Konseptualisasi kelompok kepentingan interest group dalam politik
Majelis Dzikir SBY Nurussalam, H. Harris Thahir, yang sudah kenal SBY sejak menjabat sebagai Danrem di Yogya.
8
Melalui yayasan tersebut, para pendukung SBY merangkul komunitas Betawi, dengan mengangkat Imam Masjid Kwitang, Habib Abdul Rahman al-
Habsyi sebagai pengawas yayasan, mendampingi Brigjen Kurdi Mustofa, mantan anggota tim kampanye SBY dalam Pilpres 2004.
Majelis dzikir yang bermarkas di Tebet Timur, Jakarta, memang salah satu komponen pendukung SBY sejak Pilpres 2004. Sebelum Pemilu 2004,
majelis ini tiap Kamis malam melafalkan doa-doa di pendopo Puri Cikeas. Dzikir rutin itu hijrah ke Masjid Baiturrahim di kompleks Istana Negara sejak
Desember 2004, setelah SBY terpilih jadi Presiden. Sejak saat itu, berdzikir bersama SBY di Masjid Baiturrahim di malam Tahun Baru dijadikan
kebiasaan. Malam Tahun Baru 2008, antara 3.000 sampai 4.000 jemaah Majelis Dzikir SBY Nurussalam berdzikir bersama SBY.
9
Kegiatan yayasan ini tidak terbatas pada penyelenggaraan dzikir bersama SBY di masjid istana. Majelis dzikir yang punya cabang di hampir seluruh
provinsi dan sering menggelar dzikir bersama ke berbagai kota, juga menerbitkan majalah dan buku.
10
Kegiatan ini menghubungkan pendukung SBY dengan MUI, sebab wakil pemimpin umum Majalah Dzikir adalah Ustadz
H. Mohammad Hidayat, khatib anggota Dewan Syariah Nasional MUI Pusat.
11
Penerbitan, bukanlah kegiatan yayasan ini yang paling banyak menghabiskan
dana. Yang
lebih banyak
menyedot dana
adalah
8
Makalah untuk Diskusi Kelompok KrisPro di Jakarta, 29 Mei 2009, artikel diakes pada 17 maret 2011 dari
www.majalahdzikie.com
9
Ibid.
10
Ibid.
11
Ibid.
pemberangkatan ibadah umrah untuk ulama. Sampai September 2008, yayasan ini telah lima kali memberangkatkan rombongan umroh sekitar 50 orang.
Dalam „kloter’ kelima termasuk beberapa ulama karismatik, seperti Jafar Umar Thalib, mantan panglima Lasykar Jihad, dan KH Nurul Arifin, mantan
Panglima Lasykar Berani Mati pendukung Gus Dur.
12
Pemberangkatan ibadah umroh ratusan orang ulama itu membuktikan bahwa kegiatan yayasan tersebut bisa dikatakan sebagai wahana mobilisasi
dukungan para ulama bagi kepresidenan SBY, apalagi dengan melihat bagaimana ulama-ulama militan seperti Jafar Umar Thalib dan Nurul Arifin
juga disponsori oleh Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam. Bisa jadi dana yang didapat juga dari pembiayaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
sebagai semi politisinya. Walaupun ketika semua itu dipertanyakan sebagai mobilisasi dukungan
kepada SBY dan dana yang keluar untuk pemberangkatan umroh oleh ketua umum Majelis Dzikir SBY Nurussalam yaitu H. Haris Thahir beliau hanya bisa
mengatakan, semua pemberangkatan ibadah umroh bagi ulama-ulama itu dari dana pribadinya, dan “tidak ada pembiayaan dari Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono ”
.
13
Padahal jika ditelaah lebih dalam dan secara logika, tidak ada keuntungan untuk sang ketua umum Majelis Dzikir SBY Nurussalam tersebut
dalam penggalangan dana pemberangkatan umroh para ulama. Sebenarnya jawaban yang lebih masuk akal dapat dilihat dari siapa yang
diangkat menjadi bendahara yayasan ini, yakni Aziz Mochdar. Mitra Bambang Trihatmojo ini menguasai 30 saham PT Asriland, sementara Bambang dan
12
Ibid.
