rumah sebagai bekal dalam pergaulannya dengan lingkungan masyarakat sekitar.
3 Lingkungan Sekolahtempat kerja
Lingkungan sekolah atau tempat kerja, merupakan tempat yang paling sering disambangi setelah rumah. Maka, sekolah dan tempat kerja memiliki
pengaruh yang besar dalam penanaman dan perkembangan akhlak seseorang. Peraturan dan tata tertib dalam sekolah juga tempat kerja dapat
menentukan akhlak seseorang nantinya. Sekolah dan tempat kerja dengan disiplin yang ketat cenderung memiliki perilaku disiplin sekalipun di tempat
lain. 4
Penguasa atau pemimpin Dalam masa awal pertumbuhan seorang anak di usia 5-10 tahun,
biasanya sangat suka meniru apa yang dilakukan orang-orang disekitarnya. Anak-anak juga cenderung mengikuti gaya dan perilaku orang-orang yang
mereka idolakan. Semua faktor-faktor tersebut menjadi satu sehingga dapat berperan dalam
pembentukan akhlak yang mulia. Segala tingkah yang dilakukan oleh siswa baik dalam keadaan sadar maupun tidak sadar, berarti itulah yang lebih kuat dan lebih
banyak memberi warna pada mental anak. Jika lebih kuat berada pada ciri-ciri yang terdapat pada akhlak yang mulia maka anak mempunyai akhlak yang mulia
dan sebaliknya. Pernyataan-pernyataan di atas sangat mungkin terjadi, karena pada
dasarnya semua manusia bisa berubah, dalam artian manusia dapat dipengaruhi dan diberdayakan pribadinya oleh sesuatu di dalam maupun di luar dirinya. Oleh
karena itu manusia harus bisa dan mampu untuk menyaring hal-hal baru yang dapat mempengaruhi kepribadiannya.
6. Pengertian Pembinaan
Pembinaan menurut KBBI berasalah dari kata „bina’ yang artinya
membangun, mendirikan, mengupayakan dan mengusahakan. Sedangkan arti dari kata
“pembinaan adalah proses, cara, perbuatan membina negara dsb;
pembaharuan, penyempurnaan; usaha, tindakan, dan kegiatan yg dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yg lebih baik
”.
35
Maka dari pernyataan tersebut, penulis menyimpulkan pembinaan adalah suatu proses kegiatan yang disertai usaha untuk perbaikan-perbaikan,
pengembangan dan pertumbuhan suatu hal yang menjadi binaan. Pribadi yang telah dihiasi dengan pembinaan dan pendidikan, memiliki
pengaruh yang sangat luar biasa dalam kehidupan pribadi seseorang khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya. Pribadi seperti ini tidak akan didapatkan
kecuali apabila dia telah dididik dan dibina dari berbagai aspek kehidupan yang dia butuhkan. Dan tidak cukup pembinaan ini didapatkan bersandar pada aspek
lahir dalam diri anak saja, tetapi aspek batin juga merupakan kebutuhan anak yang harus terpenuhi.
7. Pembinaan Akhlak Siswa
Untuk menjadikan seorang anak didik memiliki budi pekerti luhur atau Akhlakul Karimah akhlak mulia diperlukan pembinaan terus-menerus dan
berkesinambungan di sekolah. Untuk mewujudkannya pada diri anak didik tidaklah mudah karena menyangkut kebiasaan hidup. Pembinaan akan berhasil
hanya dengan usaha keras dan penuh kesabaran dari para guru, selain itu harus didukung oleh peran serta dari orang tua murid dan masyarakat. Dalam
pembinaan atau penanaman akhlakul karimah terhadap para siswa di sekolah diperlukan upaya keras dari semua guru secara bersama-sama, secara konsisten
dan berkesinambungan dengan pendekatan yang tepat
36
. Dalam pembinaan ahklak siswa, sekolah bukanlah satu-satunya lembaga
yang mempunyai satu kewajiban untuk membina akhlakul karimah siswa. Karena itu perlu adanya kerja sama antara sekolah dan pihak-pihak lain yang berkaitan
demi tercapainya upaya pembinaan akhlak siswa.
8. Metode Pembinaan Akhlak
Berbicara mengenai masalah pembinaan dan pembentukan akhlak sama dengan berbicara mengenai tujuan pendidikan. Karena banyak sekali dijumpai
35
KBBI, Op.Cit, hal. 146.
36
Nurul Zuriah, Pendidikan Moral Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. Ke-2, hal. 80.