Pustakawan Persepsi Siswa Tentang Keberadaan Perpustakaan SMP Negeri 1 Tanjung Morawa

Erna Wati : Persepsi Siswa Tentang Keberadaan Perpustakaan Smp Negeri 1 Tanjung Morawa, 2009. USU Repository © 2009 fasilitas yang tersedia di perpustakaan yang dikunjunginya sebagai cara memperoleh informasi yang dibutuhkannya.

2.7 Pustakawan

Agar dapat memberikan layanan yang baik sesuai dengan fungsinya, perpustakaan memerlukan tenaga yang memadai baik dari jumlah dan kualitas yang harus dimilikinya. Jumlah dan kualitas dari tenaga pustakawan yang bekerja di lingkungan perpustakaan sangat bergantung dari jenis perpustakaan serta cakupan tugas yang harus dilaksanakannya. Hilal 1996 : 8 menjelaskan bahwa, jumlah pengelola petugas perpustakaan sekolah setiap 150-250 siswa 1 orang petugaspengelola perpustakaan sekolah. SMP tipe A 1200-1400 murid , jumlah petugas : 5- 6 orang. SMP tipe B 800-900 murid, jumlah petugas 4-5 orang.. SMP tipe C 400-480 murid , jumlah petugas 3-4 orang. SMP tipe D 250-280 , jumlah petugas 2-3 orang. Selain pendapat diatas Darmono 2007 : 255 menambahkan bahwa, dengan demikian kualifikasi tenaga untuk masing-masing jenis perpustakaan tentunya berbeda. Pada umumnya pustakwan di lingkungan perpustakaan sekolah ruang linbgkupnya dari S-1 pertpustakaan, Diploma IIIII bidang perpustakaan, atau S-1 bidang umum di tambah dengan pelatihan ilmu perpustakaan dengfan alokasi jam latihan yang memadai. Senada dengan itu pula Sulistyo-Basuki 1993 : 8 menjelaskan Pustakwan adalah orang yang memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha pemberian layanan kepada masyarakat sesuai dengan misi yang diemban oleh induknya berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi atau informasi yang diperolehnya melalui pendidikan. Berdasarkan uraian pendapat di atas adalah bahwa tenaga perpustakaan bukan lagi tenaga yang hanya mengurusi buku-buku atau koleksi perpustakaan semata melainkan perannya telah menjadi patner guru sebagai fasilisator proses pemebelajaran siswa. Oleh karena itu guyru pustakwan juga mengembangkan jaringan bukan saja terhadap akses informasi keluar sekolah, melainkan juga terus menerus mengembangkan Profesionalisme sebagai pekerja informasi. Untuk itulah seorang pustakawan haruslah memiliki kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang ditetapkan dalam melaksanakan tugasnya. Karena kompetensi bagi pustakawan adalah standar minimal kemampuan dan keahlian yang harus dipenuhi dalam melakukan semua Erna Wati : Persepsi Siswa Tentang Keberadaan Perpustakaan Smp Negeri 1 Tanjung Morawa, 2009. USU Repository © 2009 kegiatan kepustakawanan dan berorientasi pada hasil yang memuaskan bagi lembaga dan juga bagi warga sekolah yang dilayaninya. Darmono 2007 : 261 menjelaskan : ada lima jenis kompetensi yang harus dimiliki pustakawan yaitu motif, ciri, konsep siri, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi pengetahuan dan keterampilan secara relative tampak di permukaan. Konsep diri dan motif tidak tampak tetapi cenderung tersembunyi dan melekat dalam kepribadian seseorang. Adapun cirri-ciri kompetensi adalah : a. Motif, adalah hal yang selalu dipikirkan atau diinginkan seseorang yang dapat mendorong dan melahirkan suatu kegiatan b. Ciri-ciri, yang dimaksud disini adalah cirri-ciri yang nampak dan tanggapan yang ajek konstan yang dimiliki terhadap sebuah keadaan atau situasi c. Konsep diri, adalah sikap atau nilai atau ciri-ciri dari seseorang d. Pengetahuan, adalah informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang khusus. e. Keterampilan, adalah kemampuan untuk melaksanakan kegiatan fisik