Teknik Analisis data METODOLOGI PENELITIAN

Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.1, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa selalu membaca do’a ketika akan melakukan segala perbuatan yang baik. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 61, kadang 35, pernah 11 dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran siswa untuk membaca do’a ketika akan melakukan segala perbuatan yang baik sudah cukup baik. Tabel 3.2 Ketika selesai sholat, saya senantiasa mendo’akan kedua orang tua. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 67 93 Kadang-kadang 3 4 Pernah 3 4 Tidak Pernah Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.2, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa selalu mendo’akan kedua orang tuanya ketika selesai melaksanakan sholat. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 93, kadang 4, pernah 4 dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran siswa untuk senantias a mendo’akan kedua orang tuanya sudah sangat baik. Tabel 3.3 Setelah selesai sholat, saya senantiasa membaca wirid-wiridan sholat. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 12 17 Kadang-kadang 50 69 Pernah 8 11 Tidak Pernah 2 3 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.3, dapat disimpulkan bahwa hanya ada sebagian siswa saja yang selalu membaca wirid-wiridan setelah selesai melaksanakan sholat. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 17, kadang 69, pernah 11 dan tidak pernah 3. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran siswa untuk membaca wirid-wiridan setelah selesai sholat masih kurang.Dan siswa yang menjawab kadang-kadang, karena siswa selalu dibimbing oleh guru dalam membaca wirid-wiridan setelah melaksanakan sholat zuhur di sekolah. Tabel 3.4 Saya berusaha melaksanakan sholat fardhu lima waktu secara berjama’ah. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 16 22 Kadang-kadang 47 65 Pernah 9 13 Tidak Pernah Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.4, dapat disimpulkan bahwa hanya ada sebagian siswa saja yang selalu berusaha melaksanakan sholat fardhu lima waktu secara berjama’ah. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 22, kadang 65, pernah 13 dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran siswa untuk melaksanakan sholat fardhu secara berjama’ah masih kurang.Dan siswa yang menjawab kadang-kadang, karena ada peraturan yang mewajibkan siswa untuk sholat zuhur secara berjama’ah di sekolah.

Dokumen yang terkait

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 01 MALANG

2 10 19

Peran guru agama islam dalam membentuk akhlakul karimah siswa MTS. Darul Ma;arif

4 53 89

Upaya guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan akhlakul karimah siswa di SD Putra Jaya

0 15 0

Peranan Pembimbing Rohani Islami dalam membina akhlakul karimah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta

2 14 92

Peran Guru Pendidikan Agama Islam Di Era Globalisasi Dalam Membina Akhlak Siswa Di SMAN 47 MODEL Jakarta.

4 72 108

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Akhlak Siswa (Studi Kasus di SMA Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016).

0 14 16

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENERAPKAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MEMBENTUK AKHLAKUL KARIMAH Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menerapkan Metode Role Playing Untuk Membentuk Akhlakul Karimah Pada Siswa SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Tah

0 3 22

“UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhalakul Karimah Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Mojogedang Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 20

PERANAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V DI SDIT FATAHILLAH Peran Keluarga dalam Pendidikan Agama Islam Kelas V di SDIT Fatahillah Sukoharjo.

0 0 15

BAB II LANDASAN TEORI A. Peran Guru Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam - PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA DI SD NEGERI 3 TAMBAHREJO - Raden Intan Repository

0 0 45