Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok
1. Pada saat tertentu di siang hari yang menimbulkan rasa yang lebih besar untuk merokok, seperti dengan secangkir kopi, saat
istirahat kerja, atau setelah tugas-tugas rutin. 2. Setelah makan, kebanyakan perokok memiliki keinginan untuk
merokok segera setelah makan. 3. Alkohol, sebagian besar perokok yang minum alkohol
mengatakan bahwa tembakau dan alkohol harus dinikmati secara bersama-sama.
4. Pada sejumlah tempat, perokok sering menemukan tempat- tempat tertentu untuk merokok seperti toilet, bar, atau tempat
parkir setelah turun dari kendaraan. 5. Merokok dengan beberapa orang, jika individu bertemu dengan
orang lain yang juga merokok maka individu akan merasa ingin merokok juga.
6. Saat stres, mayoritas perokok biasanya akan memiliki dorongan untuk merokok ketika menghadapi situasi stres atau emosional.
7. Bau tembakau, bau tembakau pada orang lain dapat memicu bagi perokok lain.
8. Mengemudi, banyak perokok yang merokok saat berkendara sendiri.
9. Cuaca dingin, bagi beberapa perokok merokok saat cuaca dingin bisa membuat tubuh terasa hangat.
Ahli ketergantungan nikotin mengatakan bahwa pecandu nikotin harus mengidentifikasi dan menangani perilaku, pemicu, dan situasi yang
terkait dengan merokok Nordqvist, 2013. Langkah pertama untuk mendiagnosis individu ketergantungan
nikotin adalah dengan mengidentifikasi penggunaan tembakau. Diagnosis ketergantungan nikotin berdasarkan pedoman American Psychiatric
Association individu harus menunjukan setidaknya 3 kriteria DSM-IV-TR selama periode 12 bulan. Kriteria tersebut yaitu :
1. Toleransi, tanda-tanda toleransi adalah jumlah kebutuhan nikotin yang meningkat untuk menghasilkan efek yang
diinginkan. 2. Penarikan, muncul gejala atau sindrom penarikan.
3. Nikotin digunakan dalam jumlah yang lebih besar atau periode yang lebih lama dari yang telah direncanakan.
4. Pengguna memiliki keinginan terus menerus atau gagal dalam usaha untuk mengurangi tembakau.
5. Banyak waktu yang dihabiskan dalam memperoleh atau menggunakan zat atau tembakau
6. Kegiatan sosial, pekerjaan, rekreasi berkurang karena penggunaan tembakau.
7. Penggunaan tembakau yang terus menerus meskipun mengalami masalah fisik atau psikologis yang berulang seperti
terus merokok meskipun sudah di diagnosa hipertensi, penyakit jantung koroner, kanker dll Ashton,2010.