat religiusitas yang rendah cenderung lebih banyak melakukan kecurangan akademis

b. Variabel yang berkaitan dengan pencapaian akademis

Variabel yang berkaitan dengan kecurangan akademis adalah motivasi, pola kepribadian dan pengharapan terhadap kesuksesan. Motivasi berprestasi memiliki hubungan yang positif dengan perilaku curang. Selain itu, pola kepribadian tipe A dan pengharapan terhadap kesuksesan memiliki hubungan negatif dengan perilaku curang


(33)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

c. Impulsivitas, afektivitas dan variabel kepribadian yang lain

Terdapat hubungan antara perilaku curang dengan impulsivitas dan kekuatan ego. Selain itu mahasiswa yang memiliki level tinggi dari tes kecemasan lebih cenderung melakukan perilaku curang.

3. Faktor konstektual

a. Keanggotaan perkumpulan mahasiswa

Mahasiswa yang tergabung dalam suatu perkumpulan mahasiswa akan lebih sering melakukan perilaku curang. Pada perkumpulan mahasiswa diajarkan norma, nilai dan kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan mudahnya perpindahan perilaku curang. Pada suatu perkumpulan, penyediaan catatan ujian yang lama, tugas-tugas, tugas laboratorium dan tugas akademis lain mudah untuk dicari dan didapatkan.

b. Perilaku teman sebaya

Perilaku teman sebaya memiliki pengaruh yang penting terhadap kecurangan akademis. Hubungan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan teori pembelajaran sosial (Social Learning Theory) dari Bandura dan teori hubungan perbedaan (Differential Association Theory) dari Edwin Sutherland. Teori-teori tersebut mengemukakan bahwa perilaku manusia dipelajari dengan mencontoh perilaku orang lain dan individu yang memiliki hubungan dekat dengan individu lain yang memiliki perilaku menyimpang akan berpengaruh terhadap peningkatan perilaku individu yang menirunya.


(34)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Penolakan teman sebaya terhadap perilaku curang merupakan salah satu faktor penentu yang penting dan dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku curang pada mahasiswa.

4. Faktor situasional

a. Belajar terlalu banyak, kompetisi dan ukuran kelas.

Mahasiswa yang belajar terlalu banyak dan menganggap dirinya berkompetisi dengan mahasiswa lain lebih cenderung melakukan kecurangan dibandingkan mahasiswa yang tidak belajar terlalu banyak. Ukuran kelas juga menentukan kecenderungan perilaku curang mahasiswa dimana mahasiswa akan lebih berperilaku curang jika berada di dalam ruangan kelas yang besar.

b. Lingkungan ujian

Mahasiswa lebih cenderung melakukan kecurangan di dalam ruangan ujian jika mahasiswa tersebut berpikir bahwa hanya ada sedikit resiko ketahuan ketika melakukan kecurangan.

3. Bentuk-bentuk Kecurangan Akademis

Kecurangan akademis memiliki beberapa bentuk. Menurut Hendricks (2004) bentuk-bentuk kecurangan akademis yang terjadi pada mahasiswa adalah:

1. Penggunaan catatan pada saat ujian 2. Menyalin jawaban orang lain ketika ujian

3. Menggunakan metode-metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujiankan


(35)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

5. Membantu orang lain untuk berlaku curang 6. Berlaku curang dengan berbagai cara

7. Menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengakuinya sebagai pekerjaan sendiri

8. Memalsukan daftar pustaka

9. Melakukan kerja sama dengan pengajar untuk menyelesaikan tugas individu

10.Menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka

11.Membeli karya ilmiah dari orang lain

12.Menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas.

C. MAHASISWA

1. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa (Takwin, 2008). Masa mahasiwa meliputi rentang umur 18/19 tahun sampai 24/25 tahun. Rentang umur mahasiswa ini masih dapat dibagi atas periode 18/19 tahun sampai 20/21 tahun, yaitu mahasiswa dari semester 1 sampai dengan semester IV, dan periode 21/22 tahun sampai 24/25 tahun, yaitu mahasiswa semester V sampai dengan semester VIII (Winkel, 1997).