13
Ibid.
Halimah menguasai 70 saham. Investment vehicle Bambang Trihatmojo ini menguasai 10 saham PT Global Mediacom, yang memiliki saham stasiun
televisi RCTI, TPI, Global TV dan perusahaan TV cable Indovision.
14
Seorang itu, adik Aziz, Mochsin Mochdar, adalah adik ipar BJ Habibie, yang bersama isterinya, Siti Rahayu Fatimah alias Yayuk Habibie, menguasai
Citra Harapan Group. Kelompok ini meliputi 14 perusahaan, yang ikut dibesarkan oleh proyek-proyek yang dulu dikuasai oleh BJ Habibie.
15
Bendahara Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam yang kedua, Hartanto Edhie Wibowo, adalah anggota keluarga besar SBY yang sudah
terjun ke dunia bisnis, di samping Gatot Mudiantoro Suwondo, Direktur Utama BNI, yang juga adik kandung Ny. Ani Yudhoyono.
16
Hartanto Edhie Wibowo, yang juga Ketua Departemen BUMN DPP Partai Demokrat ini tercantum sebagai Komisaris Utama PT Power Telecom.
Sedangkan Komisaris Independen perusahaan ini adalah pakar telematika KRMT Roy Suryo Notodiprodjo, yang Ketua Departemen Kominfo DPP Partai
Demokrat. Sedangkan di jajaran direksi ada adik kandung Menteri Sekneg M. Hatta Rajasa, yakni Achmad Hafisz Tohir. Perusahaan milik keluarga
Tjokrosaputro, pemilik Batik Keris, Solo, di tahun 2007 menandatangani kontrak 20 tahun dengan PT Kereta Api, untuk memasang jaringan
telekomunikasi fibre optic sepanjang jaringan rel PT KA.
17
Selain adanya pemberangkatan umroh untuk para ulama yang disponsori
oleh yayasan tersebut. Pemanfaatan dari sebuah majelis dzikir SBY
14
Ibid.
15
Ibid.
16
Ibid.
17
Ibid.
Nurussalam dapat dibuktikan ketika SBY terpilih lagi untuk menjadi Presiden RI pada tahun 2009. Akan tetapi dalam sebuah politik yang mengandung arti
siapa memperoleh apa, kapan, dan bagaimana, pembagian nilai-nilai oleh yang berwenang, kekuasaan dan pemegang kekuasaan, pengaruh, tindakan yang
diarahkan untuk mempertahankan dan atau memperluas tindakan lainnya.
18
Maka ada strategi untuk melakukan hal-hal yang dimaksud dalam politik tersebut. Salah satunya adalah berkampanye.
Sedangkan kampanye tersebut adalah suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu
tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan.
19
Namun menurut Rosady Ruslan, kampanye merupakan kegiatan komunikasi antara komunikator pembawa pesan kepada komunikan
khalayak penerima pesan yang dilaksanakan secara intensif, kreatif, persuasif dan memotivasi khalayak untuk tujuan tertentu dalam jangka waktu ditetapkan,
terencana baik serta konsisten.
20
Secara umum ada beberapa hal yang dapat digunakan dalam berkampanye, salah satunya menggunakan interaksi simbolis, yang artinya
pengoperan simbol-simbol atau lambang komunikasi yang mempunyai makna tertentu dalam berkampanye. Lambang komunikasi itu sendiri biasanya
berbentuk bahasa, baik tulisan maupun lisan, tanda sign, gambar-gambar, isyarat tertentu yang telah dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat
18
Dan Nimmo, Komunikasi Politik Komunikator, Pesan, dan Media, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005 cet. Ke-6 hal, 8
19
Pfau, michael Roxanne Parrot. Persuasive commication Campaign. Massachussets: Allyn and Bacon, 1993.
