62
BAB III Profil Ledia Hanifa Amaliah
A. Pendidikan
Ledia Hanifa Amaliah, putri dari pasangan Meolina Sekar Asih dan Moechsoen gemar melakukan aktivitas kemasyarakatan sejak SMP sekolah
menengah pertama. Guna menyalurkan keinginannya untuk terjun langsung ke masyarakat, maka ia memutuskan untuk bergabung dengan gerakan Pramuka.
1
Kebulatan tekad untuk bergabung dengan gerakan Pramuka telah mendorong Ledia untuk memilih SMP yang memiliki ekstra kulikuler Pramuka bagus.
Berbeda dengan anak-anak pada umumnya yang justru memilih SMP-SMP favorit.
2
Dan benar
saja, keseriusan
Ledia dalam
Pramuka telah
menghantarkannya meraih dua penghargaan. Penghargaan Penggalang Garuda Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Jakarta Pusat pada tahun 1984 dan
Penghargaan Peserta Terbaik Latihan Pengembangan Kepemimpinan Penegak dan Pandega se Kwartir Cabang Jakarta Pusat tahun 1986.
3
Riwayat pendidikan dari kecil hingga S2, Ledia tempuh di Indonesia. Sekolah Dasar Taman Siswa Rawasari menjadi pilihannya untuk menempuh pendidikan
SD dan ia tamatkan pada tahun 1981. Lanjut ketahapan berikutnya, Sekolah Menengah Pertama ia tempuh di SMP Negeri 47 dan lulus tahun 1984. SMA
Islam Al Azhar menjadi pilihannya untuk menempuh pendidikan berikutnya, dan ia lulus tahun 1987. Jenjang pendidikan yang lebih tinggi ia tempuh di Universitas
1
Surat Terbuka Ledia Hanifa Amaliah, Bandung 9 Maret 2014.
2
Wawancara pribadi dengan Ledia Hanifa Amaliah, Bandung 29 Maret 2014.
3
Surat Terbuka Ledia Hanifa Amaliah, Bandung 9 Maret 2014.
Indonesia, S1 Kimia FMIPA UI lulus 1993 dan S2 Psikologi Terapan peminatan Intervensi Sosial FPsikologi UI lulus 2002.
B. Karir Politik
Ledia Hanifa Amaliah yang lahir di Jakarta, 30 April 1969. Sejak kecil sudah menunjukan ketertarikannya pada dunia politik. Ketika duduk di kelas IV SD,
Ledia telah menyelesaikan bacaan autobiografi yang ditulis sang kakek, Rd. H. Hasan Natapermana yang pernah menjabat sebagai anggota Parlemen Pasundan
dan mendapat penghargaan sebagai Tokoh Koperasi Jawa Barat.
4
Terjun ke dunia politik bukanlah tanpa pemikiran panjang. Ada hal-hal yang menjadi pertimbangan Ledia.
“ada banyak hal yang tidak bisa kita lakukan manakala kita tidak terlibat dalam pengambilan kebijakan. Dan pilihannya adalah
terlibat dalam politik. Itulah politik praktis dalam konteks itu, bukan sebagai kekuatan di luar tapi kekuatan di dalam.
” Ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI.
5
Keputusannya untuk bergabung dengan partai politik tak menemui kendala berarti dari keluarga maupun orang terdekatnya. Keluarga mendukung upaya
Ledia bergabung dengan partai politik, meskipun dari keluarganya tidak ada yang terlibat dalam partai politik. Dukungan diberikan keluarga karena keluarganya
memang terbiasa terlibat dalam aktivitas sosial kemasyarakatan. Pilihannya masuk dalam dunia politik merupakan hasil kesepakatan yang
dibangun dirinya dengan dukungan suami.
6
Istri dari Drs. Bachtiar Sunasto, MS Direktur Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri ini pun bersyukur karena
4
Wawancara pribadi dengan Ledia Hanifa Amaliah, Bandung 29 Maret 2014.
5
Wawancara pribadi dengan Ledia Hanifa Amaliah, Bandung 29 Maret 2014.
6
Bobby Reza Satrian, Profil Ledia Hanifa Amaliah, artikel diakses pada 19 Januari 2014 dari
http:m.merdeka.comprofilindonesiaIledia-hanifa-amaliah