(36)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Psikologi adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari perilaku manusia sepanjang rentang kehidupannya mulai dari masa anak-anak hingga lanjut usia, dan juga dalam berbagai bidang kehidupan. Kompetensi lulusan Sarjana Psikologi Universitas Sumatera Utara yang diharapkan adalah:

1. Mampu menguasai konsep-konsep umum, perspektif umum, hasil-hasil

penelitian empiris, dan sebagainya dalam bidang psikologi

2. Mampu menguasai penelitian dasar, memiliki keterampilan wawancara, observasi, desain penelitian mengenal skala, alat ukur psikologi dan sejenisnya, dan mampu melakukan analisis baik dalam bentuk metode kuantitatif dan kualitatif

3. Mampu menguasai prinsip psikodiagnostik dasar serta mampu melakukan pengamatan secara obyektif dan sistematis mengenai bakat, minat dan kepribadian

4. Mampu melakukan intervensi dalam bidang non klinis dan training

5. Mampu membangun hubungan yang konstruktif supaya memiliki keterampilan dan menjaga hubungan interpersonal dan mengkomunikasikan apa yang dimiliki

6. Mampu beretika dalam memberikan pelayanan kepada individu dan kelompok, memahami perbedaan dan tidak membeda-bedakan


(37)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

7. Mampu berpikir kritis, berkomunikasi lisan dan tulis, kepemimpinan, percaya diri, penelurusan informasi berdasarkan perubahan yg terjadi serta mengembangkan diri sebagaipenyelesai masalah.

Jumlah mahasiswa Fakultas Psikologi USU dari angkatan 2003 sampai dengan angkatan 2008 kini mencapai 517 orang. Perincian mengenai jumlah angkatan mahasiswa Fakultas Psikologi USU akan digambarkan dalam tabel 1 berikut:

Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Jenis Kelamin Angkatan

2003 2004 2005 2006 2007 2008 N

Perempuan 5 36 102 105 100 108 456

Laki-laki 3 11 9 8 16 16 61

Jumlah 8 47 111 111 116 124 517

(Sumber data Pendidikan Fakultas Psikologi USU, 2008)

D. HUBUNGAN PROKRASTINASI DAN KECURANGAN AKADEMIS PADA

MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI USU

Selama menuntut ilmu diperguruan tinggi mahasiswa tidak akan pernah terlepas dari keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Salah satu kriteria mahasiswa yang berhasil adalah mahasiswa yang memiliki pengaturan waktu yang tepat, namun tidak semua mahasiswa memilikinya. Menurut Djamarah (2002) banyak mahasiswa yang mengeluh karena tidak dapat membagi waktunya dengan baik, kapan harus memulai dan mengerjakan sesuatu akibatnya waktu yang seharusnya dapat bermanfaat terbuang dengan percuma (Djamarah, 2002).

Perilaku yang tidak efisien dalam penggunaan waktu dan adanya kecenderungan untuk tidak segera memulai suatu pekerjaan ketika menghadapi tugas disebut sebagai


(38)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

prokrastinasi (Gufron, 2003). Prokrastinasi yang dilakukan pada konteks tugas akademis digolongkan kedalam prokrastinasi akademis (Milgram, Mey tal dan Levison dalam Charlebois, 2007). Suatu penundaan dikatakan sebagai prokrastinasi apabila penundaan tersebut dilakukan pada tugas yang dianggap penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja dan menimbulkan perasaan tidak nyaman secara subyektif yang dirasakan oleh individu yang melakukannya (Solomon dan Rothblum dalam Gufron, 2003). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswa menunda dalam mengerjakan tugasnya yaitu (1) karakteristik tugas yang dianggap membosankan, (2) faktor kepribadian seperti tingkat kepercayaan diri yang rendah, (3) faktor situasional, gangguan atau distraksi lingkungan.

Prokrastinasi pada dunia pendidikan terdiri dari enam bentuk yaitu penundaan dalam mengerjakan tugas mengarang, penundaan belajar dalam menghadapi ujian, penundaan membaca, penundaan kinerja tugas administratif, penundaan menghadiri pertemuan dan penundaan kinerja akademis secara keseluruhan (Solomon dan Rothblum, 1984). Prokrastinasi dapat menyebabkan berbagai hal yang dapat merugikan bagi orang yang melakukannya. Salah satu konsekuensi negatif prokrastinasi akademis adalah kecurangan akademis (Roig & deTommaso dalam Hendricks, 2004). Pelaku prokrastinasi sering memulai mengerjakan tugas pada menit terakhir batas pengumpulan tugas dan dapat menimbulkan perasaan panik pada mahasiswa. Perasaan panik tersebut dapat menyebabkan mahasiswa membuat keputusan buruk seperti melakukan berbagai perilaku curang. Westhpal (2004) mengemukakan prokrastinasi akademis menjadi penyebab timbulnya tindak plagiat dikarenakan perasaan panik dalam menghadapi batas waktu. Selain itu Cizek (2008) berpendapat prokrastinasi dalam belajar menghadapi ujian


(39)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

menyebabkan ketidaksiapan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran sehingga mereka melakukan perilaku mencontek. Prokrastinasi menjadi salah satu penyebab kecurangan akademis ketika mendekati batas waktu (deadline). Pada saat-saat terakhir batas pengumpulan tugas mahasiswa akan tergoda untuk mengambil ide serta jawaban dari mahasiswa lain (Davis, 2002).

