di antaranya, Sudi Silalahi, Kurdi Musthofa, dan putra bungsunya Edhie Baskoro Yudhoyono Ibas.
Saat ini, majelis dzikir ini sudah menyebar di berbagai pelosok Nusantara. Bahkan, saat SBY berkunjung ke suatu daerah, sekelompok orang yang
mengatasnamakan dari Majelis Dzikir SBY sambil mengenakan seragam khusus dari Majelis Dzikir SBY.
55
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Majelis dzikir SBY Nurussalam pada dasarnya adalah majelis dzikir yang seperti mana mestinya. Melaksanakan kegiatan dzikir, berdoa kepada Allah
untuk segala ketenangan hati, jiwa dan ketenangan lahiriyah seperti ketenangan dalam hidup beragama, bernegara dan bermasyarakat.
Akan tetapi, karena Majelis Dzikir SBY Nurussalam ini dibina dan didirikan oleh seorang politisi maka secara tidak langsung majelis dzikir ini
membantu kegiatan politik Sang pendiri majelis dzikir tersebut. Walaupun dari anggota-
anggota majelis dzikir tersebut mengatakan “bahwa kami tidak dijadikan kepentingan dalam kegiatan politik SBY. Tapi hanya membantu
kesuksesan dari pembina dan pendiri majelis dzikir kami”.
1
Maka, pemanfaatan sebuah Majelis Dzikir SBY Nurussalam dalam kegiatan politik ini terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan, semua
keanggotaannya, fasilitas maupun sarana yang dipakai bersumber dari pendukung kegiatan politik SBY dan yang memiliki kepentingan terhadap
politik SBY. Lalu kekurangan Majelis Dzikir SBY Nurussalam ditengah- tengah
masyarakat saat
ini, khususnya
masyarakat awam
sangat meggelisahkan. karena mereka masih berfikir bahwa majelis dzikir SBY
memiliki keterkaitan dengan kegiatan politik. Padahal jika dilihat dari manfaat dzikir yang sebenarnya. Majelis Dzikir SBY Nurussalam sangat bermanfaat
1
Wawancara penulis kepada sekjend Majelis Dzikir SBY Nurussalam, pada 10 januari 2011.
dalam kehidupan masyarakat, khususnya dalam kehudupan bermasyarakat dan lain sebagainya.
Adapun cara memanfaatkan majelis dzikir tersebut salah satunya pada tahun 2004, ketika SBY pertama kali mencalonkan sebagai presiden. Kegiatan
Majelis Dzikir ini semakin intens dan rutin dilaksanakan.
B. Saran
1. Jangan memanfaatkan sebuah majelis dzikir dalam kegiatan politik. Karena
bisa jadi mengubah makna atau tujuan dari majelis dzikir itu sendiri. 2.
Majelis Dzikir adalah majelis atau tempat yang suci, maka sebaiknya jadikan majelis dzikir ini murni tempat membersihkan diri. Jangan dijadikan
sebuah kepentingan yang hanya mencari sebuah kekuasaan dunia semata. 3.
Semoga majelis dzikir SBY ini, memang benar-benar tidak memiliki kepentingan khusus dalam kegiatan politik.
DAFTAR PUSTAKA
Buku: al Dawi, Muhammad Ahmad,
Buku Pintar Para Da’i. Surabaya: Dua Ilmu, 1995. Hasan,
Farid Nu’man. Seuntai Bunga Rampai POLITIK Islam, Depok: Tauhid Media Center, 2009.
Heryanto, Gun Gun. Komunikasi Politik Di Era Industri Citra. Jakarta: PT Lasswell Visitama, 2010.
_________________. Handout Perkuliahan Matakuliah Komunikasi Politik. Ibn Manzhur, Lisan al-
‘Arab. Beirut: Dar al-Shadir, 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada
media Group, 2006. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1999. Muhtadi, Asep Saeful. Komunikasi Politik INDONESIA. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008. Nimmo, Dan. KOMUNIKASI POLITIK Komunikator, Pesan, dan Media.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005. Pfau, michael Roxanne Parrot. Persuasive commication Campaign.
Massachussets: Allyn and Bacon, 1993. al-Qardhawi,Yusuf. Pedoman Bernegara dalam Perspektif Islam. Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar,1999. Rachman, A. Sistem Politik Indonesia. Tangerang: Pusat Pengembangan Bahan
Ajar, Universitas Mercu Buana. Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007. Ruslan,Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2002. West, Richard Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika, 2008.