muslimin tidak dibenarkan sedikit juga untuk mennyia-nyiakan akhlaknya, bahkan tidak boleh memudah-mudahkannya.
31
Aqidah tanpa akhlak bagaikan sebatang pohon yang tidak dijadikan tempat untuk berlindung disaat kepanasan dan tidak pula ada buahnya yang dapat
dipetik. Juga sebaliknya akhlak tanpa aqidah bagaikan bayang-bayang bagi benda, tidak tetap dan selalu bergerak. Oleh karena itu Islam memberikan perhatian
khusus terhadap pendidikan akhlak dalam kaitannya dengan hal ini Rasulullah Saw menegaskan bahwa kesempurnaan iman seseorang terletak pada
kesempurnaan akhlak.
5. Faktor-faktor Pembentuk Akhlak
pada dasarnya, akhlak berkaitan sangat erat dengan nilai-nilai dan norma-norma. Juga, seperti telah dikemukakan, bahwa akhlak terbentuk
melalui proses pembiasaan sehingga karakter yang selaras dengan nilai-nilai yang berlaku dalam suatu lingkungan. Dengan demikian agar karakter ini dapat
diarahkan pada nilai-nilai yang baik dan positif maka perlu diketahui faktor- faktor apa saja yang berperan dalam pembentukan karakter atau akhlak.
Pada dasarnya faktor ini terdiri dari 2 macam yaitu; a.
Faktor dari dalam dirinya. b.
Faktor dari luar dirinya. Kedua faktor di atas dirinci lebih jauh adalah:
a. Faktor dari dalam dirinya
1 Insting atau naluri
Insting adalah karakter yang melekat dalam jiwa seseorang yang dibawanya sejak lahir. Ini yang merupakan faktor pertama yang
memunculkan sikap dan perilaku dalam diri. Para psikolog menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai motivator penggerak yang mendorong
lahirnya tingkah laku. Antara lain naluri bertuhan, naluri makan, naluri bertahan hidup, naluri memiliki pasangan, dll. Seperti yang tertera dalam
Al- Qur’an Q.S Ali-Imron ayat 14.
31
Asmaran As, Op-cit, hal;13
م ة ر ط ق م لا ي طا ق لا و ن ب لا و ءا سّلا ن م تا و ه شلا ُب ح سا ل ل نّي ز ب ذلا ن
د ع للا و ا ي نُدلا ةا ي ْا عا ت م ك ل ذ ث ر ْا و ما ع نأا و ة م و س م لا ل ي ْا و ة ض ف لا و بآ م لا ن س ح
٤١
Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa- apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak,
32
dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik surga
33
. Insting manusia itu merupakan paket yang secara fitrah
2 Kebiasaan
Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi
kebiasaan
34
. Guna membentuk akhlak yang baik, maka perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik pula.
Misalnya, sholat shunnah dhuha, sholat dzuhur berjamaah di sekolah. Seperti program pembelajaran yang diterapkanoleh SMA Fatahilah. Jika hal
itu terus diulangi akhirnya akan menjadi mudah dan terus menjadi kebiasaan yang menyenangkan dan membawa dampak positif bagi diri sendiri.
3 Keturunan
Sedangkan keturunan merupakan perpindahan sifat-sifat tertentu dari orang tua kepada anak. Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan sifat-sifat
asasi orang tuanya. Dalam adat istiadat orang Jawa, apabila ingin mencari calon pasangan sealu dilihat dari segi “bebet, bobot dan bibitnya”.
Begitupun dalam Islam, seperti hadits Rasulullah SAW berikut ini:
32
Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang Termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.
33
Departemen Agama RI, Op. cit., hal. 40.
34
M. Imam Pamungkas, Op-Cit, hal. 28.
: ل ق, م ل س و ي ل ع ها ل ص ّ ِ لا ن ع ع ها ي ض ر ة ر ي ر ِ أ ن ع ت
ك ح
لا م ر أ ة
أ ر ب ع
ل م
لا و ا
ْا س ب
ه و ا
ل م
لا و ا
ل د ي ه
ف ا ظا
ف ر ب ذ
تا ّدلا
ي ن ت ر
ب ت
ي د كا
.