Kecurangan akademis ditemukan sebagai konsekuensi dari prokrastinasi akademis dan banyak terjadi di Perguruan tinggi (Walker, 2008). Sejalan dengan hal tersebut, prokrastinasi dan kecurangan akademis juga diketahui terjadi pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Kecurangan akademis merupakan perilaku yang merugikan mahasiswa dan dapat menghalangi tujuan pendidikan untuk membentuk sikap serta akhlak mahasiswa serta mewujudkan integritas pengetahuan.

E. HIPOTESIS

Berdasarkan uraian teoritis yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara prokrastinasi dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Semakin tinggi prokrastinasi akademis maka semakin tinggi juga kecurangan akademisnya. Sebaliknya, semakin rendah prokrastinasi akademis maka semakin rendah pula kecurangan akademisnya.


(40)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara prokrastinasi akademis dan


(41)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

kecurangan akademis pada mahasiswa psikologi USU. Menurut Hadjar (1996) penelitian korelasional bertujuan untuk memahami suatu fenomena dengan cara menentukan tingkat atau derajat hubungan di antara variabel-variabel tersebut (Hadjar, 1996)

A.IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah: a. Variabel X : Prokrastinasi akademis

b. Variabel Y : Kecurangan akademis

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Prokrastinasi Akademis

Prokrastinasi akademis adalah perilaku penundaan dalam memulai maupun menyelesaikan tugas yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademis. Prokrastinasi akademis dapat diketahui dengan menggunakan Skala Prokrastinasi Akademis yang disusun oleh peneliti berdasarkan indikator prokrastinasi menurut Ferrari, Johnson dan McCown (dalam Gufron, 2003) yaitu (1) adanya penundaan dalam memulai dan menyelesaikan tugas, (2) adanya keterlambatan dalam mengerjakan tugas, (3) adanya kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas, (4) adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan.

Tingkat prokrastinasi akademis dilihat dari besarnya skor yang diperoleh dari skala. Adapun skala yang digunakan adalah skala model likert dan diberikan kepada


(42)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Semakin tinggi skor total yang diperoleh, semakin tinggi pula prokrastinasi akademisnya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, menunjukkan semakin rendah pula prokrastinasi akademisnya.

2. Kecurangan Akademis

Kecurangan akademis adalah berbagai bentuk perilaku yang mendatangkan keuntungan bagi mahasiswa secara tidak jujur termasuk di dalamnya mencontek, plagiarisme, mencuri dan memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan akademis. Kecurangan akademis dapat diketahui dengan menggunakan Skala Kecurangan Akademis yang disusun oleh peneliti berdasarkan bentuk-bentuk kecurangan akademis yang dikemukakan oleh Hendricks (2004) yaitu penggunaan catatan pada saat ujian, menyalin jawaban orang lain ketika ujian, menggunakan metode-metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujiankan, menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut, membantu orang lain untuk berlaku curang, berlaku curang dengan berbagai cara, menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengaku sebagai pekerjaan sendiri, memalsukan daftar pustaka, melakukan kerja sama dengan pengajar untuk menyelesaikan tugas individu, menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka, membeli karya ilmiah dari orang lain dan menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas.

Tingkat kecurangan akademis dilihat dari besarnya skor yang diperoleh dari skala. Adapun skala yang digunakan adalah skala model likert dan diberikan kepada mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Semakin tinggi skor total yang diperoleh, semakin tinggi pula


(43)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

kecurangan akademisnya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, menunjukkan semakin rendah pula kecurangan akademisnya.

C. POPULASI, SAMPEL DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. Populasi dan Sampel

Masalah populasi dan sampel yang dipakai dalam penelitian merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel penelitian hendak di generalisasikan (Hadi, 2004). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas

Psikologi USU. Mengingat keterbatasan untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian individu dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian, yang disebut sampel.

