Produk Politik Marketing Politik Ledia Hanifa Amaliah pada Pemilihan Anggota

pasar unik bagi produk mereka. Jika sebuah produk dianggap sama persis dengan produk lainnya di pasar, konsumen tidak mempunyai alasan untuk membelinya. 6 Dalam memasarkan suatu produk, para pemasaran selalu menampilkan keunggulan dari produk tersebut untuk menarik minat konsumen. Pun halnya dengan produk politik. Namun yang menjadi perbedaan adalah produk politik merupakan produk yang tidak nyata intangible product dan erat kaitannya dengan sistem nilai. Karakteristik tersebut merupakan tantangan tersendiri dalam memasarkan produk politik. Produk utama dari sebuah institusi politik adalah platform partai yang berisikan konsep, identitas ideologi, dan program kerjanya. Selain itu, apa saja yang telah dilakukan partai politik di masa lalu berkontribusi dalam pembentukan sebuah produk politik. Akhirnya, karakteristik atau ciri seorang pemimpin atau kandidat memberikan citra, simbol, dan kredibilitas sebuah produk politik political product. 7 Hal yang dibangun oleh Ledia dan tim suksesnya dalam memasarkan produk politik adalah dengan meyakinkan masyarakat tentang platform partai. PKS yang bernafaskan islam menginspirasi tim sukses Ledia untuk membuat wayang dakwah, suatu seni tradisional Jawa Barat yang dipadukan dengan unsur religi yang menjadi nafas PKS. 6 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta, Erlangga: 2006, h. 61. 7 Firmanzah, Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia: 2007, edisi I, h. 196. Hal berikutnya adalah past record catatan tentang hal-hal yang dilakukan di masa lampau. Sejumlah prestasi, advokasi dan upaya-upaya yang telah Ledia maupun partainya lakukan ditonjolkan untuk membuktikan kinerjanya. Media massa dan media sosial digunakan tim sukses Ledia untuk mempublish informasi tentang kinerja yang telah Ledia lakukan. Menurut Ledia ini sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban publik. Dan tentunya sebagai upaya kampanye politik. 8 Upaya-upaya yang dilakukan Ledia dan tim sukses merupakan rangkaian upaya untuk menciptakan produk politik yang unggul dibandingkan para pesaingnya. Dari upaya-upaya tersebut terbentuklah citra, simbol dan kredibilitas sebuah produk politik.

3. Positioning Politik

Setelah dibuat pemetaan, tim melakukan proses selanjutnya yakni diferensiasi dan positioning. Diferensiasi adalah membuat pembeda antara produk yang kita miliki dengan produk lain. Sedangkan, Positioning adalah pengaturan suatu produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan, relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran. 9 Partai politik harus mampu menempatkan produk politik dan image politik dalam benak masyarakat. Pemilih perlu selalu diingatkan mengenai partai politik atau kandidat terkait. Dalam proses ini yang terpenting adalah menciptakan agar image kandidat atau partai politik ada di mana-mana. Dalam 8 Firmanzah, Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia: 2007, edisi I, h. 241-242. 9 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta, Erlangga: 2006, h. 61. hal ini tidak dilakukan “kejutan-positif, tetapi lebih menekankan kehadiran kandidat dan partai politik di setiap permasalahan dan situasi. Di sini perlu diciptakan kondisi yang menimbulkan dominasi image kandidat atau partai politik. Sehingga image-nya lebih besar dan dominan dibandingkan dengan image pesaing. Inilah yang penting dalam proses penciptaan image dominan. Sebagai hasilnya, pemilih akan mengetahui dengan yakin apakah kandidat atau partai politik bersangkutan selalu hadir di setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Semakin mereka ada di mana-mana, semakin berpotensi pula akan dipilih. 10 Dalam upaya penanaman produk politik dan image politik, maka Ledia dan tim membuat beberapa hal. Pertama, tim menggunakan saluran tatap muka dan saluran media dalam hal ini sosial media untuk menanamkan image kedekatan kepada publik. Kegiatan tatap muka seperti bank sampah, seminar, silaturahim, pelatihan pemadam kebakaran, wayang dakwah, dan lain-lain, Ledia berusaha masuk ke hati masyarakat dengan pendekatan- pendekatan personal. Selain itu Ledia memanfaatkan sosial media untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas. Melalui account facebook Ledia Hanifa Amaliah dan twitter lediahanifa, ia bisa berbagi informasi, motivasi dan berkomunikasi dengan biaya yang murah, cepat serta menembus ruang dan waktu. Ledia masuk ke berbagai lapisan masyarakat, berbagai tempat dan berbagai kondisi sehingga dari pendekatan-pendekatan itu masyarakat akan 10 Firmanzah, Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia: 2007, edisi I, h. 241-242.