Sejarah Majelis Dzikir SBY Nurussalam
kali ini saat SBY menjadi Presiden diadakannya kegiatan dzikir di lingkungan Istana. Kegiatan ini dan aktivitas dari pada majelis dzikir ini tujuannya tidak
lain untuk menuju kepada kebersamaan, memperkokoh ukhiwah islamiyah, mengajak umat untuk saling bahu-membahu, saling asah, saling asih, saling
asuh, dalam rangka menegakkan LILLAHI KALIMATILLAH. Kemudian sejalan dengan kegiatan majelis dzikir ini, ternyata
mendapatkan sambutan bukan hanya di lingkungan JABODETABEK saja, tapi daerah pun menyambut dengan penuh gembira dan rasa syukur. Artinya
“Gayung Bersambut”. Maka di bentuklah kepengurusan-kepengurusan Majelis Dzikir ini di tingkat Provinsi. Akhirnya pada saat ini sudah hampir seluruh
Provinsi terbentuk Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam. B.
Struktur Kepengurusan Majelis Dzikir SBY Nurussalam
Setelah diberi nama “Nurussalam” yang artinya sebagai “Cahaya keselamatan”. Maka resmilah dibentuk Yayasan majelis Dzikir SBY
Nurussalam itu dengan ketua dewan pembina Dr. H. Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan diawali beberapa pengurus seperti dewan pengawas, dewan
pembina Hatta Rajasa dan Sudi Silalahi, kemudian pengawasnya Habib Abdurrahman dan Brigjen Kurdi Mustofa, lalu terbentuklah kepengurusan dari
Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam. Kehadiran Habib Abdurrahman Muhammad Al-Habsyi di Majelis Dzikir
SBY Nurussalam, awalnya diundang H. Haris Thahir di cikeas. Saat itu bertepatan dengan pemilu legislatif, dan jamaah yang hadir hanya puluhan
orang. Sejak saat itu Habib Abdurrahman Muhammad Al-Habsyi tak bisa dilepaskan dari majelis ini. Bahkan, pada tanggal 24 oktober 2004, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono mengundang secara khusus untuk membacakan surat Maulid Simtuddurar Untaian Mutiara. Hal ini juga sebagai pelunasan
janji presiden kepada Habib Abdurrahman Muhammad Al-Habsyi. Ketika itulah Habib Abdurrahman Muhammad Al-Habsyi ditunjuk sebagai Imam dan
Pembina dalam Majelis Dzikir SBY Nurussalam. Sedangkan di mata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sosok dari
ketua umum majelis dzikir SBY Nurussalam yaitu H. Harris Thahir bukanlah orang baru. H. Harris Thahir yang asli betawi ini sudah kenal SBY sejak masih
berpangkat Mayor. Selama di Majelis Dzikir SBY Nurussalam, H. Harris Thahir tidak pernah tampil menonjolkan diri. Beliau lebih banyak berada di
belakang layar. Dari sebagian kerabat terdekatnya juga mengakui, bahwa H. Harris Thahir adalah sosok sederhana dan rajin beribadah.
Namun untuk struktur kepengurusan dari Majelis Dzikir SBY Nurussalam secara lengkap adalah seperti di bawah ini:
Pembina : DR H. Susilo Bambang Yudhoyono MA
Pengawas : Drs H. Kurdi Mustofa MM Habib Abdul Rahman M Al Habsyi
Ketua : H. Harris Thahir
Sekretaris : H. Edhie Baskoro Yudhoyono H. M Utun Tarunajaya
Bendahara : H. Aziz Mochdar H. Hartanto Edhie Wibowo
Kepala Sekretariat : H. M Utun Tarunajaya
Imam Dzikir: Habib Abdul Rahman M Al Habsyi Habib Ali bin Abdul Rahman Al Habsyi
Ustad Usman Syarif Sangaji Seksi Sosial: H. Yayat Priyatna
H. Muhammad Andi Seksi Humas: H. Dedi Afriadi SE
Kompol Heri Guritno Koordinator
Umum : Habib MH Al Kaff
KH. Abdul Wahid H. Effen Rochendi
H. Abbas Hilmi H. Ahmad Kosasih
Habib Ahmad Al Aidit Pelaksana Harian
Kepala Sekretariat : H. M Utun Tarunajaya
Staf Sekretariat: Heri Cahyadi Achmad Rifa’i
Wawan Kusnanda Mikrus Henrindra