Adapun karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa Fakultas Psikologi USU angkatan 2003 s/d 2008

2. Masih aktif dalam perkuliahan/tidak sedang dalam masa Penundaan Kegiatan Akademik (PKA)

2. Metode Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah teknik pemilihan sebagian individu dari populasi sebagai wakil yang representatif dari populasi tersebut (Hadjar, 1996). Sampel di katakan representatif dari populasi bila subjek yang terpilih mempunyai karakter yang mencerminkan semua karakter yang dimiliki oleh populasi (Arikunto dalam Hadjar, 1996). Untuk mendapatkan sampel penelitian yang dapat mewakili kelompok individu


(44)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

yang menjadi anggota populasi, peneliti menggunakan cara-cara/teknik tertentu untuk memilihnya (Hadjar, 1996). Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan Simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dianggap homogen dan dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada didalam populasi tersebut. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode undian, dimana setiap anggota populasi diberi nomor dari 1 sampai 517, kemudian dilakukan pengundian untuk mendapatkan sampel sesuai dengan jumlah yang diinginkan (Santoso dan Tjiptono, 2002).

3. Jumlah Sampel Penelitian

Pada penelitian ini akan diambil sampel sebanyak 205 orang. Pengambilan jumlah sampel mengacu pada tabel Nomogram Herry King yang melakukan perhitungan ukuran sampel yang didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh mempunyai kepercayaan 95% (Sugiyono, 2007).

D. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi. Skala psikologi adalah suatu prosedur pengambilan data yang mengungkapkan konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu (Azwar, 2004). Skala psikologi yang digunakan didalam penelitian ini adalah Skala Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis.


(45)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Prokrastinasi Akademis yang disusun oleh peneliti berdasarkan indikator prokrastinasi yang dikemukakan oleh Ferrari, Johnson dan McCown (dalam Gufron, 2003) yang terdiri dari penundaan dalam memulai menyelesaikan kinerja dalam menghadapi tugas, adanya keterlambatan dalam mengerjakan tugas, adanya kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas dan adanya kecenderungan untuk melakukan aktifitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan.

Model skala yang digunakan adalah penskalaan model likert dengan

menggunakan empat pilihan jawaban yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Untuk aitem yang mendukung, pilihan SS akan mendapatkan skor empat, pilihan S akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan mendapatkan skor dua, dan pilihan STS akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk aitem yang tidak mendukung pilihan SS akan mendapatkan skor satu, pilihan S mendapatkan skor dua, pilihan TS akan mendapatkan skor tiga dan pilihan STS akan mendapatkan skor empat. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka semakin tinggi prokrastinasi akademis.

Tabel 2. Distribusi Aitem-AitemSkala Prokrastinasi Akademis Sebelum Uji Coba

Indikator Pernyataan yang

mendukung

Pernyataan yang tidak mendukung

Total

Penundaan dalam memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi.

1, 8, 16, 26, 30, 46, 55, 58

5, 11, 19, 23, 37, 48, 53

15

Keterlambatan dalam mengerjakan tugas

7, 10, 12, 20, 25, 33, 36, 45

4, 27, 40, 43, 49, 52, 59

15 Kesenjangan waktu antara

rencana dengan kinerja aktual

2, 13, 18, 29, 38, 42, 50, 54

9, 15, 21, 32, 34, 47, 56


(46)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

dalam mengerjakan tugas

Kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang

dipandang lebih mendatangkan hiburan dan

kesenangan

6, 14, 17, 22, 35, 39, 44, 60

3, 24, 28, 31, 41, 51, 57

15

Total 32 28 60

2. Skala Kecurangan Akademis

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kecurangan Akademis yang disusun berdasarkan bentuk-bentuk kecurangan akademis yang dikemukakan oleh Hendricks (2004) yang terdiri dari penggunaan catatan pada saat ujian, menyalin jawaban orang lain ketika ujian, menggunakan metode-metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujiankan, menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut, membantu orang lain untuk berlaku curang, berlaku curang dengan berbagai cara, menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengaku sebagai pekerjaan sendiri, memalsukan daftar pustaka, melakukan kerja sama dengan pengajar untuk menyelesaikan tugas individu, menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka, membeli karya ilmiah dari orang lain dan menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas.

