Saluran Media Massa Positioning Politik
media tersebut menjadi sarana Ledia untuk mem-positioning-kan dirinya secara lebih luas.
Jika positioning yang dibangun Ledia dan tim sukses melalui saluran tatap muka dianggap lebih tepat karena menyasar secara dekat dan personal ke hati
masyarakat maka positioning melalui media dilakukan untuk menyasar lebih banyak orang, yang mampu menembus ruang dan waktu.
Positioning yang dilakukan melalui media adalah dengan menanamkan kedekatan hubungan dengan media lokal maupun nasional. Upaya tersebut
telah dilakukan sejak lama. Menurut Fera, asisten pribadi Ledia bidang media, “sejak 2009 hingga 2014 sudah nyicil, menjaga hubungan dengan media
dengan cara media gathering selalu setiap reses. Kemudian juga secara rutin kalau ada kasus atau ada isu atau ada satu tanggapan yang perlu kita tanggapi,
kita kirim release. Kemudian juga dengan ibu bawa news letter, pertanggungjawaban publik itu kan tidak hanya dibagi kepada masyarakat
tetapi juga kepada media. ”
26
Apa yang dilakukan Ledia dan tim suksesnya dalam rangka mengokohkan posisi Ledia di mata publik.
“Jadi dengan nyicil seperti itu ya sudah terbangun brand image bu Ledia. Sudah juga terwakili pertanggungjawaban publiknya.
Sudah juga dibangun hubungan kemediaannya. Sehingga boleh dibilang yang dilakukan sebelum kampanye adalah bahan dasar untuk mendorong lebih aktif
saja ketika pemilu .” Jelas Fera.
26
Wawancara pribadi dengan Zirlyfera Jamil asisten pribadi bidang media, Jakarta 16 April 2014
Meskipun media memiliki peranan yang penting dalam kampanyenya namun Ledia tidak pernah memasang iklan di media massa, baik koran, radio
maupun televisi. “saya memanfaatkan media tv itu ketika diminta untuk menjadi misalnya narasumber
” tutur Ledia.
27
Hal senada diungkapkan pula oleh asistennya, “untuk akhir-akhir ini kira- kira tahun terakhir lah ya sampai mendekati hingga mendekati pemilu ibu
justru cukup sering tampil di tv. Bukan karena kita yang minta malah, tapi justru karena permintaan dan undangan dari mereka
.” Ujar Fera. Begitu pula yang terjadi di radio maupun koran. Itu semua undangan atau permintaan dari
pihak medianya.
28
Penempatan image yang dibentuk tim media Ledia telah menghantarkan Ledia pada positioning yang menguntungkan. Menjaga hubungan baik dengan
media yang telah dibangun sejak lama membuat para awak media mengenal sosok Ledia. Para awak media mulai sering meminta Ledia sebagai
narasumber atau menjadikannya influencer referensi komunikasi. inilah brand image yang berhasil dibentuk tim media Ledia.
Adapun untuk sosial media dan online, Ledia mengaku semenjak menjadi anggota DPR RI ia rutin menghidupkan news letter rutin tiap empat bulan
sekali, website, facebook dan twitter.
29
“Sejak awal saya menjadi anggota dewan 2009-2014 saya menghidupkan website, news letter rutin. Artinya ada
tidak adanya kampanye harus melaporkan ke masyarakat. Jadi relatif
27
Wawancara pribadi dengan Ledia Hanifa Amaliah, Bandung 29 Maret 2014
28
Wawancara pribadi dengan Zirlyfera Jamil asisten pribadi bidang media, Jakarta 16 April 2014
29
Wawancara pribadi dengan Ledia Hanifa Amaliah, Bandung 29 Maret 2014
sebetulnya masyarakat juga sudah banyak tahu tentang apa saja kiprah saya. Itu juga salah satu bahan untuk komunikasi dengan masyarakat. Meskipun
anda tidak memilih saya pada saat itu tapi saya sudah melakukan ini ini ini gitu
” jelas Ledia.
30
Marketing politik yang dilakukan melalui media selain untuk menjalin kedekatan dengan berbagai media lokal dan nasional, juga diperuntukan
sebagai bentuk pertanggungjawaban publik terhadap amanah yang dititipkan kepadanya. Di mana ia bisa melaporkan kinerjanya selama menjabat sebagai
anggota DPR RI periode 20014-2019. Image kerja nyata inilah yang digunakan tim media Ledia untuk mem-positioning-kan Ledia.
Terkait dengan pengelolaan media, Ledia menyerahkan pengelolaannya pada tim. Namun, ada pula account yang ia kelola sendiri seperti facebook dan
twitter. “Jadi kalau misalnya media sosial apalagi kayak twitter, twtitter itu
kan beliau Ledia sendiri yang pegang. Jadi karena beliau sendiri yang pegang jadi ya dia ada info, ada kejadian, ada peristiwa, dia langsung
update ”papar Fera. Sedangkan untuk konten dari informasi apapun yang di-
share ke publik maka itu semua telah melewati proses acc dari Ledia.
31
Aktivitas Ledia di media sosial miliknya sangat beragam. Mulai dari menshare informasi dan mensosialisasikan kebijakan terkait posisinya di
komisi VIII, berkampanye saat musim kampanye atau sekedar menyapa followernya di twitter. Selain itu, secara kuantitas, media sosial twitter dan
30
Wawancara pribadi dengan Ledia Hanifa Amaliah, Bandung 29 Maret 2014
31
Wawancara pribadi dengan Zirlyfera Jamil asisten pribadi bidang media, Jakarta 16 April 2014
facebook menjadi media yang paling sering digunakan karena memiliki tingkat updating yang tinggi.
32
Tabel 4 Penampilan Ledia di Radio Lokal dan Nasional masa Pra Kampanye
Mei 2011 - Januari 2013 No
Stasiun Radio Tanggal, Bulan, Tahun
Keterangan 1
Sindo Radio Jakarta
20 April 2012 Narasumber
2 Lita FM Bandung
27 April 2012 Narasumber
3 Radio Dakta
26 Desember 2012 Narasumber
4 Cosmo FM
Bandung Desember 2012
Narasumber
Sumber: data internal tim sukses Ledia Hanifa Amaliah bidang media
Marketing politik yang dibangun Ledia dan tim suksesnya ketika masih menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014. Ledia mengisi acara
dibeberapa radio lokal dan nasional sebagai narasumber. Secara tidak langsung, para pendengar sedang diperkenalkan dengan sosok Ledia dan jika intensitasnya
tinggi maka bisa jadi mulai terbentuk positioning untuk Ledia.
Tabel 5 Artikel Ledia di Harian Nasional masa Pra Kampanye
Juni 2011-Juni 2013 No
Media Tanggal, Bulan, Tahun
Judul Artikel 1
Republika Juni 2011
Crisis Center TKI
2
Pikiran Rakyat Juni 2011
Mengukuhkan Keluarga Indonesia
32
Wawancara pribadi dengan Zirlyfera Jamil asisten pribadi bidang media, Jakarta 16 April 2014
3 Rakyat Merdeka
Desember 2011 Ibu Berdaya yang
Melawan Kemiskinan
4 Republika
April 2012 Perempuan Menuntut
Parpol
5 Republika
21 Juli 2012 Mengatasi Problem
Pekerja Anak
6
Pikiran Rakyat 22 Juli 2012
Mendidik dalam Menghukum
7 Republika
Agustus 2012 Kompetisi di Dunia Halal
8
Republika Oktober 2012
Mengkaji Kemampuan Berhaji
9 Pikiran Rakyat
November 2012 Mengevaluasi
Kemampuan Berhaji
10
Republika April 2013
Membentuk Perempuan Berkualitas
11 Pikiran Rakyat
April 2013 Bersama Mengayomi
Perempuan
12 Republika
April 2013 Revolusi
Penyelenggaraan Haji
13
Republika Juni 2013
Menyongsong Indonesia Bangkit
Sumber: data internal tim sukses Ledia Hanifa Amaliah bidang media Tabel 6
Artikel Ledia Hanifa di Majalah masa Pra Kampanye November 2011 - Desember 2013
No Media
Tanggal, Bulan, Tahun Judul Artikel
1
Majalah Gontor Agustus 2012
Tentang RUU JPH Jaminan Produk Halal
2 Majalah Gontor
April 2013 Tentang RUU KKG
3 Majalah Suara
Hidayatullah April 2013
Tentang RUU JPH Jaminan Produk Halal
4 Majalah Sindo
Weekly Desember 2013
Tentang RUU JPH Jaminan Produk Halal
Sumber: data internal tim sukses Ledia Hanifa Amaliah bidang media
Biasanya Ledia menulis artikel permasalahan di komisi ataupun menanggapi permasalahan yang sedang ramai diperbincangkan. Setelah artikel dibuat, tim
media Ledia mengirimkannya ke media lokal maupun nasional melalui siaran pers. Hal semacam itu memang rutin dilakukan oleh tim media Ledia. Ledia dan
tim berusaha menciptakan image kedekatan dengan media sehingga dengan mudah terbentuk positioning untuk Ledia.
Hubungan yang sudah terjalin sejak lama dengan media menghasilkan dampak baik bagi Ledia.
Menurut Fera, “saya melihatnya tadi karena kita sudah membangun kata saya tadi menyicil brand image dari awal sehingga akhirnya
mereka banyak tahu. Oh bu Ledia ini, itu loh yang komisi VIII. Oh itu kan yang bahan anak, perempuan, agama. Oh berarti kalau ada perlu apa-apa mereka ya ke
sini. Ya jadi akhirnya karena kita sudah membangun itu orang pakai red: memanggil Ledia.”
33
Tabel 7 Penggunaan Media Masa pada Kampanye Terbuka
20 Maret 2014 – April 2014
No Media
Tanggal, Bulan, Tahun Tema
1 Global TV
20 Maret 2014 Debat Kandidat
2 Metro TV
Maret 2014 Pemilu
33
Wawancara pribadi dengan Zirlyfera Jamil asisten pribadi bidang media, Jakarta 16 April 2014
3 TV One
26 Maret 2014 Memahami Jaminan
Sosial Nasional
4
O’channel TV April 2014
Pemilih Pemula
5 Harian Gala
Media Bandung 28 Maret 2014
Sapa Warga dengan Wayang Dakwah
6 MQ FM Bandung
Februari 2014 Narasumber
7
68H Jakarta Maret 2014
Narasumber
Sumber: data internal tim sukses Ledia Hanifa Amaliah bidang media
Memasuki masa kampanye, Ledia lebih sering terlihat tampil di media elektronik. Kehadirannya bukan karena iklan politik yang secara khusus dibuat
oleh Ledia maupun tim sukses tetapi kehadirannya di media elektronik dalam rangka sebagai narasumber yang diundang oleh media.
Akhmad Danial 2009 mengutip pendapat Holtz-Bacha dan Kaid bahwa berita merupakan salah satu strategi marketing politik yang bisa dilakukan secara
gratis, dalam arti memanfaatkan liputan reguler media terhadap kegiatan partai atau kandidat politik. Namun, aktor politik tak bisa memengaruhi kapan, seberapa
panjang, dan bagaimana peristiwa politik itu diliput media. Strategi pemasaran gratis lewat berita politik ini bukan berarti tanpa risiko. Dengan hilangnya
intervensi aktor politik terhadap suatu isi liputan berita, maka boleh jadi, partai poltitik atau sang kandidat dapat tersaandung berita negatif, maka departemen
komunikasi harus dengan cepat menghitung kerusakan potensial yang diakibatkan dari pemberitaan negatif tersebut. Dalam hal ini, partai politik perlu waspada
dengan sirkulasi informasi yang mereka katakan pada media.
34
34
Gun Gun Heryanto dan Shulhan Rumaru, Komunikasi Politik: Sebuah Pengantar, Bogor, Ghalia Indonesia: 2013, cet 1. H. 41.
Gambar 2.1 Sosialisasi Komisi VIII melalui account twitter lediahanifa
Gambar 2.2 Kampanye politik Ledia Hanifa melalui account twitter lediahanifa
Rupanya Ledia dan tim suksesnya benar-benar ingin memanfaatkan media dari segala lini. Pun dengan perkembangan yang tak terbendung dari sosial media.
Kecepatan, ketepatan, harga murah dan beragam keuntungan lainnya menjadi pilihan favorit para aleg maupun caleg untuk melakukan marketing politiknya.
Selain media-media tersebut di atas, Ledia dan tim suksesnya juga membuat spanduk, sticker, banner dan lain sebagainya. Itu sama seperti tahun yang lalu.
Hanya saja kali ini kesadarannya lebih baik. Jadi sticker dicetak tidak terlalu banyak, sedikit saja. Itu dilakukan karna sticker itu akan menjadi sampah yang
mengganggu tembok-tembok orang. Kemudian banner juga tahun ini tidak dipasang di pohon sebagaimana kesadaran umum saat ini. Spanduk juga sedikit
sekali hanya buat 30 buah spanduk. Kampanye politik lewat media lini bawah belowline media hampir
digunakan oleh semua partai politik karena cost yang dikeluarkan tak sebesar anggaran belanja iklan di televisi, radio, dan koran. Selain murah, media lini
bawah lebih bersifat personal sehingga proses propaganda dan persuasif dari partai politik langsung mengenai sasaran individu.
35
Tim sukses Ledia menjadikan kinerja Ledia sebagai caleg incumbent dan keberpihakan Ledia terhadap isu-isu kemasyarakatan sebagai senjata mereka
dalam melakukan marketing politik. Tim berhasil menjadikan kredibilitas dan reputasi sebagai positioning Ledia dalam marketing politik.
Informasi tentang Ledia yang disampaikan oleh media massa telah membuat kesan dibenak khalayak tentang dirinya. Kesan tersebut melahirkan image bagi
Ledia yang tertanam dalam kognitif khalayak. Sehingga khalayak dengan mudah membedakan ciri yang terdapat dalam diri Ledia dengan kandidat yang lain. Hal
itu tentu menguntungkan Ledia sebagai caleg. Karena dengan begitu peluang keterpilihannya kembali sebagai anggota DPR RI semakin terbuka lebar.
Pemetaan media massa sebagai saluran komunikasi politik pada sektor elektronik dan media cetak nasional serta lokal, diantaranya:
35
Gun Gun Heryanto dan Shulhan Rumaru, Komunikasi Politik: Sebuah Pengantar, Bogor, Ghalia Indonesia: 2013, cet 1. H. 42.
Tabel 8 Pemetaan Media Berdasarkan Jenis Media
36
Media Massa Media
Sosial Koran
Majalah Radio
Televisi
Pikiran Rakyat
Sindo Weekly
DAKTA TV One
Facebook
Republika
Gontor Cosmo
Global TV Twitter
Rakyat Merdeka
Suara Hidayatullah
MQ FM Metro TV
Website
Gala Media
Sindo Radio O’Channel
TV News letter
Lita FM 68H Jakarta
Sumber: data internal tim sukses Ledia Hanifa Amaliah bidang media
Tim tidak melakukan pemetaan secara khusus terhadap media-media yang ada apalagi sampai memilah-milahnya. Yang dilakukan tim adalah membaginya ke
dalam dua garis besar yakni media yang concern di daerah pemilihan dan media nasional. Sehingga apabila Ledia ingin menjaga hubungan dengan media maka
tim akan mengarahkannya kepada media yang concern di daerah pemilihan dan media nasional.
Tabel 9 Pemetaan Media berdasarkan Wilayah
Media Elektronik Media Cetak
Nasional Lokal
Nasional Lokal
Global Tv TV One
MQFM Lita FM
Pikiran Rakyat Republika
Gala Media Gontor
36
Zirlyfera Jamil data diolah dari data internal tim sukses bidang media, Ledia Hanifa Amaliah
Metro TV O’Channel
Radio DAKTA Sindo Radio
Radio 68H
Jakarta
Cosmo Radio Rakyat Merdeka
Sindo Weekly Suara
Hidayatullah
Sumber: data internal tim sukses Ledia Hanifa Amaliah bidang media
Tim media Ledia tidak secara khusus melakukan pemetaan terhadap media. Mereka hanya membuat pemetaan secara garis besar yakni media nasional dan
media lokal. Dari media nasional dan lokal, dibagi lagi ke dalam media cetak dan elektronik. Dan seperti itulah pemetaan yang dilakukan oleh tim media Ledia.
Dengan pemetaan media seperti itu, tim media menjadi lebih fokus untuk menjalin hubungan dengan media cetak dan elektronik yang ada di nasional
ataupun lokal.