20
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, edisi revisi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, cet. 3, h. 101
menarik perhatian sekaligus berpengaruh terhadap pesan yang disampaikan dan pada akhirnya akan menimbulkan efek atau hasil sesuai dengan yang telah
direncanakan oleh komunikator.
21
Akan tetapi berhubung dalam penelitian ini tidak membahas permasalahan suatu kampanye secara mendalam, maka maksud pengertian
kampanye tersebut sebagai penjelas untuk menerangkan sistematis dari sebuah pemanfaatan majelis dzikir dalam politik dan menunjukan adanya suatu unsur
komunikasi politik dalam Majelis Dzikir SBY Nurussalam. b.
Performa Politis Majelis Dzikir SBY Nurussalam jika dilihat dari visi yang dibangun
memang terlihat dengan kegiatan-kegiatan yang berunsurkan islami, walaupun didalam majelis dzikir tesebut terdapat nama bapak Presiden RI baca:SBY
maka tidak akan menjadi masalah bila banyak orang, apalagi masyarakat pada umumnya yang berfikir dan berpendapat bahwa dengan adanya majelis dzikir
SBY Nurussalam sebagai mobilisasi politik SBY.
22
Sekjen dari majelis dzikir SBY Nurussalam juga tidak akan menyalahkan dan memungkiri jika masyarakat berpendapat seperti itu.
23
Karena memang pada kenyataannya banyak hal-hal yang dapat dibuktikan ketika akan
diadakannya sebuah kampanye dari sang pembina majelis dzikir SBY Nurussalam yang saat itu mencalonkan sebagai Presiden RI tahun 2009 kepada
masyarakat.
21
Ibid.
22
Wawancara Pribadi dengan Heri Cahyadi.
23
Ibid.
Adapun hal yang dilakukan sebelum waktu masa datangnya kampanye dari sang pembina majelis dzikir terhadap anggota ataupun jamaah majelis
dzikir itu sendiri, salah satunya seperti: Adanya pemberian seragam majelis dzikir SBY Nurussalam kepada pengurus, anggota ataupun jamaahnya. Dalam
seragam tersebut juga terdapat logo majelis dzikir SBY dengan tulisan nama SBY yang sangat jelas dan besar. Akan tetapi, seragam bagi laki-laki berbentuk
baju koko sedangkan bagi wanita berbentuk kerudung atau bergo, dan semuanya berwarna putih yang sedikit berkontras biru dibagian seragam laki-
laki. Dengan adanya sedikit warna biru tersebut juga sangat berpengaruh, sebagai tanda dari lambang bendera politik sang pembina majelis dzikir.
24
Namun sebagai lembaga organisasi yang terorganisir dalam sebuah Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam, maka organisasi ini membantu
menjalankan sebuah kekuasaan atau kontrol dalam membentuk anggota- anggota atau kader-kader majelis dzikir SBY Nurussalam agar tetap berjalan
dalam visi organisasinya atau visi dari majelis dzikir SBY Nurussalam. Walaupun sebenarnya misi majelis dzikir SBY Nurussalam juga sangat
berdampak dengan visi dari majelis dzikir tersebut yaitu menciptakan, membina dan menjaga situasi dan kondisi yang aman, tenang, melalui ibadah
dan akhlakul karimah. Akan tetapi jika kita telaah lebih dalam lagi dari misi majelis dzikir
tersebut sangat berkaitan dengan misi politik. Pertama, menciptakan bermaksud untuk membentuk suatu dukungan dari masyarakat yang telah
terorganisasi dalam sebuah majelis dzikir. Kedua, membina masyarakat dengan
24
Ibid.
Islam, baik akidah maupun syariah, termasuk di dalamnya akhlakul karimah. Inilah wujud dari pengkaderan sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah
saw. Pembinaan masyarakat itu bisa dilakukan dengan halaqah, pengajian umum, seminar, diskusi, kajian tematik; pelajaran tafsir, hadis, fikih, dan
sebagainya, kontak kepada para tokoh, dan lain-lain. Pembinaan ini dikaitkan dengan realitas yang dihadapi sehari-hari oleh masyarakat dan terkait dengan
peristiwa yang tengah terjadi. Misalnya, ketika rame-rame kenaikan BBM dibahas pandangan Islam tentang air, padang gembalaanhutan, dan energi
sebagai milik umum; saat ada peristiwa pemboman dibahas haramnya hukum membunuh orang tanpa dosa dan menimbulkan ketakutan pada orang banyak
ditambah dengan ada apa di balik isu terorisme itu, dan lain-lain. Dengan cara seperti itu, umat akan memahami ayat dan hadis; jiwanya bersih penuh
keimanan dan jauh dari kekufuran serta kemunafikan, meningkat taraf berpikir dan kepekaan politiknya, serta siap hidup mulia mati bahagia.
25
Ketiga, menjaga situasi dan kondisi yang aman, tenang. Sebagai pemimpin pasti
mengharapkan anggota ataupun rakyatnya untuk bisa bersikap dan berprilaku sopan agar terjaga situasi-situasi yang dapat merugikan masyarakat itu sendiri,
khususnya bagi masa kepemimpinan saat itu. Maka terjadilah kegiatan dzikir bersama yang bertujuan sebagai ketenangan untuk menkondisikan keamanan
rakyat atau masyarakat dalam hidup yang aman. Jadi walaupun memang dasarnya majelis dzikir SBY Nurussalam ini adalah suatu organisasi
masyarakat yang bertujuan untuk masyarakat, tapi ada suatu kepentingan
25
Taqqarrub bisa lewat kegiatan politik, artikel ini diakses pada 12 Maret 2011dari http:hizbut-tahrir.or.id20090924taqarrub-bisa-lewat-kegiatan-politik
politik tersendiri bagi sang pembina majelis dzikir tersebut. Salah satunya sebagai menarik suara saat pemilu 2009.
c. Performa Enkulturasi
Dalam performa komunikasi ini sangat merujuk pada pengetahuan dan keahlian untuk dapat menjadi anggota organisasi yang mampu berkontribusi.
Organisasi atau majelis dzikir ini walaupun dibina langsung oleh sang Presiden RI, tapi tetap tidak meninggalkan visi dari majelis dzikir SBY Nurussalam
yang telah dibuat yaitu berdoa, berdzikir dan syiar agama untuk umat dan bangsa. Majelis dzikir SBY Nurussalam dalam rutinitasnya hanya mengajak
kegiatan dzikir bersama yang sering diadakan di lingkungan istana negara setiap awal bulan, sedangkan pada minggu kedua dan ketiga di kediaman sang
pembina atau bapak SBY sendiri. Di dalam dzikir itu biasanya dipimpin oleh Habib Abdul Rahman M Al-Habsyi atau Habib Ali bin Abdul Rahman Al-
Habsyi. Lahfaz atau bacaan yang menjadi rutinitas dalam majelis dzikir ini adalah
pembacaan surat Yasin, Tahlil, serta Asmaul Husna. Majelis Dzikir ini juga menyediakan buku panduan dzikir dan doa yang dikhususkan untuk para
anggota ataupun jamaah majelis dzikir SBY Nurussalam dan tidak diperjual belikan. Pembacaan itu semua diikuti oleh para jamaah yang hadir.
Berhubungan dengan performa enkulturasi, majelis dzikir SBY juga mampu memberikan pengetahuan baru dalam masalah kehidupan maupun
dalam hal politik. Performa pengetahuan dalam kehidupan dan politik bisa dikaitkan dengan masalah pembahasan saat sang pembina majelis dzikir SBY
Nurussalam atau presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terkena masalah fitnah. Contohnya seperti artikel dibawah ini:
SBY Bahas Fitnah dengan Majelis Zikir Laporan: Antara
Sabtu, 12 Desember 2009 | 20:43 WITA Bogor, Tribun - - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu
Negara bersilaturahmi dengan keluarga besar Majelis Dzikir Nurussalam dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1431 H di Padepokan H Harris Thahir,
Jalan Raya Sukabumi, Rancamaya, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 1212 sore.