“
Dari Abu Hurairah Rhadiayallahu anhu, dari Nabi Muhammad SAW berkata: seorang wanita dinikahi karena empat hal; karena hartanya, keturunannya,
kecantikannya, dan agamanya. Maka hendahlak kamu pilih wanita yang taat agamanya memahami Islam, niscaya kamu akan beruntung.
” [HR. Al-Bukhari dan Muslim].
Karena dari sanalah akan dilihat generasi baru yang akan dilahirkan dari pasangan tersebut. Seringkali kita temui seorang anak yang mewarisi
salah satu sebagian besar sifat orang tuanya. Mulai dari sifat umum sampai dengan sifat khusus. Bahkan juga warisan secara fisik dan mental. Oleh
karena itu keturunan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan akhlak.
b. Faktor dari luar dirinya
Faktor eksternal dalam hal ini adalah milieu, yaitu segala sesuatu yang berada di luar individu yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung, baik disadari maupun tidak disadari, terhadap pembentukan mental dan karakter. Berikut inilah faktor-faktor eksternal :
1 Lingkungan alam
Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan tingkah laku seseorang. Lingkungan alam dapat
mematangkan pertumbuhan bakat yang dibawanya. Kita dapat melihat perbedaan antara individu yang hidup di lingkungan alam yang tandus,
dengan yang hidup di lingkungan alam yang subur. 2
Rumah tangga atau keluarga Keluarga merupakan salah satu sumber yang memberikan dasar-dasar
ajaran bagi seseorang dan merupakan faktor terpenting dalam pembentukan mentalnya. Sebelum seorang anak bergaul dengan lingkungan sekitarnya,
terlebih dahulu ia menerima pengalaman-pengalaman dari keluarga di
rumah sebagai bekal dalam pergaulannya dengan lingkungan masyarakat sekitar.
3 Lingkungan Sekolahtempat kerja
Lingkungan sekolah atau tempat kerja, merupakan tempat yang paling sering disambangi setelah rumah. Maka, sekolah dan tempat kerja memiliki
pengaruh yang besar dalam penanaman dan perkembangan akhlak seseorang. Peraturan dan tata tertib dalam sekolah juga tempat kerja dapat
menentukan akhlak seseorang nantinya. Sekolah dan tempat kerja dengan disiplin yang ketat cenderung memiliki perilaku disiplin sekalipun di tempat
lain. 4
Penguasa atau pemimpin Dalam masa awal pertumbuhan seorang anak di usia 5-10 tahun,
biasanya sangat suka meniru apa yang dilakukan orang-orang disekitarnya. Anak-anak juga cenderung mengikuti gaya dan perilaku orang-orang yang
mereka idolakan. Semua faktor-faktor tersebut menjadi satu sehingga dapat berperan dalam
pembentukan akhlak yang mulia. Segala tingkah yang dilakukan oleh siswa baik dalam keadaan sadar maupun tidak sadar, berarti itulah yang lebih kuat dan lebih
banyak memberi warna pada mental anak. Jika lebih kuat berada pada ciri-ciri yang terdapat pada akhlak yang mulia maka anak mempunyai akhlak yang mulia
dan sebaliknya. Pernyataan-pernyataan di atas sangat mungkin terjadi, karena pada
dasarnya semua manusia bisa berubah, dalam artian manusia dapat dipengaruhi dan diberdayakan pribadinya oleh sesuatu di dalam maupun di luar dirinya. Oleh
karena itu manusia harus bisa dan mampu untuk menyaring hal-hal baru yang dapat mempengaruhi kepribadiannya.
6. Pengertian Pembinaan
Pembinaan menurut KBBI berasalah dari kata „bina’ yang artinya
membangun, mendirikan, mengupayakan dan mengusahakan. Sedangkan arti dari kata
“pembinaan adalah proses, cara, perbuatan membina negara dsb;