Guru disini menjadi penting apabila keduduannya sebagai pendidik yang sudah selayaknya memiliki perasaan, sikap dan cita-cita yang sesuai dengan
keinginan orang tua anak yang dididik. Orang tua tentunya memiliki cita-cita yang suci dalam mendidik anaknya, sebab pendidikan dari orang tua buat anak-anaknya
adalah “pendidikan murni”. Oleh karena itu cita-cita orang tua itu harus dapat dilanjutkan oleh guru.
Pada dasarnya tugas guru yang paling utama adalah mengajar dan mendidik. Sebagai pengajar dia merupakan medium atau perantara aktif antara
siswa dan ilmu pengetahuan, sedang sebagai pendidik dia merupakan medium aktif antara siswa dan haluanfilsafat negara dan kehidupan masyarakat dengan
segala seginya, dan dalam mengembangkan pribadi siswa serta mendekatkan mereka dengan pengaruh-pengaruh dari luar yang baik dan menjauhkan mereka
dari pengaruh-pengaruh yang buruk. Dengan demikian seorang guru wajib memiliki segala sesuatu yang erat hubungannya dengan bidang tugasnya, yaitu
pengatahuan, sifat-sifat kepribadian, serta kesehatan jasmani dan rohani. Sebagai pengajar guru harus memahami hakikat dan arti mengajar dan
mengetahui teori-teori mengajar serta dapat melaksanakan pengajaran. Dengan mengetahui dan mendalaminya dia akan lebih berhati-hati dalam menjalankan
tugasnya dan
dapat memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang
telah dilakukannya.
3. Kompetensi Guru
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia WJS. Purwadarminta kompetensi berarti kewenangan kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan
sesuatu hal. Pengertian dasar kompetensi yakni kemampuan atau kecakapan. Istilah kompetensi sebenarnya memiliki banyak makna sebagaimana yang
dikemukakan berikut. Kompetensi merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru
yang tampak sangat berarti. Atau juga, kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang
diharapkan.
Adapun kompetensi guru, merupakan kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Dengan
gambaran pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya.
5
Menurut Surya, sebagaimana dikutip dari seminar sehari pada tanggal 6 Mei 2005, Kompetensi guru tersebut meliputi: pertama, kompetensi intelektual,
yaitu berbagai perangkat pengetahuan yang ada dalam diri individu yang diperlukan untuk menunjang berbagai aspek kinerja sebagai guru. Kedua,
kompetensi fisik, yaitu perangkat kemampuan fisik yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas sebagai guru dalam berbagai situasi. Ketiga,
kompetensi pribadi, yaitu perangkat perilaku yang berkaitan dengan kemampuan individu dalam mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri untuk
melakukan transformasi diri, identitas diri, dan pemahaman diri. Kompetensi pribadi meliputi kemampuan-kemampuan dalam memahami diri, mengelola diri,
mengendalikan diri dan menghargai diri. Keempat, kompetensi sosial, yaitu perangkat perilaku tertentu yang merupakan dasar dari pemahaman diri sebagai
bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta tercapainya interaksi sosial secara efektif. Kompetensi sosial meliputi kemampuan interaktif, dan
pemecahan masalah kehidupan sosial. Kelima, kompetensi spiritual, yaitu pamahaman, penghayatan, serta pengamalan kaidah-kaidah keagamaan.
6
Menurut Abdul Mujib dan Mudzakkir, dalam bukunya “Ilmu Pendidikan
Islam”, menyebutkan bahwa, ada tiga kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan akhlakul karimah
siswa, yaitu: a.
Kompetensi Personal-Religius Kemampuan dasar kompetensi yang pertama bagi pendidik adalah
menyangkut kepribadian agamis atau kesalehan pribadi, artinya pada dirinya
5
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, Cet Ke-24, hal 14.
6
Kunandar, Guru Profesional- Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011, Cet. Ke-7, hal. 55-
55-56.