ANALISIS PEMANFAATAN MAJELIS DZIKIR SBY

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah adalah aktualisasi salah satu fungsi kodrati seorang muslim, yakni fungsi kerisalahan, yaitu berupa proses pengkondisian agar seseorang atau masyarakat mengetahui, memahami, mengimani dan mengamalkan Islam sebagai ajaran dan pandangan hidup. Dengan kata lain dakwah pada hakikatnya adalah suatu upaya untuk mengubah suatu keadaan menjadi keadaan yang lain yang lebih baik menurut tolok ukur ajaran Islam. 1 Dakwah juga merupakan aktifitas yang begitu lekat dengan kehidupan kaum muslim. Begitu dekatnya sehingga hampir seluruh lapisan masyarakat terlibat di dalamnya. Dakwah juga merupakan kewajiban bagi seluruh manusia, yaitu mengajak ke jalan yang ma’ruf dan mencegah dari segala kemungkaran. Sebab hakikat dakwah adalah membina umat manusia serta menyelamatkan mereka dari kesengsaraan dunia dan akhirat. 2 Banyak sekali tempat-tempat yang bisa dijadikan wadah dalam berdakwah. Salah satunya seperti majelis dzikir, yang pada dasarnya sebagai upaya untuk mengenal dan mengimani Allah SWT, sehingga merasa bahwa diri selalu diawasi serta mendorong untuk selalu berbuat kebajikan dan 1 Konsep Dasar Dan Teknik Retorika, artikel ini diakses pada 4 November 2010 13:15 dari http:dankfsugiana.wordpress.com20081230konsep-dasar-dan-teknik-retorika 2 Muhammad Ahmad Al Dawi, Buku Pintar Para Da’i. Surabaya: Dua Ilmu, 1995, cet ke-2, h. 30. menjauhkan dari perbuatan tercela. 3 Zikir berarti mengingat dan menyebut asma Allah. Ingat adalah gerak hati sedangkan sebut adalah gerak lisan. Zikir yang baik adalah zikir hati yang ditangkap oleh akal dan diucapkan oleh lisan yang kemudian dibuktikan dengan ketaqwaan melalui amal nyata di dunia. Zikir merupakan ketaatan seorang hamba kepada Allah karena zikir adalah perintahnya. Zikir yang terdiri dari zikir lisan ucapan, zikir Qalbu merasa kehadiran Allah, zikir „Aql kemampuan menangkap bahasa Allah di balik setiap gerak alam ini dan terakhir adalah zikir amal taqwa. Karena dari kegiatan zikir itu diharapkan adanya kesadaran untuk selalu bersama Allah disetiap melakukan aktivitas terbaik dan esensi dari zikir sebenarnya adalah ketaqwaan terhadap Allah SWT, karena zikir merupakan perintah Allah SWT. “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah dengan menyebut nama Allah, dzikir yang sebanyak- banyaknya”. QS. Al-Ahzaab: 41 Sabda Rasulullah SAW, yang terjemahannya sebagai berikut: “Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id r.a, mereka menyaksikan bahwa Rasulullah bersabda: Tidaklah duduk suatu kaum sambil berdzikir kepada Allah, kecuali para malaikat akan mengerumuni mereka, dan mereka akan dinaungi rahmat, dan akan diturunkan keatas mereka ketenangan jiwa, dan Allah SWT membangga-banggakan mereka dide pan majelisnya” HR. Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Muslim, Tarmidzi, Ibnu Majah dan Baihaqi. 4 3 Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Doa dan wirid, Bogor: PT. Pustaka Imam Asy- Syafi’i, 2003 Cet. Ke-3, hal.42 4 Maulana Muhammad Zakariyya, Fadhilah A’mal, Bandung: Pustaka Ramadhan, 2001, hal.124