atau mental tertentu. Berdasarkan uraian di atas bahwa Kompetensi sangat penting bagi perorangan maupun bagi organisasi dalam mencapai keberhasilan. Dengan demikian standar kompetensi perpustakaan sekolah adalah suatu pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan dan disepakati bersama dalam penugasan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi seorang tenaga perpustakaan sekolah. Selain itu seorang pustakawan juga harus memiliki keterampilan, prilaku dan nilai yang menjadikan pustakawan dapat bekerja secara efektif, menjadi komunikator yang baik, selalu meningkatkan pengetahuan, dapat memperlihatkan nilai lebihnya serta dapat bertahan terhadap perubahan dan perkembangan dalam dunia kerja. Pustakawan Indonesia yang ideal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Aspek professional Pustakwan Indonesia berpendidikan formal ilmu perpustakaan. Perpustakaan juga dituntut gemar membaca, terampil, kreatif, cerdas, tanggap, berwawasan luas, berorientasi ke depan mampu menyerap ilmu lain, objektif beorientasi pada data generalis di satu sisi, tetapi memerlukan disiplin ilmu tertentu di pihak lain, berwawasan lingkungan, menaati etika profesi pustakawanan, dan mampu melaksanakan penelitian serta penyuluhan. 2. Aspek Kepribadian dan prilaku Erna Wati : Persepsi Siswa Tentang Keberadaan Perpustakaan Smp Negeri 1 Tanjung Morawa, 2009. USU Repository © 2009 Pustakawan Indonesia harus bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral pancasila, mempunyai tanggung jawab social dan kesetiakawanan, memiliki etos kerja yang tinggi, mandiri, loyalitas tinggi terhadap profesi, luwes, komunikatif dan bersikap suka melayani, ramah, dan simpatik, terbuka terhadap kritik dan saran, salau siaga dan tanggap terhadap kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi, berdisiplin tinggi, dan menjunjung tinggi etika pustakawan Indonesia Harahap, 1998 : 4 . Bersamaan dengan itu pula sesuai buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 1992 : 94 menyatakan bahwa sayart yang dibutuhkan bagi pustakawan adalah : 1. Ramah dan menarik sehingga pengunjung betah di perpustakaan 2. Aktif dan selalu membantu memenuhi kebutuhan pengunjung 3. Selalu menambah pengetahuan agar lebih mudah dalam memberikan layanan. 4. kreatif dan dinamis dengan selalu mencari uapaya untuk memberikan layanan. 5. Dapat melakukan penelitian sederhana untuk meningkatkan layanan misalnya meneliti buku-buku yang disukai pengunjung dan lain-lain. 6. Dapat mengantisipasi kebutuhan dan keinginan pengunjung terhadap bahan pustaka 7. Dapat melakukan berbagai metode layanan seperti cara bercerita, mengoperasikan proyektor film, slide, filmstrip dan lain-lain. 8. Bekerjasama sesama petugas layanan sehingga bagian layanan semakin menarik bagi pengunjung perpustakaan umum.dapat mengembangkan teknik layanan dengan saling belajar dan saling tukar pengalaman sesame petugas layanan. 9. Dapat mengembangkan tehnik layanan dengan saling belajar dan saling tukar pengalaman sesama petugas layanan 10. Dapat melakukan kerjasama antar perpustakaan, khususnya antar petugas bagian layanan. Berdasarkan uraian pendapat diatas bahwapustakwan merupakan salah satu factor yang mempengaruhi pengguna berkunjung ke perpustakaan. Pustakawan tidak hanya memiliki kompetensi di bidang perpustakaan tetapi juga harus berpenampilan menarik sehingga siswa sebagai pengguna senantiasa berkunjung dan merasa betah di perpustakaan. Erna Wati : Persepsi Siswa Tentang Keberadaan Perpustakaan Smp Negeri 1 Tanjung Morawa, 2009. USU Repository © 2009 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian