tidak merokok. Sampel yang digunakan mempunyai kesamaan dari fakultas kesehatan dan non kesehatan.
3. Tingkat Ketergantungan Nikotin dan Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Pada Perokok Didesa Panglipuran 2009
Artana dan I.B Ngurah Rai 2009 melakukan penelitian yang berjudul Tingkat Ketergantungan Nikotin Dan Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Pada Perokok Didesa Panglipuran 2009. Penelitian ini merupakan suatu penelitian potong lintang analitik pada populasi
perokok di Desa Adat Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali. Sebagai penelitian pendahuluan, dilakukan survei pendahuluan untuk mencari
penduduk yang merokok dengan menggunakan kuesioner self- reported smoking. Perokok yang berusia 12 tahun ke atas kemudian
didata dan diberikan penjelasan dan bila setuju, diminta menandatangani informed consent untuk mengikuti penelitian ini.
Kepada semua perokok yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi 72 orang, kemudian dilakukan wawancara terstruktur dengan
menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang telah dilatih sebelumnya. Hasil penelitian ini menyebutkan rerata tingkat
ketergantungan nikotin adalah 3,63 ± 1,41.Angka inibila diinter pretasi menjadi ketergantungan nikotin sedang.
Perbedaan dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan variabel faktor-faktor yang berhubungan dengan perokok. Perbedaan
dengan sampel adalah peneliti menggunakan reponden dari mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini hanya menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner FTND.
4. Hubungan Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok dengan
Perilaku Merokok Pada Siswa SMP Negeri 1 Bulawa
Siska Pakaya 2013 melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok dengan Perilaku Merokok
Pada Siswa SMP Negeri 1 Bulawa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional
study. Populasi penelitian ini adalah semua siswa laki-laki yang sekolah di SMP Negeri 1 Bulawa. Jumlah populasi dalam penelitian
ini sebanyak 96 orang dengan tehnik pengambilan Sampel menggunakan metode tekhnik sampling berupa Total Sampling. Data
dianalisis menggunakan Uji chi square dengan tingkat signifikan p0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 42 siswa 43,75
memiliki pengetahuan baik tentang bahaya merokok, sebanyak 65 siswa 67,71 memiliki perilaku merokok termasuk kategori
perokok ringan. Nilai probabilitas p value hubungan pengetahuan tentang bahaya merokok dengan perilaku merokok sebesar p=0,003
atau p 0,05. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu peneliti
menggunakan metode
deskriptif dan variabel
yang diteliti
pengetahuan, perilaku merokok dan nikotin dependen. Penelitian ini menggunakan populasi dari mahasiswa dan menggunakan metode