Model skala yang digunakan adalah penskalaan model likert dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu: Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang


(47)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

(KD) dan Tidak Pernah (TP). Untuk aitem yang mendukung, pilihan SL akan mendapatkan skor empat, pilihan SR akan mendapatkan skor tiga, pilihan KD akan mendapatkan skor dua, dan pilihan TP akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk aitem yang tidak mendukung pilihan SL akan mendapatkan skor satu, pilihan SR mendapatkan skor dua, pilihan KD akan mendapatkan skor tiga dan pilihan TP akan mendapatkan skor empat. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka semakin tinggi kecurangan akademis.

Tabel 3.Distribusi AitemSkala Kecurangan Akademis Sebelum Uji Coba

Indikator Pernyataan yang

mendukung

Pernyataan yang tidak mendukung

Total

Penggunaan catatan pada saat ujian

1, 25, 50 13, 38 5

Menyalin jawaban orang lain ketika ujian

14, 39, 51 2, 26 5

Menggunakan metode-metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujiankan

3, 27, 40 15, 28 5

Menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut

16, 29, 41 4, 52 5

Membantu orang lain untuk berlaku curang

5, 42, 53 17, 30 5

Berlaku curang dengan berbagai cara

18, 31, 54 6, 43 5

Menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengaku sebagai pekerjaan sendiri

7, 44, 55 19, 32 5

Memalsukan daftar pustaka 20, 33, 56 8, 45 5

Melakukan kerja sama dengan pengajar untuk menyelesaikan tugas individu

9, 46, 57 21, 34 5

Menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka

7, 44, 55 19, 32 5


(48)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

orang lain

Menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas.

24, 37, 49 12, 60 5

Total 36 24 60

E. VALIDITAS, RELIABILITAS DAN UJI DAYA BEDA AITEM

1. Validitas Alat Ukur

Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat (Azwar 2004).

Validitas skala prokrastinasi dan kecurangan akademis dalam penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity). Validitas isi digunakan untuk melihat sejauhmana aitem-aitem dalam skala mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (Azwar, 2004). Pengujian validitas ini tidak melalui analisa statistika melainkan menggunakan analisis rasional yang dalam penelitian ini peneliti meminta pendapat profesional (profesional judgement). Pendapat profesional yang dimaksud adalah dosen pembimbing dalam penelitian ini.

2. Reliabilitas dan Uji Daya Beda Aitem

Reliabilitas alat ukur menunjuk pada sejauhmana inkonsistensi hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama atau diukur dengan alat yang sama pada kondisi yang berbeda (Suryabrata, 2004).


(49)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan Single trial administration,

yaitu tes akan disajikan hanya satu kali pada sekelompok individu sebagai subjek, pendekatan ini mempunyai nilai praktis dan efisiensi yang tinggi (Azwar, 2004). Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha Cronbach yang akan menghasilkan reliabilitas dari skala prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis. Pada umumnya, reliabilitas telah dianggap memuaskan bila koefisiennya mencapai minimal rxx = 0.900

(Azwar, 2004).Pengolahan data tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan program

SPSS version 16.0 for Windows.

Selain melihat reliabilitas alat ukur, pada penelitian ini juga dilakukan prosedur seleksi aitem dengan cara menguji karakteristik masing-masing aitem yang menjadi bagian tes yang bersangkutan. Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat kualitas tidak boleh diikutkan menjadi bagian tes (Azwar,2004). Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh penyusunnya.

Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total (rix) yang

dikenal dengan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan rix≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi

minimal 0.30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Namun, apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0.30 (Azwar, 2004).


(50)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

F. HASIL UJI COBA

Uji coba skala prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dilakukan terhadap 247 mahasiswa USU.

1. Hasil Uji Coba Skala Prokrastinasi

Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 16.0 for Windows, kemudian nilai corrected item total correlation yang diperoleh dari analisis reliabilitas memiliki harga kritik rix≥

0.275. Jumlah aitem yang diujicobakan adalah 60 aitem diperoleh 42 aitem yang sahih dan 18 yang gugur. Kemudian 42 aitem tersebut di analisa kembali dan hasilnya 42 aitem tersebut memiliki harga kritik rix≥ 0.275 dengan kisaran koefisien korelasi rix = 0.294

sampai dengan rix = 0.639 dan koefisien reliabilitas rxx sebesar 0.920. Distribusi aitem

yang sahih dari skala prokrastinasi akademis dapat dilihat pada tabel 4 berikut.

Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Setelah Uji Coba

Indikator Pernyataan yang

mendukung Pernyataan yang tidak mendukung Total Penundaan dalam memulai maupun menyelesaikan kerja.