Acara yang dihadiri sedikitnya 1.000 anggota Majelis Dzikir Nurussalam itu bertema Hindarkan fitnah, tebarkan benih-benih kebaikan di antara anak
bangsa. Mari kita bersatu membangun negeri dengan akhlak mulia. Presiden Yudhoyono yang sore itu mengenakan kemeja koko berwarna putih
dengan didampingi oleh putra bungsunya Edhie Baskoro, langsung melaksanakan salat Tahyatul Masjid begitu memasuki masjid.
Acara yang berlangsung lebih kurang dua jam itu diawali dengan pembacaan Qisoh Maulid dan siraman rohani oleh KH M Hidayat. Dalam siraman
rohaninya Hidayat mengatakan bahwa orang-orang yang mudah memfitnah tidak akan bisa mencium bau surga. Ia menegaskan bahwa mencari kebenaran
tidak perlu dilakukan melalui fitnah. Ia kemudian mengatakan tiga hal yang harus dilakukan seseorang jika ingin
dosa fitnahnya diampuni. Pertama, yang memfitnah harus datang ke kerumunan orang tempat ia
menyebarkan fitnah dan memberikan klarifikasi. Kedua, orang yang memfitnah harus datang kepada korban yang difitnah dan meminta maaf. Ketiga, bertobat
kepada Allah dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan fitnah. Memfitnah itu artinya sama seperti memakan daging saudara sendiri, katanya.
Sementara itu Presiden Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina Mejelis Dzikir Nurussalam, membuka sambutannya dengan menceritakan sejarah
singkat pembentukan Majelis Dzikir Nurussalam di Cikeas pada tahun 2004, serta makna nama dari Nurussalam.
Lima tahun sejak berdirinya Majelis Dzikir telah menjalankan ibadah dan peran yang baik untuk mengajak umat berdzikir, membimbing umat menuju
jalan yang benar, dan yang terus mendampingi saya selaku kepala negara di dalam memimpin bangsa dan negara, membangun hari esok yang lebih baik,
katanya. Pada kesempatan itu Presiden juga mengajak seluruh anggota Majelis Dzikir
untuk menghindarkan fitnah, melainkan harus terus mampu menebar benih-
benih kebaikan di antara anak bangsa dan bersatu membangun negeri dengan akhlak mulia.
Saya setuju, jangan main-main dengan fitnah, kebohongan dan berita dusta...karena luar biasa azab yang akan diterimakan kepada mereka kecuali
mereka bertobat, katanya. Melalui forum itu, Presiden juga menyeru semua pihak untuk menjalani
kehidupan tanpa kekerasan yang jauh dari akhlak dan tata krama. Berpolitik pun tidak boleh menjalankan politik kekerasan, kotor, yang tidak
bersih ... bukan politik yang mulia. Politik Islami yang ingin sama-sama kita tegakkan, katanya.
Turut mendampingi Kepala Negara antara lain Ketua Majelis Dzikir SBY Nurussalam Harris Thahir, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menko
Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri ESDM Darwin S Saleh, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Negara Koperasi
dan UKM Syarief Hassan, Mendiknas M Nuh dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso.
26
Dari artikel di atas, bahwa jelas adanya performa enkulturasi yang disampaikan oleh sang pembina khususnya kepada anggota majelis dzikir SBY
Nurussalam dan umumnya kepada jamaah yang hadir saat itu. Bahwa dalam artikel tersebut, sang pembina menyampaikan pembahasan mengenai
kehidupan yaitu melarang fitnah, lalu mengajak untuk selalu menebarkan benih-benih kebaikan serta bersama membangun bangsa dan negara dengan
akhlak yang mulia. Selain itu juga, membahas tentang berdirinya majelis dzikir serta sedikit mengajarkan berpolitik yang baik.