2. Usia
Responden dalam penelitian ini menggunakan responden dari angkatan 2013 yang mempunyai mahasiswa dengan usia terendah 17
tahun dan usia tertinggi yaitu 22 tahun, dengan nilai mean 3,63 dan Std.deviation 0,900. Responden yang merokok pada penelitian ini
sebagian besar adalah berusia 19 tahun 34,3 dan 20 tahun 57,1. Hasil penelitian Nasution 2007 menyatakan bahwa usia perokok
pada umumnya dimulai pada usia remaja yaitu diatas 13 tahun sampai dengan 20 tahun. Ada beberapa faktor dan motif perokok pada remaja,
tetapi paling banyak disebabkan oleh faktor psikologis dan juga mengatasi stres, jumlah rokok yang dikunsumsi berkaitan degan stres
yang dialami oleh remaja, semakin besar stres yang dialami, semakin banyak rokok yang dikonsumsi.
Pada penelitian Sirait, dkk 2002 mengenai perilaku merokok di Indonesia menyatakan bahwa jumlah perokok laki-laki lebih tinggi
dibanding perempuan. Berdasarkan kelompok umur laki-laki yang paling banyak merokok adalah usia 40-49 tahun, dan perempuan yaitu
usia 55-64 tahun. Pada tahun 2007 Riskesdas menyatakan bahwa jumlah perokok usia 15
–19 tahun sebanyak 36,3, usia 20–24 tahun 16,3, usia 25
–29 tahun sebanyak 4,4 dan usia ≥ 30 tahun sebanyak 3,2. Kemudian pada tahun 2013 terjadi peningkatan perilaku merokok
pada penduduk usia 15 tahun ke atas. Global Youth Tobacco Survey GYTS tahun 2014 menyatakan bahwa pada usia 13-15 sudah
mempunyai kebiasaan merokok, dan mereka sudah mulai merokok sejak usia 7 tahun. Data perokok rata-rata masyarakat Indonesia usia 15
tahun ke atas adalah sekitar 30, artinya dengan bertambahnya umur maka presentase perokoknya terus meningkat. Artinya, bila dapat
menekan kebiasaan merokok pada kaum muda remaja maka dapat juga mengharapkan angka perokok pada dewasa dapat dikendalikan
lebih baik. Batubara 2010 membagi masa remaja menjadi tiga kategori yaitu
remaja awal atau early adolescent usia 12-14 tahun, remaja pertengahan atau middle adolescent usia 15-17 tahun, dan remaja akhir atau late
adolescent usia 18-21 tahun. Pada usia tersebut sering menunjukan perilaku-perilaku menyimpang dari diri remaja dan masalah yang
paling sering terjadi salah satunya perilaku merokok Santrock, 2007. Erikson 1968 menyebutkan pada masa perkembangan remaja terdapat
adanya krisis aspek psikososial yaitu masa ketika remaja sedang mencari jati diri. Remaja seringkali mengasosiasikan perilaku merokok
sebagai identitas diri, yaitu memberikan kesan tidak kolot modern, dewasa, jantan, gagah dan berani Santrock,2003.
3. Jenis Kelamin
Pada kategori jenis kelamin sebanyak 111 orang 53,9 berjenis kelamin laki-laki dan perempuan sebanyak 95 orang 46,1. Hal ini
berkaitan dengan sistem pengambilan responden secara random sampling dari setiap prodi dan data yang didapat dari badan