30, 46, 55, 58 5, 11, 19, 23, 37, 48, 53

11 Keterlambatan dalam

mengerjakan tugas

20, 25, 36, 45 27 5

Kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas

2, 13, 18, 29, 38, 42, 50, 54

15, 21, 34, 47, 56 13

Kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih

6, 14, 17, 22, 35, 39, 44, 60


(51)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

mendatangkan hiburan dan kesenangan

Total 24 18 42

Sebelum skala digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu aitem disusun kembali.

Tabel 5. Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Untuk Penelitian

Indikator Pernyataan yang

mendukung Pernyataan yang tidak mendukung Total Penundaan dalam memulai maupun menyelesaikan tugas

20, 31, 38, 41 2, 4, 10, 14, 24, 33, 36 11

Keterlambatan dalam mengerjakan tugas

11, 16, 23, 30 17 5

Kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas

1, 5, 9, 19, 25, 28, 34, 37

7, 12, 21, 32, 39 13

Kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan

3, 6, 8, 13, 22, 26, 29, 42

15, 18, 27, 35, 40 13

Total 24 18 42

2. Hasil uji coba skala kecurangan akademis

Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 16.0 for Windows, kemudian nilai corrected item total correlation yang diperoleh dari analisis reliabilitas yang memiliki harga kritik rix≥ 0.275. Jumlah aitem yang diujicobakan adalah 60 aitem dan dari 60 aitem diperoleh

49 aitem yang sahih dan 11 aitem yang gugur. Dari 49 aitem yang sahih tersebut dianalisa kembali dan hasilnya 48 yang sahih dan 1 yang gugur. Kemudian 48 aitem yang sahih


(52)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

tersebut dianalisa kembali dan hasilnya 48 aitem tersebut memiliki harga kritik rix diatas

0.275. Selanjutnya 48 aitem inilah yang akan digunakan dalam penelitian, dengan kisaran koefisien korelasi rix = 0.277 sampai dengan rix = 0.665 dan koefisien reliabilitas rxx

sebesar 0.924. Distribusi aitem yang sahih dari skala prokrastinasi akademis dapat dilihat pada tabel 6 berikut.

Tabel 6. Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Setelah Uji Coba

Indikator Pernyataan yang

mendukung

Pernyataan yang tidak mendukung

Total

Penggunaan catatan pada saat ujian

1, 50 13, 38 4

Menyalin jawaban orang lain ketika ujian

14, 39, 51 2 4

Menggunakan metode tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujiankan

3, 40 15 3

Menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut

16, 41 4, 52 5

Membantu orang lain untuk berlaku curang

- 17 1

Berlaku curang dengan berbagai cara

18, 31, 54 6, 43 5

Menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan

mengaku sebagai pekerjaan sendiri

7, 44, 55 19, 32 5

Memalsukan daftar pustaka

20, 33, 56 8, 45 5

Melakukan kerja sama dengan pengajar

9, 46, 57 34 4

Menyalin beberapa kalimat (termasuk dari

internet) tanpa memasukkan

keterangannya kedalam daftar pustaka


(53)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Membeli karya ilmiah 11, 36, 59 23, 48 5

Menggunakan alasan

palsu untuk memperpanjang

pengumpulan tugas.

24, 37, 49 - 3

Total 30 18 48

Sebelum skala digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu aitem disusun kembali.

Tabel 7. Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Untuk Penelitian

Indikator Pernyataan yang

mendukung

Pernyataan yang tidak mendukung

Total

Penggunaan catatan pada saat ujian

1, 40 11, 29 4

Menyalin jawaban orang lain ketika ujian

12, 17, 41 2 4

Menggunakan metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujiankan

3, 31 13 3

Menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut

14, 32 4, 42 5

Membantu orang lain berlaku curang

- 15 1

Berlaku curang dengan berbagai cara

16, 22, 43 5, 33 5

Menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengaku sebagai pekerjaan sendiri

6, 34, 44 23, 30 5

Memalsukan daftar pustaka 18, 24, 25 7, 35 5

Melakukan kerja sama

dengan pengajar dalam menyelesaikan tugas

8, 36, 46 25 4

Menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka


(54)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Membeli karya ilmiah 10, 27, 48 20, 38 5

Menggunakan alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas.

21, 28, 39 - 3

Total 30 18 48

G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data.

