Temuan Penelitian TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

terlebih dahulu. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu 6, kadang 64, pernah 24 dan tidak pernah 7. Dan bagi siswa yang menjawab tidak pernah, dikarenakan siswa lebih memilih untuk jajan daripada untuk sholat sunnah dhuha. Tabel 3.7 Saya berusaha untuk melaksanakan puasa sunnah pada hari senin dan kamis. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 5 7 Kadang-kadang 27 38 Pernah 24 33 Tidak Pernah 16 22 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.7, dapat disimpulkan bahwa hanya ada sebagian siswa saja yang berusaha untuk melaksanakan puasa sunnah pada hari senin dan kamis. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 7, kadang 38, pernah 33 dan tidak pernah 22. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran siswa untuk melaksanakan puasa sunnah pada hari senin dan kamis masih kurang. Tabel 3.8 Saya memakai kaos oblong atau kaos bergambar ketika akan melaksanakan sholat. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 17 24 Kadang-kadang 18 25 Pernah 17 24 Tidak Pernah 20 28 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.8, dapat diambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan siswa banyak yang tidak memakai kaos oblong atau kaos bergambar ketika akan melaksanakan sholat. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 24, kadang 25, pernah 24 dan tidak pernah 28. Hal ini menunjukkan bahwa siswa menjaga etika ketika hendak melaksanakan sholat. Tabel 3.9 Ketika akan melaksanakan sholat, saya memakai pakaian yang bersih dan suci. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 60 83 Kadang-kadang 9 13 Pernah 3 4 Tidak Pernah Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.9, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa selalu memakai pakaian yang bersih dan suci ketika akan melaksanakan sholat. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 83, kadang 13, pernah 4 dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sangat baik dalam menjaga kebersihan pakaian yang akan digunakan untuk sholat. Tabel 3.10 Saat hendak makan dan minum, saya menggunakan tangan kanan. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 69 96 Kadang-kadang 3 4 Pernah Tidak Pernah Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.10, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa selalu menggunakan tangan kanan saat hendak makan dan minum. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 96, kadang 4, pernah 0 dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa etika siswa saat makan dan minum sudah sangat baik. Tabel 3.11 Ketika ada seseorang yang membutuhkan pertolongan, maka saya berusaha untuk menolongnya. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 50 69 Kadang-kadang 12 17 Pernah 10 14 Tidak Pernah Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.11, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa selalu berusaha untuk menolong seseorang yang membutukan pertolongan.Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 69, kadang 17, pernah 14, tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat solidaritas kepada orang lain sudah sangat baik. Tabel 3.12 Ketika ada seseorang meminta pendapat tentang suatu masalah, maka saya berusaha untuk memberikan solusi jalan keluar yang terbaik. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 38 53 Kadang-kadang 18 25 Pernah 15 21 Tidak Pernah 1 1 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.12, dapat diambil kesimpulan bahwa hampir sebagian besar siswa berusaha untuk memberikan solusi jalan keluar yang terbaik ketika ada seseorang meminta pendapat tentang suatu masalah. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 53, kadang 25, pernah 21 dan tidak pernah 1. Hal ini menunjukkan bahwa rasa kepeduliaan siswa kepada orang lain maupun temannya sudah sangat baik. Tabel 3.13 Saya berusaha menyisakan uang jajan dan memberikannya untuk kegiatan shodaqoh. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 11 15 Kadang-kadang 42 58 Pernah 18 25 Tidak Pernah 1 1 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.13, dapat diambil kesimpulan bahwa hampir sebagian besar siswa berusaha menyisakan uang jajan dan memberikannya untuk kegiatan shodaqoh. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 15, kadang 58, pernah 25 dan tidak pernah 1. Hal ini menunjukkan bahwa jiwa sosial siswa sudah sangat baik. Tabel 3.14 Saya berusaha meminta maaf, ketika mempunyai kesalahan terhadap orang lain. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 47 65 Kadang-kadang 18 25 Pernah 7 10 Tidak Pernah Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.14, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa selalu meminta maaf ketika mempunyai kesalahan dengan orang lain. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 65, kadang 25, pernah 10 dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa akhlak siswa terhadap orang lain sudah sangat baik. Tabel 3.15 Dengan hati yang ikhlas, saya memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf kepada saya. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 54 75 Kadang-kadang 14 19 Pernah 4 6 Tidak Pernah Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.15, dapat disimpulkan bahwa dengan hati yang ikhlas siswa selalu memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf kepadanya. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 75, kadang 19, pernah 6 dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa sikap rendah hati siswa yang mau memaafkan kesalahan orang lain sudah sangat baik. Tabel 3.16 Ketika berjanji dengan orang lain, saya berusaha untuk menepati janji tersebut. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 38 53 Kadang-kadang 22 31 Pernah 12 17 Tidak Pernah Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.16, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa selalu berusaha untuk menepati janji, ketika mereka berjanji dengan orang lain. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 53, kadang 31, pernah 17 dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran siswa untuk menepati janji sudah sangat baik. Tabel 3.17 Saya berusaha menasehati teman yang melanggar tata tertib sekolah. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 19 26 Kadang-kadang 34 47 Pernah 16 22 Tidak Pernah 3 4 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.17, dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa berusaha untuk menasehati temannya yang melanggar tata tertib sekolah. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 26, kadang 47, pernah 22 dan tidak pernah 4. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat perhatian siswa kepada temannya sudah cukup baik. Tabel 3.18 Pada jam istirahat sholat zuhur, saya berusaha mengingatkan teman untuk segera pergi ke masjid. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 16 22 Kadang-kadang 39 54 Pernah 13 18 Tidak Pernah 4 6 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.18, dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa berusaha mengingatkan temannya untuk segera pergi ke masjid pada jam istirahat sholat zuhur. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 22, kadang 54, pernah 18 dan tidak pernah 6. Hal ini menunjukkan amar ma’ruf dalam diri siswa sudah mulai tertanam cukup baik. Tabel 3.19 Ketika hendak bertamu ke rumah orang lain, saya tidak lupa mengucapkan salam. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 66 92 Kadang-kadang 4 6 Pernah 2 3 Tidak Pernah Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.19, dapat diambil kesimpulan bahwa hampir seluruh siswa tidak lupa mengucapkan salam terlebih dahulu, ketika hendak bertamu ke rumah orang lain. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 92, kadang 6, pernah 3 dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa sopan santun masih tertanam sangat baik dalam diri siswa. Tabel 3.20 Saat berjumpa dengan teman di jalan, saya lebih mendahulukan mengucapkan salam sebelum sapa. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 23 32 Kadang-kadang 36 50 Pernah 8 11 Tidak Pernah 5 7 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.20, dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa lebih mendahulukan mengucapkan salam sebelum sapa. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 32, kadang 50, pernah 11 dan tidak pernah 7. Hal ini menunjukkan bahwa akhlak siswa dalam bergaul masih cukup baik. Tabel 3.21 Ketika pulang ke rumah, saya tidak lupa mengucapkan salam. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 54 75 Kadang-kadang 12 17 Pernah 4 6 Tidak Pernah 2 3 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.21, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa selalu mengucapkan salam ketika pulang ke rumah. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 75, kadang 17, pernah 6 dan tidak pernah 3. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesopanan sudah mulai tertanam baik dalam diri siswa. Tabel 3.22 Apabila orang lain memberikan undangan kepada saya, maka saya berusaha untuk memenuhi undangannya. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 40 56 Kadang-kadang 21 29 Pernah 11 15 Tidak Pernah Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.22, dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa berusaha memenuhi undangan, apabila orang lain memberikan undangan kepadanya. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 56, kadang 29, pernah 15 dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat solidaritas terhadap orang lain sudah mulai tertanam dalam diri siswa dengan baik. Tabel 3.23 Dengan penuh kesadaran, saya membuang sampah ke tong sampah yang telah disediakan sekolah. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 35 49 Kadang-kadang 26 36 Pernah 11 15 Tidak Pernah Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.23, dapat disimpulkan bahwa dengan penuh kesadaran, hampir seluruh siswa selalu membuang sampah ke tong sampah yang telah disediakan sekolah. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 49, kadang 36, pernah 15 dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah memiliki kepeduliaan terhadap kebersihan lingkungan sangat baik. Tabel 3.24 Ketika melihat kamar mandi yang kotor, saya berusaha untuk membersihkannya. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 12 17 Kadang-kadang 31 43 Pernah 15 21 Tidak Pernah 14 19 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.24, dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa berusaha untuk membersihkan kamar mandi yang kotor. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 17, kadang 43, pernah 21 dan tidak pernah 19. Hal ini menunjukkan bahwa siswa cukup baik dalam menjaga kebersihan di dalam rumah. Tabel 3.25 Dengan penuh keikhlasan, saya berusaha membersihkan halaman rumah saya yang kotor. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 30 42 Kadang-kadang 25 35 Pernah 14 19 Tidak Pernah 3 4 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.25, dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar siswa berusaha untuk membersihkan halaman rumahnya yang kotor. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 42, kadang 35, pernah 19 dan tidak pernah 4.Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan di halaman rumahnya sangat bagus baik. Tabel 3.26 Saya berusaha untuk tidak merusak tanam-tanaman orang lain dan mengambil buahnya. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 34 47 Kadang-kadang 16 22 Pernah 12 17 Tidak Pernah 10 14 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.26, dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa berusaha untuk tidak merusak tanam-tanaman orang lain dan mengambil buahnya. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 47, kadang 22, pernah 17 dan tidak pernah 14. Hal ini menunjukkan bahwa akhlak siswa terhadap lingkungan sekitar sangat baik, meski sebagian kecil ada yang tidak peduli. Tabel 3.27 Saya berusaha menjaga dan merawat keindahan sekolah, dengan tidak mencorat-coret dinding-dinding sekolah. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 48 67 Kadang-kadang 12 17 Pernah 8 11 Tidak Pernah 4 6 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.27, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa selalu berusaha untuk menjaga dan merawat keindahan sekolah, dengan tidak mencorat- coret dinding sekolah. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 67, kadang 17, pernah 11 dan tidak pernah 6. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran siswa dalam menjaga dan merawat keindahan sekolah sudah sangat baik. Tabel 3.28 Ketika berada di luar sekolah, saya berusaha menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah disembarang tempat. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 32 39 Kadang-kadang 27 38 Pernah 12 17 Tidak Pernah 1 1 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.28, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa berusaha untuk menjaga kebersihan ketika berada di luar sekolah dengan tidak membuang sampah disembarang tempat. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 39, kadang 38, pernah 17 dan tidak pernah 1. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan masyarakat cukup baik. Tabel 3.29 Ketika akan berangkat ke sekolah, saya tidak lupa untuk mandi terlebih dahulu. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 69 96 Kadang-kadang 2 3 Pernah Tidak Pernah 1 1 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.29, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa selalu mandi terlebih dahulu ketika akan berangkat ke sekolah. Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 96, kadang 3, pernah 0 dan tidak pernah 1.Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah sangat baik dalam menjaga kebersihan diri sendiri.Adapun siswa yang menjawab tidak pernah, karena ia selalu telat bangun pagi. Tabel 3.30 Saya berusaha menjaga kebersihan pakaian sekolah dengan tidak mencorat- coretnya. Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase Selalu 65 90 Kadang-kadang 3 4 Pernah 3 4 Tidak Pernah 1 1 Jumlah 72 100 Berdasarkan tabel 3.30, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa selalu berusaha untuk menjaga kebersihan pakaian sekolah dengan tidak mencorat- coretnya.Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan selalu sebesar 90, kadang 4, pernah 4 dan tidak pernah 1. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan pakaian sekolah sudah sangat baik.

C. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian

Berdasarkan data keseluruhan yang telah diuraikan pada temuan penelitian di atas, dapat diketahui bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan Akhlak siswa di Sekolah SMA Fatahillah, bahwa Akhlakul Karimah siswa Fatahillah bisa dilihat dari 3 hal utama dalam ruang lingkup akhlak, yang meliputi; Pertama, Akhlak terhadap Allah Swt di SMA Fatahillah cukup baik untuk tingkat umum. Hal ini dapat dilihat dari data yang penulis peroleh bahwa 61 siswa menyatakan selalu dan 11 siswa menyatakan pernah membaca doa ketika akan melakukan segala perbuatan yang baik, 93 menyatakan selalu dan 4 menyatakan pernah mendoakan kedua orang tua ketika selesai sholat, 17 menyatakan selalu dan 11 menyatakan pernah membaca wirid-wiridan setelah selesai sholat, 22 menyatakan selalu dan 13 menyatakan pernah melaksanakan sholat fardhu lima waktu secara berjamaah, 6 menyatakan selalu dan 21 menyatakan pernah mengerjakan sholat sunnah tahajjud, 6 menyatakan selalu dan 24 menyatakan pernah mengerjakan sholat sunnah dhuha, 7 menyatakan selalu dan 33 menyatakan pernah melaksanakan puasa sunnah pada hari senin dan kamis, 24 menyatakan selalu dan 24 menyatakan pernah untuk tidak memakai kaos oblong atau kaos bergambar ketika akan melaksanakan sholat, 83 menyatakan selalu dan 4 menyatakan pernah memakai pakaian yang bersih dan suci, yang terakhir 96 menyatakan selalu menggunakan tangan kanan saat hendak makan dan minum. Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara penulis bersama salah seorang guru PAI, menurut beliau Akhlak terhadap Allah SWT khususnya yang berhubungan dengan Ibadah Mahdhoh seperti sholat sudah cukup baik dilakukan oleh para siswa, meski ada beberapa siswa yang malas dan harus beberapa kali diingatkan untuk sholat. Beliau juga mengemukakan bahwa sholat merupakan ibadah utama yang akhirnya akan men cirikan sikap atau akhlak seseorang, “jika sholatnya bagus, maka baguslah semuanya.” 1 1 Maskuri, Wawancara pribadi dengan kepala sekolah di kantor kepala sekolah SMA Fatahillah, Jakarta 14 Desember 2013. Kemudian yang kedua, Akhlak terhadap manusia di SMA Fatahillah sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh bahwa 69 siswa menyatakan selalu dan 14 siswa menyatakan pernah menolong seseorang yang membutuhkan pertolongan, 53 menyatakan selalu dan 21 menyatakan pernah memberikan solusi jalan keluar yang terbaik ketika ada seseorang yang meminta pendapatnya tentang suatu masalah, 15 menyatakan selalu dan 25 menyatakan pernah menyisakan uang jajan dan memberikannya untuk kegiatan shodaqoh, 65 menyatakan selalu dan 10 menyatakan pernah meminta maaf ketika mempunyai kesalahan terhadap orang lain, 75 menyatakan selalu dan 6 menyatakan pernah memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf kepadanya, 53 menyatakan selalu dan 17 menyatakan pernah menepati janji dengan orang lain, 26 menyatakan selalu dan 22 menyatakan pernah menasehati teman yang melanggar tata tertib sekolah, 22 menyatakan selalu dan 18 menyatakan pernah mengingatkan teman untuk segera pergi ke masjid pada jam istirahat sholat zuhur, 92 menyatakan selalu dan 3 menyatakan pernah mengucapkan salam ketika bertamu ke rumah orang lain, 32 menyatakan selalu dan 11 menyatakan pernah mendahulukan mengucapkan salam sebelum sapa, 75 menyatakan selalu dan 6 menyatakan pernah mengucapkan salam ketika pulang ke rumah, yang terakhir 56 menyatakan selalu dan 15 menyatakan pernah memenuhi undangan orang lain.Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara penulis bersama guru ekonomi dan guru BK, untuk akhlak terhadap manusia khususnya dengan teman.Menurut beliau, secara keseluruhan siswa sudah baik, walaupun begitu menurut guru ekonomi masih sering terjadi senioritas di sekolah ini. Lain lagi pendapat dari Ibu Ana selaku guru BK beliau mengatakan bahwa sesekali memang pernah terjadi persaingan-persaingan yang tidak sehat diantara para siswa, namun itu tidak mempangaruhi dominasi siswa yang berakhlak baik. 2 Selanjutnya yang ketiga, Akhlak terhadap lingkungan di SMA Fatahillah pun sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh bahwa 49 siswa menyatakan selalu dan 15 menyatakan pernah membuang sampah ke tong sampah 2 Lutfiah dan Ana. Wawancara Pribadi dengan Guru Ekonomi dan BK di Meja Piket SMA Fatahillah, 21 Desember 2013. yang telah disediakan sekolah, 17 menyatakan selalu dan 21 menyatakan pernah membersihkan kamar mandi yang kotor, 42 menyatakan selalu dan 19 menyatakan pernah membersihkan halaman rumahnya yang kotor, 47 menyatakan selalu dan 17 menyatakan pernah untuk tidak merusak tanam-tanaman orang lain dan mengambil buahnya, 67 menyatakan selalu dan 11 menyatakan pernah menjaga dan merawat keindahan sekolah dengan tidak mencorat-coret dinding- dinding sekolah, 39 menyatakan selalu dan 17 menyatakan pernah menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat, 96 menyatakan selalu untuk mandi terlebih dahulu ketika akan berangkat ke sekolah, yang terakhir 90 menyatakan selalu dan 4 menyatakan pernah untuk menjaga kebersihan pakaian sekolah dengan tidak mencorat-coretnya. Hal ini juga diperkuat dan diperlengkap dengan hasil wawancara penulis bersama salah seorang guru PAI dan BK, untuk akhlak terhadap lingkungan, menurutnya kepedulian siswa sudah bagus dalam merawat lingkungan sekolah, hubungan siswa dengan guru baik dan sopan, dan mengenai masalah kebersihan masih ada sebagian kecil siswa yang masih membuang sampah sembarangan juga beberapa siswa masih ada yang suka mencorat coret dinding sekolah. Adapun peran guru PAI dalam membina akhlak siswa di SMA Fatahillah sudah sangat baik, berikut hasil wawancara yang penulis lakukan dengan dua orang guru PAI di SMA Fatahillah yang pertama adalah dengan pak Ibrahim, beliau mengakui sangat bertanggungjawab dalam membina akhlak siswa di SMA Fatahillah dengan mengutip salah satu ucapannya yaitu : “Sampai saat ini masih kita terus benahi sikap siswa terhadap fasilitas sekolah atau terhadap kondisi di kelas mereka, bagaimana siswa bermuamalat itu masih terus dibina, karena pemikiran siswa masih labil oleh karen itu harus selalu diingatkan. Jangan sampai guru bosan untuk mengingatkan siswa” Begitupun dengan Pak Shiddiq yang sudah mengajar di Fatahillah berpuluh- puluh tahun lamanya. Beliau sudah sangat memahami karakteristik siswa, bagaimana cara menghadapi siswa dan juga sudah sangat berperan dalam membina akhlak siswa di SMA Fatahillah. Dalam wawancara yang penulis lakukan beliau mengungkapkan tentang perihal mengajarkan siswa bagaimana caranya berakhlak yang baik, sebagai berikut : “Kita ajarkan mereka, pertama dengan kita sendiri bertutur kata yang baik, karena kita guru sebagai teladan mereka, kemudian juga kita harus memperlihatkan sikap yang baik terhadap mereka, yang kedua kita juga harus memberikan perintah atau anjuran-anjuran agara mereka melihat lingkungan sekolah atau teman yang memang akhlaknya baik, agar termotivasi untuk ikut berakhlak baik. Dan terakhir dengan kesabaran.” Memang beliau dikenal sangat penyabar oleh para siswa dan guru-guru yang lain, juga ditambah dengan pengalaman mengajar beliau yang tidak bisa dikatakan sebentar, beliau seringkali dimintai nasihatnya oleh guru lain dalam menghadapi siswa. Jadi, secara keseluruhan peran guru Pendidikan Agama Islam dalam Membina Akhlak Siswa di SMA Fatahillah sudah sangat bagus. Yang terakhir, berkenanaan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan Akhlakul karimah siswa di sekolah yaitu, sama halnya dengan teori- teori yang dikemukakan sebelumnya, salah seorang guru PAI juga mengatakaan hal yang sama “Adanya kesungguhan hati dengan keikhlasan sebagai guru untuk sabar agar membantu pembentukan akhlakul karimah siswa disekolah, dan adapun faktor dari luar adalah mereka bisa melihat lingkungan yang baik seperti sekolah dan rumah, agar menjadi pendorong bagi mereka supaya semangat untuk berakhlak baik. Kalau mereka menunjukkan akhlak yang baik maka akan meningkatkan nilai yang