Pasar Politik Konsep Marketing Politik

Secara umum, para calon menghadapi lima pasar yang berbeda dalam mengorganisir kampanye politik: 1 Pemilih, yang biasanya memberikan suara di pemilihan umum; 2 aktivis, kelompok kepentingan, dan konstituen yang memegang pengaruh dalam penilaian dan sumbangan seperti tenaga kerja dan bisnis, organisasi hak sipil, hukum dan advokat; 3 Media, bisa membuat kandidat terlihat, bila tidak terlihat, bisa menjaga kandidat dalam bayang-bayang kampanye; 4 organisasi partai, yang ada disebagian besar tetapi tidak semua kabupaten; dan 5 donator dan kontributor keuangan, siapa yang mungkin atau tidak mungkin berada di kabupaten tempat kandidat berada. 54

b. Produk Politik

Menurut Butler and Collins, Pemasaran politik, sebagaimana pemasaran produk barang dan atau jasa pada umumnya memiliki kekhususan produknya yang ditawarkan pada “pasar politik”. Bentuk-bentuk produk politik yang ditawarkan melalui pemasaran politik meliputi 55 :  Platform ideologis partai politik atau calon kandidat berikut ssejumlah proposal kebijakan yang diusungnya  Pemimpin dan para petinggi partai politik yang dicalonkan ke dalam pemilihan umum baik pemilihan umum presiden maupun kepala daerah;  Anggota partai politik secara umum, terutama dalam pemasaran politik menjelang kampanye politik pemilu legislatif. 54 Bruce I Newman, Handbook of Political Marketing, USA, SAGE Publications: 1999, h. 4. 55 Solatun Dulah Sayuti, Komunikasi Pemasaran Politik, Bandung, PT Remaja Rosdakarya: 2014, cet I, h. 14. Produk politik di atas, merupakan komponen penting yang akan ditawarkan di pasar politik. Dalam pemasarannya, produk pollitik harus memiliki keistimewaan agar produk yang ditawarkan menarik minat konsumen. Salah satu implikasi dari berbagai komponen penawaran adalah komponen yang tidak bisa ditawarkan secara terpisah. Situasi ini menyebabkan perdagangan sangat kompleks-pelaku dari biaya dan keuntungan. Bean 1993 menunjukan hasil pemilu di Australia dan Selandia Baru, prkatisi memerlukaan kewaspadaan dengan fitur kontras dari pemilih tertentu. Sebagai contoh, para pemilih di Selandia Baru, memberikan arti penting yang lebih besar untuk citra pemimpin partai dari pada rekan-rekan mereka di Australia. 56

c. Positioning Politik

Positioning dalam marketing didefinisikan sebagai semua aktivitas yang dimaksudkan untuk menanamkan kesan dibenak para konsumen agar mereka bisa membedakan produk dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi bersangkutan dengan produk atau jasa organisasi lain. Dalam positioning, atribut produk dan jasa yang dihasilkan akan direkam dalam bentuk image yang terdapat dalam sistem kognitif konsumen. Dengan demikian konsumen akan dengan mudah mengidentifikasi sekaligus membedakan produk dan jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan produk-produk atau jasa lainnya. Semakin tinggi image yang direkam dalam benak konsumen, semakin mudah pula mereka mengingat image produk dan jasa bersangkutan. Menanamkan dan menempatkan image 56 Bruce I Newman, Handbook of Political Marketing, USA, SAGE Publications: 1999, h. 4.