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti memiliki langkah-langkah yang dilakukan, yaitu: a. Proses melengkapi latar belakang permasalahan penelitian

Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara dengan salah satu pengajar dan salah satu mahasiswa di Fakultas Psikologi USU untuk mendapatkan informasi tentang prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis yang terjadi di Fakultas Psikologi USU. Wawancara dengan salah satu mahasiswa dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2008 dan wawancara dengan salah satu pengajar dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2008

b. Pembuatan alat ukur

Pada tahap ini peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Membuat alat ukur yang terdiri dari Skala Prokrastinasi Akademis yang disusun berdasarkan teori Ferrari, Johnson dan McCown (dalam Gufron, 2003) dan Skala Kecurangan Akademis yang dibuat berdasarkan teori Hendricks (2004)


(55)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

2) Untuk skala prokrastinasi akademis peneliti membuat 60 aitem dan skala kecurangan akademis sebanyak 60 aitem

3) Setelah kedua skala selesai dibuat, maka aitem-aitem yang telah dibuat akan ditelaah dengan analisis rasional oleh profesional judgement

4) Setelah aitem-aitem ditelaah oleh profesional judgement, Skala Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis dibuat dalam bentuk buku yang terdiri dari empat alternatif jawaban, disamping pernyataan telah disediakan tempat untuk menjawab sehingga memudahkan subjek dalam memberikan jawaban.

c. Mencari informasi

1) Pada tahap ini peneliti mencari informasi tentang jumlah mahasiswa Fakultas Psikologi USU di bagian administrasi pendidikan Fakultas Psikologi USU untuk penentuan sampel. Jumlah mahasiswa Fakultas Psikologi yang masih aktif dalam perkuliahan adalah sebanyak 517 orang. Dari jumlah mahasiswa tersebut kemudian ditentukan sampel penelitian dengan menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 205 orang mahasiswa

2) Setelah mengetahui jumlah mahasiswa Fakultas Psikologi USU dan menentukan sampel penelitian, peneliti mencari informasi tentang peluang untuk melakukan penelitian pada mahasiswa Psikologi

d. Uji coba alat ukur

Sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya, maka peneliti melakukan uji coba alat ukur yang sudah disusun. Pada tahap uji coba alat ukur ini, peneliti tidak mendatangi satu fakultas tetapi membagikan alat ukur kepada mahasiswa dari


(56)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

beberapa fakultas di USU yang meliputi: Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Uji coba alat ukur dilakukan dari tanggal 16 Januari sampai 24 Januari 2009 kepada 260 orang, namun yang diisi lengkap hanya 247 orang.

e. Revisi alat ukur

Pada tahap ini peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur, peneliti menguji reliabilitas Skala Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis dengan menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dari program SPSS versi 16.0 for windows.

Pengujian reliabilitas ini dilakukan pada tanggal 25 Januari 2009.

2) Setelah diketahui aitem-aitem yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya, peneliti mengambil aitem-aitem tersebut untuk dijadikan Skala Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis yang disusun dalam bentuk buku. Skala inilah yang digunakan peneliti dalam mengambil data untuk penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan

Setelah peneliti melakukan uji coba, merevisi alat ukur dan telah menyusun kembali aitem-aitem yang diterima pada saat uji coba, maka peneliti mengambil data penelitian dengan menyebarkan Skala Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis yang telah direvisi kepada mahasiswa Fakultas Psikologi USU yang sudah dipilih untuk menjadi sampel penelitian, yaitu sebanyak 205 orang. Tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 Januari-10 Februari 2009. Pada tahap penyebaran skala ini peneliti mendapatkan bantuan dari beberapa mahasiswa untuk menyebarkan skala kepada mahasiswa yang menjadi sampel penelitian. Pada tahap


(1)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Berdasarkan Usia

Descriptives

Kecurangan Akademis

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

18 tahun 23 78.2174 15.63782 3.26071 71.4551 84.9797 52.00 104.00 19 tahun 46 78.4348 16.18868 2.38689 73.6273 83.2422 51.00 118.00 20 tahun 35 75.4571 17.07138 2.88559 69.5929 81.3214 48.00 119.00 21 tahun 50 74.1200 13.18416 1.86452 70.3731 77.8669 52.00 104.00 22 tahun 32 77.7812 16.56801 2.92884 71.8078 83.7547 48.00 119.00 23 tahun 16 85.0000 12.77498 3.19374 78.1927 91.8073 64.00 106.00 24 tahun 3 75.0000 8.71780 5.03322 53.3438 96.6562 65.00 81.00 Total 205 77.2098 15.40021 1.07560 75.0890 79.3305 48.00 119.00