baik untuk yang lain. Karena sikap pun mampu menjadi penentu nilai pelajaran” Hasil wawancara tersebut secara ekspilisit dapat menggambarkan faktor- faktor yang mendukung maupun yang menghambat pembentukan Akhlakul Karimah siswa di sekolah, salah satunya yang dapat penulis simpulkan adalah perlunya dorongan atau motivasi dari guru agar tertanam nilai-nilai akhlak yang mampu memacu pembentukan akhlakuk karimah siswa. Juga, sangat berpengaruhnya lingkungan sekolah yang merupakan salah satu faktor penting dalam proses pendidikan maupun pembinaan akhlakul karimah siswa agar tetap pada jalur yang sudah Allah SWT tentukan. 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan yang telah dipaparkan penulis pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Akhlakul karimah siswa di SMU Fatahillah secara keseluruhan sudah baik untuk tingkat sekolah umum. Terbukti dari hasil angket yang menyatakan tentang lingkup akhlak siswa Pertama, Akhlak terhadap Allah Swt di SMA Fatahillah cukup baik untuk tingkat umum. Hal ini dapat dibuktikan dari data yang penulis peroleh pada hasil angket siswa. Salah satunya adalah 93 siswa menyatakan selalu mendoakan kedua orang tua ketika selesai sholat. Kedua, Akhlak terhadap manusia di SMA Fatahillah sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh bahwa 69 siswa menyatakan selalu menolong seseorang yang membutuhkan pertolongan. Dan Ketiga, Akhlak terhadap lingkungan di SMA Fatahillah pun sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh bahwa 49 siswa menyatakan selalu membuang sampah ke tong sampah yang telah disediakan sekolah. 2. Adapun peran guru pendidikan agama Islam dalam membina Akhlak siswa di sekolah SMA Fatahillah, melalui wawancara yang dilakukan menyatakan bahwa, guru Pendidikan Agama Islam Sudah berperan aktif dalam pembinaan akhlak siswa yang ada di sekolah tersebut. Hal ini terlihat pada terlaksananya pembinaan- pembinaan secara langsung maupun tidak langsung yang dilaksanakan pada saat kegiatan belajar mengajar maupun di luar kelas. Guru pendidikan agama selalu berusaha untuk membantu siswa dalam memperbaiki akhlaknya. Juga pemberian motivasi dan penghargaan terhadap siswa yang berakhlak baik, serta memberikan sanksi pada siswa yang tidak mematuhi tata tertib yang merupakan perwujudan dari akhlak yang buruk. Guru agama juga berusaha untuk selalu menjadi contoh yang baik untuk siswa-siswanya

Dokumen yang terkait

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 01 MALANG

2 10 19

Peran guru agama islam dalam membentuk akhlakul karimah siswa MTS. Darul Ma;arif

4 53 89

Upaya guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan akhlakul karimah siswa di SD Putra Jaya

0 15 0

Peranan Pembimbing Rohani Islami dalam membina akhlakul karimah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta

2 14 92

Peran Guru Pendidikan Agama Islam Di Era Globalisasi Dalam Membina Akhlak Siswa Di SMAN 47 MODEL Jakarta.

4 72 108

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Akhlak Siswa (Studi Kasus di SMA Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016).

0 14 16

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENERAPKAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MEMBENTUK AKHLAKUL KARIMAH Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menerapkan Metode Role Playing Untuk Membentuk Akhlakul Karimah Pada Siswa SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Tah

0 3 22

“UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhalakul Karimah Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Mojogedang Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 20

PERANAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V DI SDIT FATAHILLAH Peran Keluarga dalam Pendidikan Agama Islam Kelas V di SDIT Fatahillah Sukoharjo.

0 0 15

BAB II LANDASAN TEORI A. Peran Guru Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam - PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA DI SD NEGERI 3 TAMBAHREJO - Raden Intan Repository

0 0 45