ANOVA

Kecurangan Akademis

Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 1673.329 6 278.888 1.182 .317 Within Groups 46708.652 198 235.902


(2)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU berdasarkan IPK

Descriptives

kecurangan akademis

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

2.00-2.75 75 79.1867 15.40682 1.77903 75.6419 82.7315 51.00 119.00 2.76-3.50 118 75.7373 15.32800 1.41106 72.9428 78.5318 48.00 119.00 >3.50 12 79.3333 15.73839 4.54328 69.3336 89.3330 56.00 118.00 Total 205 77.2098 15.40021 1.07560 75.0890 79.3305 48.00 119.00

ANOVA

kecurangan akademis

Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 603.071 2 301.536 1.275 .282 Within Groups 47778.909 202 236.529


(3)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

LAMPIRAN E

1.

Contoh Aitem Skala Prokrastinasi

Akademis

2.

Contoh Aitem Skala Kecurangan Akademis

3.

Surat Izin Pengambilan Data


(4)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

CONTOH AITEM SKALA PROKRASTINASI AKADEMIS

NO PERNYATAAN

1 Saya lebih suka mendengarkan mp3 atau radio dengan menggunakan headset daripada mendengarkan dosen berceramah

SS S TS STS

2 Saya merasa kesulitan untuk mengumpulkan makalah sesuai batas waktu

SS S TS STS

3 Bagian tugas kelompok yang diberikan kepada saya akan saya selesaikan secepatnya

SS S TS STS

4 Saya lebih memilih bermain game di komputer daripada mengetik makalah

SS S TS STS

5 Saya memilih menonton acara televisi yang saya sukai daripada membaca materi untuk kuis

SS S TS STS

6 Saya membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan rangkuman dibandingkan teman-teman saya

SS S TS STS

7 Saya menyicil dalam mempelajari materi perkuliahan SS S TS STS 8 Saya akan mencari materi perkuliahan terlebih dahulu

sebelum membuka situs-situs yang menarik

SS S TS STS

9 Saya mengerjakan makalah pada saat-saat terakhir pengumpulannya

SS S TS STS


(5)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

daripada mengerjakan makalah

CONTOH AITEM SKALA KECURANGAN AKADEMIS

NO PERNYATAAN

1 Saya meminta teman saya untuk memberikan jawabannya kepada saya pada saat ujian

SL SR KD TP

2 saya menyalin beberapa kalimat dari buku tanpa

memasukkan keterangannya didalam daftar pustaka

SL SR KD TP

3 Saya mengaku sakit kepada pengajar ketika saya tidak bias mengumpulkan tugas tepat waktu

SL SR KD TP

4 Saya melirik lembar jawaban teman saya ketika ujian SL SR KD TP 5 Saya menghindari tugas kelompok dan membiarkan anggota

kelompok lain mengerjakannya

SL SR KD TP

6 Saya memasukkan beberapa bagian dari makalah teman saya kedalam makalah yang saya akui sebagai pekerjaan saya sendiri

SL SR KD TP

7 Saya membuat catatan kecil dan menempatkannya ditempat alat tulis atau tempat lain yang tersembunyi pada saat ujian

SL SR KD TP

8 Saya menolak permintaan teman saya untuk

menandatangani daftar kehadirannya pada kelas yang tidak ia hadiri

SL SR KD TP

9 Saya membayar orang lain untuk mencaritahu soal apa yang akan diujiankan nanti

SL SR KD TP

10 Saya membeli karya ilmiah yang dijual di internet dan mengakuinya sebagai pekerjaan saya sendiri

SL SR KD TP


(6)

Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.

USU Repository © 2009

tidak mengemukakan teori yang saya gunakan

12 Saya meminta pengajar untuk tidak memberikan tugas khusus kepada saya


Dokumen yang terkait

Gambaran E-Readiness Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 44 156

Pola Pemanfaatan Internet Oleh Mahasiswa Program Magister llmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

0 23 77

Pengaruh self-efficacy dan kecemasan akademis terhadap self-regulated dan learning mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta

8 30 138

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PROKRASTINASI DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Prokrastinasi Dalam Penyusunan Skripsi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PROKRASTINASI DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Prokrastinasi Dalam Penyusunan Skripsi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 18

DINAMIKA PSIKOLOGIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIS PADA SISWA Dinamika Psikologis Perilaku Kecurangan Akademis Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 12

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Psychological Well Being dengan Prestasi Akademis pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana

0 1 3

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN MAHASISWA DENGA

0 0 14